Oleh: Ismail Fahmi

Sempat ramai di media sosial adanya tagar #PrabowoBersamaHTI yang dianggap sebagai kampanye dari tim Prabowo-Sandi di tengah polemik pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Dugaan ini muncul salah satunya karena akun Twitter yang mencuitkan pertama kali menggunakan nama “#BelaKalimatTauhid #2019GantiPresiden”, seolah ini memang dibuat oleh kubu PAS yang mendukung aksi bela kalimat tauhid dan membela HTI.

Kebingungan tentang siapa yang memulai tagar ini akhirnya membuat Forum Anti Fitnah FAFHH membahas tagar ini dan menyampaikan klarifikasi dari kubu PAS bahwa mereka tidak menginisiasi tagar ini. Beberapa media online pun sampai mengangkat isu dan klarifikasi ini.

Nah, untuk edukasi bagi publik, Drone Emprit ingin mengajak melihat bagaimana tagar #PrabowoBersamaHTI ini awal mulanya dibuat. Kita akan analisis dari jam ke jam, agar tahu bagaimana sebuah tagar dibuat, ditangkap oleh influencer, lalu menjadi viral beberapa jam setelah itu.

DATA

Drone Emprit (DE) memonitor dua tagar #PrabowoBersamaHTI dan kontra narasinya berupa #PrabowoBersamaUlama. Kalau dilihat tren dan volume percakapan selama beberapa hari terakhir, tampak bahwa #PrabowoBersamaUlama memiliki volume percakapan dua kali lipat lebih banyak dari #PrabowoBersamaHTI. Peta SNA juga memperlihatkan bagaimana kekuatan kedua klaster.

ZOOM-IN AWAL KEMUNCULAN

Kalau dilihat dari tren, kedua tagar ini muncul pada tanggal 26 Oktober. Pada sekitar pukul 13:00, muncul awalnya tagar #PrabowoBersamaHTI. Lalu tiga jam setelah itu, baru muncul #PrabowoBersamaUlama.

Kita akan lihat khusus tren dari percakapan tentang #PrabowoBersamaHTI, mulai dari awal kemunculannya, hingga akhir hari.

Pukul 13:00-14:00 (1 jam)

Tagar #PrabowoBersamaHTI muncul di antara waktu ini. Dari data yang ditangkap DE, ada 36 mentions selama satu jam ini. Mentions ini berupa status baru dan retweet dari status ini. Total setidaknya ada 8 status baru, yang di-retweet beberapa kali. Semua status ini dibuat oleh user yang sama yaitu @BimaYogaaa yang namanya tertulis sebagai “#BelaKalimatTauhid #2019GantiPresiden”.

Peta SNA memperlihatkan akun @BimaYogaaa adalah yang paling dominan dan terhubung ke beberapa akun followers yang me-retweet kebanyakan hanya sekali. Satu akun me-retweet hingga 8 kali, yaitu akun @RestuTauhid. Kebanyakan yang me-retweet follower-nya hanya 4-25 users, yang terindikasi sebagai akun robot. Kita akan lihat pada jam berikutnya apakah benar robot.

Akun @BimaYogaaa baru dibuat pada bulan Oktober dan followers-nya hanya 15 akun. Tagar-tagar yang dipromosikan adalah #PrabowoBersamaHTI #2019GantiSistem #AdilMakmurBersamaKhilafah #2019PrabowoSandi.

Pukul 13:00-15:00 (2 jam)

Dalam dua jam ini, muncul dua top influencers yang followers-nya lebih dari 10 ribu. Mereka turut mengangkat tagar #PrabowoBersamaHTI. Belum banyak yang me-retweet mereka, sementara status-status dari inisiator tagar yaitu @BimaYogaaa terus mendapat retweet. Yang menarik, top influencers ini tidak terhubung langsung dengan inisiator awal, tetapi seolah membangun embrio klaster kecil di luarnya.

Pukul 13:00-16:00 (3 jam)

Dalam tiga jam, makin banyak top influencers yang muncul dan terlibat dalam percakapan. Followers mereka yang merupakan real users juga mulai bermunculan. Ini tampak dari peta SNA, di mana pola engagement mereka lebih acak dibanding engagement dari followers inisiator tagar. Embrio klaster pengusung tagar ini makin besar, dan tumbuh di luar klaster inisiator.

Pukul 13:00-17:00 (4 jam)

Dalam empat jam, embrio klaster #PrabowoBersamaHTI makin besar dan mulai terpisah dengan jelas dari inisiatornya. Jumlah top influencers dan real users yang turut dalam percakapan juga makin banyak. Hampir semua top tweet dikuasai oleh status dari top influencers ini. Inisiator yang semakin terpisah itu memperlihatkan bahwa followers-nya tidak memiliki interaksi sama sekali dengan klaster yang baru. Ini indikasi yang kuat bahwa followers dari inisiator ini adalah robot.

Pukul 13:00-18:00 (5 jam)

Pada jam kelima, di mana embrio sudah menjadi klaster yang solid, mulai muncul embrio kecil baru yang tampaknya merupakan kontra terhadap tagar ini. Embrio ini dinisiasi oleh user @MbahUyok. Followers-nya me-retweet, namun tidak memiliki interaksi dengan klaster pengusung #PrabowoBersamaHTI.

Pukul 13:00-19:00 (6 jam)

Pada jam keenam, klaster kontra bertambah pasukannya dengan munculnya satu top influencer lagi. Klaster pendukung tagar makin solid, dan inisiator makin terpisah dari klaster ini. Status dari para top influencers ini akhirnya menggeser status dari inisiator dalam hal jumlah retweet yang didapat.

Pukul 13:00-20:00 (7 jam)

Pada jam ketujuh, klaster kontra mendapat empat top influencers. Sementara itu, percakapan dalam klaster pengusung tagar semakin masif. Top tweets akhirnya dikuasai semua oleh status dari para top influencers ini. Tak tampak lagi status dari inisiator awal. Keterlibatan real users dalam percakapan ini bisa dilihat dari grafik exposure, di mana jumlah status oleh user dengan follower tinggi sekarang lebih banyak dari status oleh user dengan follower kecil (0-25).

Pukul 13:00-24:00 (11 jam)

Dan setelah sebelas jam, pada akhir hari, klaster pengusung #PrabowoBersamaHTI masih solid, dengan tren yang relatif masih tinggi percakapannya. Percakapan oleh real users makin besar, shingga memungkinkan terjadinya viralitas dan trending. Inisiator tagar tetap saja terpisah dari klaster ini, yang semakin memastikan bahwa followers yang me-retweet kebanyakan adalah robot, karena tidak turut berinteraksi dengan top influencers lain.

Semantara itu klaster kontra yang turut me-mention tagar ini ukurannya masih sama. Kalau dilihat dari peta SNA perbandingan antara #PrabowoBersamaHTI dan #PrabowoBersamaUlama, tampaknya klaster kontra lebih fokus pada tagar yang mereka jadikan sebagai kontra narasi, yaitu #PrabowoBersamaUlama.

ANALISIS

Detail analisis di atas hanyalah contoh bagaimana kita bisa melihat perkembangan sebuah isu atau tagar, mulai dari awal hingga menjadi viral. Dari contoh kasus ini, kita bisa lihat bahwa strategi yang diambil adalah dengan menjadikan sebuah akun baru dengan nama target, yang di-retweet oleh akun-akun robot juga. Baru kemudian pada jam berikutnya, akun top influencers turut dalam percakapan.

Peta SNA sangat membantu dalam menganalisis peta perang tagar dari jam ke jam. Kita bisa melihat dengan jelas dan mudah, bagaimana konstelasinya. Lahirnya sebuah embrio cluster yang akan menjadi besar, hingga menjadi solid, lalu lahirnya embrio cluster kontra, semua dapat dipantau dengan mudah.

CLOSING

No hard feeling, ya, buat cluster yang muncul dalam analisis ini. Ini semata-mata hanya untuk edukasi publik saja. Karena sudah masuk dalam pengamatan Forum Anti Fitnah (FAFHH), artinya isu ini sudah menjadi perhatian publik. DE yang kebetulan punya data sekadar ingin turut dalam literasi dan edukasi ini.