Aisha Weddings
Banyak yang ngetag saya soal kehebohan aishaweddings ini. Di FB dan Web sudah hilang pagenya. Tapi jejak digital masih bisa dicek di http://Archive.org. Saya lihat thread dari @representatif ini cukup bagus menjelaskan temuan online dan offlinenya.
Oke baik mari mulai mencerna beberapa kejanggalan yang aku temuin perihal Aisha Weddings ini, ada tiga aspek:
— Baskoro A. S. (@representatif) February 10, 2021
1. Presence online dan offline
2. Siapa yang awal-awal meramaikan
3. Konten promosi
Mari cek satu per satu dan kalau ada masukan atau koreksi, silakan
Nambahin dikit saja, kl situs http://aishaweddings.com ini pada tahun 2018 dan sebelumnya, semua redirect ke http://aishaevents.com.
Konten Baru Kemaren (9 Feb 2021) Di tahun 2021, konten baru diupdate tanggal 9 Feb (kemaren banget), dan hari ini 10 Feb. Tampak landing pagenya baru dibandingkan dengan last update tahun 2018 lalu.
Konten belum lengkap, isi provokatif Baru beberapa halaman yg terisi, spt Keyakinan ttg Poligami, Untuk Kaum Muda. Sedangkan bagian Layanan, Covid-19, Kontak belum diisi. Sptnya web ini baru dibuat, tapi keburu ketahuan.
Provokatifnya itu ini: "Manfaat poligami yang bisa dinikmati umat Islam." Duh.. haha. Umat Islam yang beneran mau poligami, juga ndak akan menulis spt itu. Sptnya terburu2 bikin kontennya.
Kecepetan Launching Spanduk sudah dibikin di beberapa titik. Kl spanduk ada, artinya sudah siap terima layanan. Apalagi ada email dg domain. Saran: Web dilengkapi dulu, yg profesional. Baru spanduk disebar, biar lebih meyakinkan.
Tren di Twitter Isu berangkatnya dari Facebook. Di Twitter postingan awal yg tercatat DE dari @SwetaKartika (10:27 pm 9Feb) dan @representatif (12:10 am 10Feb) berasal dari netizen biasa yang meresponse berita isu dari FB tsb.
Misi Cukup Berhasil Kalau melihat komentar2 yang paling populer di Twitter, sebagian curiga ini bisnis betulan. Tp banyak yang isinya percaya bahwa "Aisha Weddings" ini betul2 ada, shg menuding: ada penggunaan agama untuk trafficking, bisnis eseks2, agenda pedofilia, poligami.
Peta SNA - Media Serius Menanggapi Kalau dari peta ini, misi "Aisha Wedding" cukup berhasil membuat heboh dan viral, karena beritanya diangkat oleh banyak media main stream, bahkan TV, meski isinya adalah pelaporan KPAI.
Most Shared Images
Dari Muhammadiyah, MUI, Rumah Kitab, KPAI, aktivis, netizen semua merespons. Intinya berupa pernyataan bahwa iklan Aisha Weddings ini melanggar UU, dan harus ditindak Polisi.
KESIMPULAN
1/ Aisha Weddings ini sebagai WO resmi tidak jelas keberadaannya baik secara online maupun offline.
2/ Situs onlinenya juga baru diisi kontennya pada 9 Feb (berusia 1 hari), dan sebelumnya terakhir diupdate 2018, itupun redirect ke situs lain.
3/ Disinformasi yg meresahkan ini serius dibuat, dilihat dari spanduk (offline) yang disebar di beberapa titik.
4/ Banyak pihak sudah menyatakan keberatan atas iklan nikah muda, poligami, penyimpangan pemahaman agama dan UU yg dibuat oleh akun tidak jelas ini.
5/ Jika tujuannya untuk membangun keresahan, misi ini cukup berhasil, karena narasinya berhasil menarik komentar dari berbagai organisasi besar, dan juga diliput media mainstream dan TV.
CLOSING
Menurut saya sih, kehebohan publik ini tak perlu dilanjutkan. Karena memang tidak jelas siapa yang membuat, dan tujuannya sepertinya bukan sungguh2 sebagai iklan Wedding profesional. Kita serahkan kepada kepolisian untuk mengungkap pelakunya biar tidak terulang.
Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1359536464212619265