AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)
Bagaimana kasus yang dialami ACT dibahas dalam Pemberitaan dan Percakapan?
30 Juni – 6 Juli 2022
TREN
Pemberitaan seputar isu ACT alami peningkatan di tanggal 5 Juli dengan 2.467 mentions. Hal tersebut didorong oleh sorotan media kepada proses penyelidikan yang dilakukan PPATK, Bareskrim, Densus 88, Kemensos, dan dari para aktor politik yang dikutip oleh media.
Perbincangan soal penyalahgunaan dana ACT alami eskalasi di tanggal 5 Juli dengan 27.380 mentions, didorong oleh kritikan publik atas kasus penyelewengan dana umat oleh ACT yang diulas oleh majalah Tempo.
TRENDING TOPICS #KamiPercayaACT
Tagar #KamiPercayaACT sempat menjadi Trending Topics Indonesia (TTI) pada 5 Juli dari pukul 6 hingga pukul 10.30 WIB. Sempat turun, lalu naik lagi di posisi 5 TTI besar pada 6 Juli dini hari. Kemudian, konsisten melandai.
PETA SNA "ACT"
Pembahasan soal ACT didominasi oleh sentimen negatif warganet (58%) ➔ Publik selidiki sejumlah penyelewengan aliran dana ACT, Amplifikasi pemberitaan soal kejanggalan pengelolaan dana ACT, soroti keterkaitan antara ACT dengan organisasi terorisme hingga oposisi.
Narasi positif yang mengemuka di periode ini (34%) ➔ Tepis adanya keterkaitan ACT dengan Anies Baswedan (ABW), Kaitkan permasalahan ACT dengan ijin Kemensos, Duga ada pengalihan isu dari pemerintah.
@ekowboy2: Sindir akun kontra ABW yang ungkit kerja sama ACT dengan ABW @MNW_MNW_MNW: soroti lembaga yang lakukan korupsi namun tak dibubarkan @NegeriKolam: Nyatakan adanya upaya pengalihan isu untuk tutupi kasus besar pejabat pemerintah
@daffana: Soroti bantuan ganti rugi korban pesawat Boeing yang belum diberikan penuh oleh ACT
@budhihermanto: Ungkap ketidakpercayaan pada ACT sejak gempa Padang @Paltiwest: Soroti ACT yang tidak akuntabel dan berdiri di masa pemerintahan SBY dan PKS367
SENTIMEN
Media Online
Positif (34%):
- Wakil Wantim MUI sebut pencabutan izin ACT gegabah.
- Pimpinan ACT berikan klarifikasi terkait penyalahgunaan dana
- Merespon ACT, pegiat medsos Eko Widodo singgung korupsi bansos elit PDIP.
Negatif (31%):
- Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT
- DPR minta bubarkan ACT jika terbukti salah
- Menkopolhukam tegaskan ACT harus diproses hukum.
Media Sosial Positif (34%):
- Naiknya tagar #kamipercayaACT- Tuding adanya konspirasi jatuhkan ACT
- Sindir lembaga negara yang juga lakukan korupsi
Negatif (58%) :
- Mengemuka tagar #AksiCepatTilep, #JanganPercayaACT
- Telusuri kemungkinan aliran dana ACT ke organisasi terorisme
- Ungkap pendanaan ACT yang tidak diberikan penuh pada berbagai musibah di Indonesia.
Most Shared Tweet
/1 @daffana, @budhihermanto, @Paltiwest, @temponewsroom
Most Shared Tweet /2
PEMETAAN TOKOH
- Setidaknya, ada 25 nama tokoh teratas yang kerap dikutip media terkait kasus penyelewengan dana ACT.
- 3 tokoh yang berada di kelompok Pro ACT berasal dari pengurus internal ACT mengklarifikasi tuduhan media Tempo.
- Sedangkan narasi netral cenderung dilontarkan oleh pihak kepolisian yang menunggu penyelidikan guna memproses kasus ini lebih lanjut.
- Baik politisi, pejabat, anggota DPR berada di kelompok Kontra ACT dan mendesak pihak kepolisian mengusut kasus ACT.
Opini Tokoh /1
Opini Tokoh /2
Opini Tokoh /3
Opini Tokoh /4
Opini Tokoh /5
SITUS BERITA PALING AKTIF
- 5 besar media mayoritas adalah media mainstream.
- Mainstream: http://wartaekonomi.co.id, http://viva.co.id, http://news.detik.com, http://viva.co.id.
- Substream: http://makassar.terkini.id.
KESIMPULAN
Tren pemberitaan dan perbincangan terkait isu penyelewengan dana ummat oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) naik sangat signifikan pada 5 Juli 2022. Tren diperkirakan akan terus bertumbuh seiring ramainya pro kontra keputusan Kemensos dan perdebatan publik di media sosial.
Sentimen isu penyelewengan dana ACT (30 Juni s.d.6 Juli 2022 pukul 19.59 WIB) terhadap ACT : - Media online: 31% negatif. - Media sosial: 58% negatif.
Perbincangan di media sosial terbagi menjadi klaster pro ACT dan klaster Kontra ACT. Terpantau klaster pro ACT dominan diisi akun–akun pro oposisi. Narasi yang paling kuat adalah kasus ACT merupakan upaya pengalihan isu. Dukungan pada ACT juga dikampanyekan lewat #KamiPercayaACT.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menilai pencabutan izin PUB ACT merupakan kebijakan yang kontraproduktif dan bisa merugikan lembaga filantrofi Muslim secara umum.
Di samping itu Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi nyatakan serangan pada ACT sebagai settingan untuk menutupi kasus-kasus besar yang melibatkan petinggi negara.
Kemensos di bawah Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendi mencabut izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) yang telah diberikan kepada ACT, karena dugaan pelanggaran aturan yang dilakukan oleh pihak yayasan. Aksi ini mendapatkan dukungan penuh dari DPR RI.
Berdasarkan 25 top Influencer, narasi netral cenderung dilontarkan oleh pihak kepolisian yang menunggu penyelidikan guna memproses kasus ini lebih lanjut.
ANALISIS NARASI
Isu terkait penyelewengan dana ACT menarik atensi publik dan media. Salah satunya didorong fantastisnya angka- angka rupiah yang diterima para petinggi ACT.
Oleh akun pro ACT diskusi isu ini dibawa ke arah politik: bahwa isu ACT digunakan untuk sudutkan Gubernur Anies dan partai oposisi pemerintah (PKS). Isu ACT tidak lebih dari pengalihan isu. Narasi–narasi ini digerakkan secara terstruktur dengan menggunakan tagar #KamiPercayaACT.
Tagar #KamiPercayaACT sempat merajai Trending Topics Indonesia pada 5 Juli pagi. Tagar ini, juga digunakan untuk mengangkat narasi preventif, ialah dengan memprediksi kasus ini akan digiring pada isu terorisme.
Karakter unggahan akun pro ACT cenderung membandingkan kasus korupsi yang dilakukan oleh petinggi dan lembaga pemerintahan lainnya, selain mengkritik reaksi pemerintah yang berlebihan menanggapi ACT.
Di sisi lain warganet yang menunjukkan sikap kontra terhadap ACT tampak aktif mengorek rekam jejak penyaluran dana oleh ACT, antaranya ganti rugi korban Boeing, Gempa Padang, hingga bahasan soal aliran dana pada kelompok terorisme.
Sejumlah pernyataan pejabat pemerintah turut menguatkan opini publik atas desakan pengusutan aliran dana ACT.
Meski mengapresiasi sikap Pemerintah yang telah cabut izin ACT, warganet juga kritik sikap Pemerintah yang dinilai membiarkan kegiatan ACT selama bertahun–tahun dan sebut tindakan pemerintah selalu dipantik oleh isu yang viral.
Beberapa media substream diketahui mulai mengulas hubungan ACT dengan PKS. Secara umum media menempatkan ACT sebagai pihak yang bermasalah.
Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1544825474505146368