Oleh: Ismail Fahmi

Sebelumnya Drone Emprit sudah menganalisis kampanye #1000JendralDukungJKW dari kubu 01. Sekarang kita lihat #WeStandForFacebook dari kubu 02.

Berikut ini insight-nya.

Medsos dihebohkan dengan di-suspend-nya Facebook Page PermadiArya alias Abu Janda. Facebook melihat pola ”coordinated inauthentic behavior” yang  tersambung ke kelompok "Saracen”. Abu Janda tidak terima, lalu mensomasi  Facebook sebesar 1 Triliun Rupiah.

Coordinated inauthentic behavior adalah sebuah taktik untuk membentuk jaringan akun-akun media sosial (dalam hal ini Facebook, tapi bisa juga di Twitter, dll), yang tujuannya untuk memperdaya publik untuk tujuan tertentu (kepentingan ekonomi, politik, atau keamanan), dan publik dibuat tidak bisa mengetahui siapa mereka sebenarnya (karena sering anonim) dan apa yang dikerjakan.

Bagaimana respons publik?

Di Twitter, akun @permadiaktivis mendapat cukup banyak dukungan dari teman-temannya. Meski demikian, dalam SNA untuk kata kunci ‘Abu Janda, Permadi Arya, @permadiaktivis’, cluster yang paling besar membicarakannya adalah dari kubu 02. Akun @permadiaktivis berada di luar cluster itu, dan cukup besar interaksi yang didapatkan.

Kubu 02 kemudian membuat tagar #WeStandForFacebook, dan kampanye ini dijalankan tanggal 9-10 Februari 2019. Menghasilkan 22,8k percakapan di Twitter dan 37 di IG.

Polling-polling yang dibuat oleh kubu ini cukup efektif menaikkan jumlah percakapan melalui Retweet. Isu yang diangkat bersamaan dengan tagar ini tak selamanya tentang Abu Janda dan Facebook. Tetapi bisa berupa isu lain yang sedang ramai, dan ditambah tagar tersebut.

Top influencers yang paling banyak mendapat respons untuk kampanye tagar ini  adalah @KingsViral, @BangPino_, @DikRizalicious, @RajaPurwa, @ekowBoy.

Meme yang disebar kebanyakan berupa screenshot status di Facebook dan Twitter serta berita-berita dari media online sebelumnya, serta berbagai meme dengan wajah Abu Janda yang desainnya tak tampak profesional. Video juga ada, namun isinya sering tidak berhubungan dengan isu Abu Janda.

Interaction rate dari percakapan tentang #WeStandForFacebook ini cukup tinggi, yaitu 8.25 interaksi per twit. Ada 10k user yang aktif, gabungan dari akun riil, anonim, maupun bot.

Untuk melihat apakah banyak bot, kita lihat grafik distribusi user berdasarkan follower. Untuk range 4-25 followers dan 100-500 cukup tinggi.

Dari tren pengirim  twit, user pada range tersebut juga tinggi. Kita lihat contoh twit pada  kelompok 4-25 follower, ada twit yang repetitive dari akun @ShinobiMillenia.

Akun @ShinobiMillenia ini hanya mengirim 6 reply yang isinya mirip. Dari Botometer, didapat score 3/5. Artinya, akun ini tidak murni bot, tetapi juga tidak murni real.

Kita lihat dari user yang paling aktif mengirim twit. Dari dua top user yang paling sering mengirim twit, ternyata Botometer keduanya menunjukkan score 2.1 dan 0.6. Artinya, akun ini real. User yang follower-nya hanya 2  juga setelah diperiksa dengan Botometer, scorenya 1.7 yang berarti real user juga.

CLOSING

Dibandingkan dengan kampanye  #1000JendralDukungJKW sebelumnya, kampanye tagar #WeStandForFacebook memiliki lebih sedikit percakapan, namun lebih natural.