Oleh: Ismail Fahmi

DATA SETTING

Drone Emprit memonitor kedua pasangan capres-cawapres menggunakan kata kunci berupa nama-nama mereka beserta variasinya. Tagar tidak digunakan sebagai kata kunci, untuk memastikan hanya teks yang menyebut nama mereka saja yang dihitung, sehingga lebih relevan. Banyak yang memainkan tagar agar menjadi trending, tapi isi tidak relevan.

Sumber data yang digunakan adalah dari Media Online, Twitter, Facebook (sampling FB Page), Instagram, dan YouTube.

DOWNLOAD PDF

Laporan lengkap (berisi grafik hasil analisis, contoh narasi, contoh percakapan yang hanya bisa dilakukan oleh program, dll) 71 halaman bisa didownload di sini:
https://www.slideshare.net/I…/pra-debat-pertama-pilpres-2019

KESIMPULAN UMUM

Secara keseluruhan dari semua sumber data, perbincangan tentang pasangan JKW-MA lebih banyak (188k atau 58%) dibanding tentang PS-SU (139k atau 42%). Sentimen PS-SU sedikit lebih positif (62%) dibanding JKW-MA (58%). Sehingga bisa dikatakan: JKW-MA lebih populer, sedangkan PS-SU lebih favorable.

Influencers 02 banyak berada di antara top influencers tentang JKW-MA, dan ini yang memberi kontribusi sentimen negatif yang cukup tinggi kepada paslon ini.

Tingginya jumlah  user Twitter yang terlibat dalam percakapan tentang JKW-MA dibanding PS-SU memperlihatkan bahwa tim 01 all out menurunkan pasukan cyber dalam menghadapi debat pertama ini, yang tampak lebih besar dari hari biasa.

Millenial banyak berada di Instagram. Dalam kanal ini, kubu 01 jauh lebih unggul dibandingkan dengan kubu 02 dalam hal pembuatan materi dan tingginya interaksi. Kampanye digital untuk mendekati millenial perlu ditingkatkan oleh kubu 02 khususnya di Instagram.

Pembentukan persepsi melalui perang opini di media sosial menjadi strategi yang sangat penting bagi kedua kubu, khususnya kubu 01, terlihat dari deploy pasukan di atas.

TWITTER

Di Twitter, share of voice JKW-MA lebih tinggi (175k atau 57%) dibanding PS-SU (129k atau 43%). Namun,  tingkat interaksi antar pendukung PS-SU lebih tinggi (6.06) dibanding JKW-MA (3.54).

Berdasarkan peta SNA (Social Network Analysis),  warganet di Twitter pendukung JKW-MA tersebar dalam beberapa cluster, sedangkan pada PS-SU solid dalam satu cluster.

Klaster-klaster pendukung JKW-MA berbagi tugas, ada yang lebih banyak mempromosikan JKW-MA dan ada yang menyerang PS-SU. Sedangkan klaster PS-SU harus mempromosikan PS-SU sekaligus menyerang JKW-MA.

Tagar #RakyatSudahMuak sama-sama dimainkan oleh kedua kubu.

Promosi JKW-MA melalui program Dana Desa menjadi strategi penting, yang  melibatkan satu cluster khusus yang cukup besar pasukannya.

Media online menjadi Information Arbitrage bagi kedua kubu di Twitter. Yang anggap paling netral berdasarkan SNA adalah Detik, Kumparan, dan  CNN Indonesia.

Pendukung JKW-MA lebih menyukai Liputan6, Kompas,  BBC Indonesia; sedangkan pendukung PS-SU lebih suka Tirto, Republika,  dan Tempo.

Total user yang terlibat dalam percakapan tentang JKW-MA lebih tinggi (50k) dibandingkan tentang PS-SU (39k).

INSTAGRAM

Di Instagram, share of voice JKW-MA jauh lebih tinggi (1,3k atau 68%)  dibanding PS-SU (703 atau 32%). Demikian juga dengan total interaksi  JKW-MA lebih tinggi (151k) dibanding PS-SU (82k).

FACEBOOK

Sejak Facebook menutup banyak akses data melalui API nya, sulit  mendapatkan data yang representatif atas seluruh populasi pengguna Facebook. DE mengambil sample puluhan FB page dari berbagai media online, tokoh, partai, fans, dll.

Dari sampel ini, didapat share of voice JKW-MA lebih tinggi (3,5k atau 64%) dibanding PS-SU (2k atau 36%).

Jumlah status yang di-post terkait JKW-MA lebih tinggi (394 post) dibanding PS-SU (284 post). Paling banyak yang di-post tentang keduanya adalah link ke artikel di luar Facebook, misal situs berita.

Jumlah total interaksi (comment, like, share) tentang PS-SU lebih tinggi (18.7k) dibanding tentang JKW-MA (13.6k).

Tentang JKW-MA, warganet lebih suka berdiskusi atau berdebat (3k  comment), dan tentang PS-SU lebih suka share status (14k share).

YOUTUBE

Di YouTube, share of voice PS-SU sedikit lebih tinggi (533 atau 51%)  dibanding JKW-MA (516 atau 49%). Namun, total interaksi PS-SU sedikit lebih rendah (478k) dibanding JKW-MA (480k).

MEDIA ONLINE

Di Media Online, JKW-MA lebih banyak diberitakan (8k atau 56%) dari pada PS-SU (6k atau 44%).

Media yang paling banyak memberitakan keduanya adalah: Detik, Kumparan, dan Akurat.

Media online yang paling banyak di-share di Twitter terkait JKW-MA adalah Beritasatu, Gelora, dan Detik. Sedangkan terkait PS-SU adalah  RMOL, Gelora, dan Detik.

CLOSING

Perang digital apakah  penting? Iya, ini penting dalam pembentukan persepsi. Persepsi yang  terbangun dengan baik terhadap paslon yang didukung dan sebaliknya  persepsi buruk terhadap paslon lawan dianggap bisa mempengaruhi pilihan.