Oleh: Windo W

Beberapa hari terakhir ini, media sosial diramaikan oleh perbincangan terkait makar. Ini tak lepas  dari penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka makar yang menuai pro dan kontra. Juga laporan  Jalaludin yang melaporkan Kivlan Zen ke polisi atas tuduhan penyebaran berita bohong atau hoaks dan upaya makar.

Bagaimanakah peta percakapan seputar makar ini di media sosial? Tulisan ini hendak melihat itu, khususnya di media sosial Twitter.

VOLUME DAN TREN

Dari data yang terkumpul oleh Drone Emprit, berdasarkan kata kunci: makar, dalam seminggu terakhir (5 sampai 11 Mei 2019), khusus di media sosial Twitter, terdapat 102.052 percakapan terkait makar. Tren percakapan juga menunjukan kenaikan seminggu terakhir.

POLA AKTIVITAS PERCAKAPAN

Pola aktivitas percakapan paling dominan yakni retweet.  Dari keseluruhan total percakapan, 86,74% merupakan aktivitas percakapan dengan pola ini. Pola mention sebanyak 7,94%, sedangkan aktivitas percakapan dengan pola reply sebanyak 5,32%.

Tingkat interaksi percakapan terlihat tinggi, yakni 11.60. Active users yang terlibat dalam percakapan seputar makar 32, 768 di mana user dengan tingkat follower 101-500 menjadi kategori user yang paling banyak mentwit.

TOPIK PERCAKAPAN

Bagaimana netizen mempercakapkan topik makar ini?

Kita lihat dari daftar most retweet.  Daftar ini didasarkan pada twit yang paling banyak mendapat retweet. DE mengambil 20 twit teratas berdasarkan  perolehan retweet terbanyak. Berdasarkan 20 top twit, sebagian besar diisi twit-twit dari pendukung 02. Namun demikian, twit pendukung 01 juga ada.  Mereka sama-sama membicarakan terkait makar dan berada dalam 20 twit teratas yang mendapat retweet dari netizen.

Dari isi twit mereka, ada perbedaan mencolok. Orientasi percakapan pendukung 02 mempertanyakan istilah makar yang dilekatkan pada kata people power, istilah yang belakangan kerap diserukan para pendukung 02.

@ustadtengkuzul: Pak Tito Karnavian Saya Pribadi Ingin Bertanya. Apakah Anda Menganggap Orang Bicara "People Power" Itu Makar? Dan, Org yg Menggerakkannya MAKAR? Kenapa Pemberontak di Timur Indonesia Jelas2 Bunuh Anggota Bapak dan TNI Hanya Disebut Kelompok Bersenjata, bkn MAKAR?Mohon Jawaban. 10/May/2019 11:49 WIB
@liem_id: Eggi Sudjana: “Ini kesalahan konstruksi hukum. Yg kita persoalkan adalah capres. Bkn presiden. Jd kalau kita people power dituduh makar. Itu salah alamat. Krn kita tdk mempersoalkan pemerintahan yang sah, tapi capres curang. Itu yang harus digarisbawahi,” https://t.co/HHXK5jFnrc9/May/2019 20:53 WIB
@MbahUyok: Polisikan aja semuanya.. Sampai hanya ada mahluk bernama Jokower yg berkeliaran di luar penjara... Kivlan Zein dan Lieus Sungkharisma Dipolisikan atas Tuduhan Makar https://t.co/psHqA7w924 8/May/2019 16:26 WIB
@putrabanten80: Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun Mengatakan Gerakan "People Power" Bukan Merupakan Makar. Karena Menurut Dia, Kumpulan Masyarakat Yang Melakukan Aksi Unjuk Rasa Merupakan Hak Yang Dijamin Oleh Undang-Undang. https://t.co/UXl7d1ml7C  7/May/2019 20:02 WIB
@Dahnilanzar: People power melalui demonstrasi yang damai tanpa kekerasan adalah hak konstitusional warga negara, yg menghalang-halangi bahkan mengancam-ancam justru adl pelanggar konstitusi, justru mrk telah bertindak makar terhadap konstitusi dan demokrasi kita. 11/May/2019 14:03 WIB
@hnurwahid: Aksi SuperDamai tolak kecurangan Pemilu, spt ini, bentuk ekspresi legal berdemokrasi. Krnnya jangan dikompori dg issu makar, janganlah Rakyat diadudomba, atau dicederai dg kiriman paket buka puasa yg ternyata bikin sakit peserta unjuk rasa. Smoga Allah jaga&selamatkn NKRI kita. https://t.co/bq7vcUmGza. 11/May/2019 10:55 WIB

Berbeda dengan pendukung 02, pendukung 01 justru sebaliknya. Seruan atau suara people power yang disampaikan oleh sejumlah pendukung 02 merupakan makar karena dianggap kata-kata tersebut merupakan provokasi atau propaganda untuk mendelegitimasi pemilu.

@permadiaktivis: di depan @bawaslu_RI kota Medan bersama ribuan massa Anti Makar. Bukti rakyat sudah Muak dengan elit2 @prabowo yg sudah kalah bukannya Legowo malah ajak Makar. Nuduh KPU curang adalah inkonstitusional. People power adalah Makar. TANGKAP PAK! @DivHumas_Polri @wiranto1947
@PartaiSocmed: Ini #KalahKokMauMakar sih? Kami rasa tidak ada alasan lagi untuk tidak menangkap dukun Permadi ini! Jelas2 dia sudah melakukan provokasi untuk menentang konstitusi dan melakukan makar. TANGKAP!

TOP HASHTAGS

Pertarungan makna tentang makar tersebut juga tampak dari peta hestek. Dari top hestek yang tertangkap, ada dua hestek paling menonjol, yakni  #KalahKokMauMakar dan #PeoplePowerBukanMakar. Kedua hestek ini membawa pesan yang berbeda, sekaligus menyiratkan di antara kedua hestek tersebut ada pertarungan merebutkan makna mana yang bukan dan yang pantas disebut makar.

TOP INFLUENCERS

Berdasarkan engagement, top influencers dalam percakapan tentang makar adalah dari kedua belah kubu. Masing-masing pendukung baik dari 01 dan 02 sama-sama menjadi influencer dalam percakapan. Yakni @permadiaktivis dan @PartaiSocmed dari pendukung 01. Dan @putrabanten80, @ustadtengkuzul, @liem_id dari pendukung 02.  Melihat lebih jauh daftar influencers, selain dari influencers dari akun-akun pendukung 01 dan 02, juga ada akun-akun dari media seperti @detikcom walaupun tidak dominan.

JARINGAN PERCAKAPAN

Dari jaringan percakapan, ada dua klaster utama terbentuk. Klaster 01 dan klaster 02.

Dilihat dari sisi ukuran, klaster 02 lebih besar. Ini mengindikasikan klater 02 lebih banyak terlibat dalam percakapan. Demikian pula dari sisi kepadatan. Klaster 02 lebih tampak padat. Percakapan yang dibangun oleh klaster 02 mendapat interaksi. Pada klaster 02 percakapan pun tidak memusat pada satu nodes (akun), melainkan ke sejumlah nodes.

Hal yang agak serupa sebetulnya juga dapat dilihat pada klaster 01. Meski tampak tidak sebesar 02 dari sisi ukuran, klaster 01 juga tampak padat, yang mengindikasikan interaksi percakapan yang mereka bangun juga cukup mendapat respons dan interaksi. Percakapan klaster 01 juga tidak terpusat pada satu node, melainkan ke sejumlah nodes.

Di tengah kedua klaster tersebut, ada akun-akun media seperti detik.com, viva.co.id. Dilihat dari sisi jarak, akun-akun media tersebut lebih dekat dengan klaster 02. Ini tidak menunjukan afiliasi media, melainkan isi twit media tersebut dalam percakapan ini cenderung disukai oleh para pendukung 02.  

ANALISIS

Perbincangan seputar makar ternyata mendapat perhatian. Kita dapat lihat ini dari pola tren seminggu terakhir yang ternyata menunjukan kenaikan. Interaksi percakapan juga tinggi  

Percakapan seputar makar didominasi dua orientasi percakapan. Orientasi pertama yakni mempertanyakan pengertian makar yang dilekatkan pada istilah people power, yang istilah ini kerap disuarakan oleh kubu 02.  Orientasi kedua sebaliknya. People power yang didengungkan oleh kubu 02 merupakan ‘makar’. Orientasi percakapan ini berasal dari pendukug 02.

Ada polarisasi antara dua orientasi percakapan ini seperti terlihat dari peta SNA. Pertarungan sekaligus perebutan makna tentang people power sebagai makar ataukah bukan tampak kuat sekali di antara kedua kubu.

Dalam konteks ini, kedua kubu saling membangun narasi masing-masing. Bagi kubu 01, people power yang disuarakan oleh kubu 02 merupakan makar karena cenderung bersifat memprovokasi massa untuk tidak mempercayai atau mendelegitimasi hasil dan penyelenggara pemilu. Sebaliknya, bagi kubu 02, tuduhan makar kepada mereka yang menyerukan people power merupakan tuduhan tak berdasar, karena people power dimengerti sebagai sebuah unjuk rasa yang dijamin undang-undang dan bertujuan untuk menyuarakan ketidakadilan (dalam konteks ini dari sudut pandang kubu 02 yakni kecurangan hasil pemilu).

Di antara masing-masing narasi yang dibangun oleh kedua belah kubu, manakah yang lebih kuat dan manakah yang betul-betul diterima oleh khayalak sebagai makna yang lebih tepat untuk sebuah tindakan disebut makar? Kita belum tahu. Tentu ini butuh penelitian lebih lanjut. Namun, ada yang menarik dari percakapan terkait makar ini bila dibandingkan dengan percakapan pada saat awal-awal penghitungan suara berdasarkan quick count yang telah menempatkan salah satu paslon unggul dari paslon lain. Yaitu muncul ide tentang rekonsiliasi antarpendukung 01 dan 02. Melihat peta percakapan tentang makar kali ini, ternyata justru polarisasi itu masih bertahan dan sama dengan kondisi masa kampanye dulu sejauh yang terpantau oleh DE. Lalu, apakah ide tentang rekonsiliasi yang sempat didengungkan dulu betul-betul akan tercapai ataukah polarisasi terus berlanjut?  

CLOSING

Pertanyaan tersebut perlu direnungkan kembali.