TREN “KPK” (9-12 MEI 2021)  Dari data seminggu terakhir sejak 9 Mei, tampak ada lonjakan kecil percakapan tentang KPK pada pukul 6 sore (saat berbuka). Ini saat berita bahwa 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK resmi dinonaktifkan.

Narasi yang muncul saat itu ada pro dan kontra terhadap penonaktifan ini, namun yang paling banyak adalah narasi yang mendukung 75 pegawai KPK. Misal:  @GUSDURians: sedih mendengar kabar ini @kafiradikalis: Jokowi pembunuh KPK @CNNIndonesia@VICE_ID dll: memberitakan penonaktifan

Sedangkan mereka yang kontra terhadap 75 pegawai KPK yang tidak lulus ini membangun narasi seperti:  @H_Safardan_: apresiasi ketua KPK Firli yang menonaktifkan, untuk meningkatkan kinerja KPK @RafikaBayu: test TWK adalah cara yang efektif membersihkan KPK dari genk Taliban

TREN “KPK” (11-12 MEI 2021)  Lonjakan terjadi sebentar pada saat berita keluar. Hari berikutnya (hari ini), tren cenderung turun.   Timing untuk penonaktifan sangat tepat. Publik sekarang  bersiap dengan Idul Fitri. Tidak ada yang bisa membelokkan publik dari event keagamaan ini.

Topik berita online tentang KPK dalam dua hari ini lebih banyak mengangkat penonaktifan pegawai KPK, permintaan Komisi III DPR agar mereka yang tidak lolos TWK tidak diberhentikan, serta pendapat komunitas dan tokoh di media sosial (@GUSDURians, @febridiansyah, @FerdinandHaean3).

SNA “KPK” (11-12 MEI 2021)  Dalam dua hari, peta menunjukkan ada dua cluster. Yang paling besar dari mereka yang mendukung 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan. Kebanyakan dari akun tokoh spt @emilsalim2010, @febridiansyah, @AlissaWahid, @RamliRizal, @nazaqistsha, media, dll.

Dan kedua cluster yang jauh lebih kecil, dari kalangan yang kontra terhadap 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan. Misalnya @mantriss, @AliNgabalinNew, @Rizmaya__, @mochamadarip, @FerdinandHaean3, dll.

NARASI CLUSTER PRO 75 PEGAWAI KPK  @anandabadudu: operasi gembosin KPK sekarang lebih rapi dan sistematis @nazaqistsha: TWK bukan test seleksi, karena putusan MK jelas pegawai KPK menjadi ASN hanya peralihan, tidak boleh merugikan.

@emilsalim2010: kebutuhan dana politik pilpres 2024 meningkat, lembaga pengawas perlu dilumpuhkan. @AlissaWahid: confirmed, TWK mbelgedes. @madisnur: mengapa 75 pegawai KPK "perlu disingkirkan". @febridiansyah: keinginan penyingkiran 75 pegawai KPK terbukti.

NARASI CLUSTER KONTRA 75 PEGAWAI KPK  @FerdinandHaean3: video Rio Capella bongkar sisi gelap KPK. @mochamadarip: pesan Abraham Samad, presiden dan menteri bisa ditangkap KPK lewat rekayasa kasus. @mantriss: selama ini kinerja KPK ada pada 1-2 orang saja, skr tidak boleh lagi.

@AliNgabalinNew: berita pemberhentian 75 pegawai KPK adalah bohong, pegawai akan diproses sesuai ketentuan UU. @_anakKolong: lebay, hanya staf humas KPK tak lulus KPK sudah geger. @Rizmaya__: apresiasi pimpinan KPK yg menendang 75 pegawai, musti siap melawan Taliban.

TOP 5 INFLUENCERS KPK  Semuanya membawa narasi yang favorable bagi 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan, antara lain @febridiansyah, @detikcom, @madisnur, @anandabadudu, dan @nazaqistsha.

TOP 32 INFLUENCERS KPK: DOMINAN PRO  Dari 32 top influencers tentang KPK, dominan dari akun yang pro terhadap 75 pegawai ini. Hanya 4 yang kontra.   Ini memperlihatkan besarnya dukungan kepada pegawai KPK yang dinonaktifkan tersebut.

TOP NARASI KPK  Untuk memberi konteks yang lebih lengkap, berikut ini 21 top narasi terkait KPK dalam dua hari terakhir. Hampir semuanya berasal dari akun yang menyoroti dinonaktifkannya 75 pegawai KPK.

HASHTAGS  Dari daftar top hashtags ini, belum besar kampanye tagar yang mendukung keputusan penonaktifan 75 pegawai KPK ini. Beberapa di antaranya: #KPKHarusProfesional, #KPKHarusBersih, #BravoPakFirli, namun volumenya belum tinggi.

Sedangkan tagar yang mengritik keputusan ini juga tidak terlalu besar, misal #KPKRasaCukong, #SaveKPK, #SkandalNasionalKPK, #bubarkanAjalahKPK. Tampak cenderung sporadis penggunaan tagarnya, memperlihatkan tidak adanya koordinasi dari akun2 di cluster pro 75 pegawai KPK ini.

ASOSIASI KPK DENGAN TOKOH  Ada beberapa tokoh yang sering muncul dalam percakapan tentang KPK, antara lain: Jokowi, Firli, dan Anies Baswedan.  Analisis asosiasi isu di bawah ini memperlihatkan bahwa, isu pelemahan KPK paling besar diasosiasikan dengan Presiden Jokowi (64%).

Narasi yang sering muncul adalah, presiden Jokowi yang terlibat dalam kebijakan terkait KPK, mengajukan calon tunggal ketua KPK, menetapkan status kepegawaian ASN yg kemudian dimanfaatkan dlm TWK untuk memilih pegawai KPK.

Tokoh kedua adalah Anies Baswedan (17%). Narasi yang terkait adalah, bahwa Novel dkk menjadi penghambat pemeriksaan Anies oleh KPK, penonaktifan ini membuat Anies tidak ada pelindung. Kontra narasinya: Firli sbg ketua KPK untuk melindungi Jokowi dan kroninya.

Tokoh ketiga yang terasosiasi dengan isu KPK dalam dua hari terakhir adalah Firli, yang volumenya relatif sama dengan Anies Baswedan (17%). Narasinya bahwa Firli memiliki catatan lebih merah, TWK inisiatif Firli, ada dendam pribadi dg Novel CS.

MOST SHARED IMAGES  Gambar yang paling banyak dishare di Twitter terbanyak dari media seperti @tempodotco, @Kumparan, @asumsico, @VICE_ID, @NarasiNewsroom, @VIVAcoid; dan dari netizen.

TOP IMAGES PRO  Kebanyakan gambar yang dishare berasal dari cluster yang pro 75 pegawai KPK. Misal dari @tempodotco, @kumparan, dan @RommyRoosyana ini.

TOP IMAGES KONTRA  Sedangkan dari cluster yang kontra 75 pegawai misalnya dari @_AnakKolong, @Syarman59, dan @H_Safardan_. Ketiganya berupa serangan kepada cuitan @AlissaWahid yang membela pegawai yang tidak lolos TWK.

KESIMPULAN  

1/ Berita dinonaktifkannya 75 pegawai KPK yang tidak lolos test wawasan kebangsaan (TWK) sempat menaikkan percakapan tentang KPK sebentar, namun kemudian cenderung turun.

2/ Momen menjelang Idul Fitri membuat konsentrasi dan top of mind publik lebih banyak pada event keagamaan terbesar umat Islam ini, sehingga sulit membelokkan perhatian mereka kepada berita penonaktifan ini.

3/ Cluster yang mendukung 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan ini sangat besar, sedangkan yang kontra sangat kecil. Mungkin karena menjelang Idul Fitri, tidak perlu kontra narasi yang besar, isu ini akan turun dengan sendirinya.

4/ Belum tampak adanya pengerahan kampanye yang cukup masif untuk mendukung penonaktifan 75 pengawai KPK ini.

5/ Isu KPK dalam dua hari ini memiliki asosiasi terbesar dengan presiden Jokowi, bahkan jika dibandingkan dengan Firli sebagai ketua KPK. Asosiasinya cenderung negatif, dimana Jokowi dianggap yang paling bertanggung jawab atas semakin lemahnya KPK.

Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1392380542570491907