Analisis Percakapan Publik: Program MBG
Program MBG yang digagas pemerintah untuk meningkatkan gizi anak dan kelompok rentan dapat perhatian luas. Tapi, demo mahasiswa 18 Februari bikin MBG makin jadi topik panas! Apa kata netizen soal ini? Yuk, cari tahu!
Pelaksanaan program MBG mendapat perhatian publik terkait isu gizi dan kesehatan anak-anak serta kelompok rentan. Demonstrasi mahasiswa pada 18 Februari meningkatkan intensitas pembahasan di media sosial, dengan kritik yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap pelaksanaannya.
Apa saja isu-isu yang muncul? Bagaimana trennya? Bagaimana sentimen publik terhadap program MBG? Bagaimana peta percakapannya? Yuk, simak analisisnya!
Isu MBG dibicarakan dalam 11,5K artikel dan 160,8K mention. Sentimen di berita 68% positif, didorong manfaat dan dukungan ekonomi, sedangkan di medsos 59% negatif, kritik pelaksanaan, dampak pada pendidikan dan kesehatan, protes #IndonesiaGelap, dan pelajar Papua.
Pembahasan MBG di medsos memuncak pada 18 Februari setelah demo mahasiswa. Diskusi dominan negatif, soroti perencanaan, transparansi, dan dampak pada pendidikan dan kesehatan. Isu efisiensi anggaran, potensi korupsi, serta protes mahasiswa ramai dibahas dengan #IndonesiaGelap.
Pembahasan positif MBG didorong laporan pelaksanaan, namun diskusi dampak dan manfaatnya kurang. Kritik banyak gunakan simbol perlawanan, dengan dominasi akun organik. Percakapan didominasi mahasiswa, aktivis, dan publik umum yang mendorong evaluasi MBG.
Sentimen positif terhadap MBG kuat di media online, sementara kritik dominasi medsos terkait perencanaan dan transparansi. Aksi mahasiswa 18 Februari tingkatkan bahasan negatif. Publik berharap evaluasi agar MBG tidak mengorbankan sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan.
Percakapan tentang efisiensi anggaran pada periode 1-18 Februari 2025 dibahas dalam lebih dari 187 ribu mentions dengan lebih dari 54 miliar interaksi.
Puncak perbincangan di medsos terjadi pada 18 Februari, didorong oleh kritik mahasiswa dalam demo #IndonesiaGelap, penolakan MBG oleh pelajar Papua, dan diskusi dampak efisiensi anggaran. Di media online, puncak pembahasan pada 17 Februari, mencakup isu serupa.
Dari 1-18 Februari 2025, percakapan tentang program MBG didominasi oleh klaster umum, pemerintah, aktivis, dan media.
Publik bahas kegiatan MBG dengan pro-kontra. Pemerintah jelaskan manfaat MBG dan dorongan ekonomi. Aktivis kritik kurangnya perencanaan dan dampak negatif MBG, serta amplifikasi tuntutan pendidikan gratis di Papua. Media soroti tuntutan pelajar dan pemangkasan anggaran.
Sentimen media online soal MBG 68% positif, dengan kutipan penjelasan pemerintah, liputan kegiatan MBG di berbagai tempat, dan pemangkasan anggaran untuk MBG. 4% negatif, mencakup tuntutan pelajar Papua untuk pendidikan gratis, demo #IndonesiaGelap, dan kendala pelaksanaan MBG.
Sentimen di medsos soal MBG 35% positif, dengan penjelasan manfaat dan tujuan MBG, termasuk dorongan ekonomi, serta amplifikasi kegiatan MBG. 59% negatif, kritik kurangnya perencanaan, transparansi, dan dampak negatif pada pendidikan dan kesehatan, serta tuntutan pelajar Papua.
Pelajar bercanda tentang kesan lucu MBG. Namun, mereka senang anak-anak dapat manfaat. Banyak yang kaget karena efisiensi anggaran belum cukup dukung MBG, serta dampaknya terhadap pendidikan dan kesehatan. Ada harapan pelaksanaan MBG lebih baik dengan evaluasi dan transparansi.
Isu utama soal MBG, yaitu pelaksanaan program yang banyak disorot, kritik, dan dukungan. Efisiensi anggaran untuk dukung MBG jadi topik panas, dengan dampak pada sektor vital lain. Protes mahasiswa kritik kebijakan ini, serukan pendidikan gratis sebagai prioritas.
Isu soal MBG lain, yaitu perhatian pada akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan program, dengan seruan agar penggunaan anggaran diawasi. Kontroversi muncul mengenai pelibatan TNI-Polri, serta dampak efisiensi anggaran pada program lain.
Ini akun-akun yang paling berpengaruh di IG: Prabowo Subianto, kumparan, BBC News Indonesia, Presiden Republik Indonesia, http://Kompas.com, Akbar Faizal Uncensored, Partai Gerindra, detikcom, http://Bisnis.com, dan gerak_maju.
Sementara di FB, akun-akun ini yang paling berpengaruh: Prabowo Subianto, Tere Liye, http://Kompas.com, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dinii Fitriyah, 𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗖𝗘𝗥𝗕𝗨𝗡𝗚 (RAKMAL, Made Supriatma, Naniek Sudaryati Deyang, kumparan, dan tvOneNews.
Akun-akun ini paling berpengaruh di Youtube: Publik Menilai, Tribunnews, Arisvara, Hersubeno Point, WAR KUY, Tribun Kaltim Official, Refly Harun, Dialectique, ESBATU Papua, dan tvOneNews.
Di TikTok, ini akun-akun paling berpengaruh: inilahcom, tumgrd, kumparan, jandatawareal, presidenprabowo1, gibran_rakabuming, merdekacom, prabowo_subianto_ri1, elni.nainggolan, dan adziqaammara_.
Di X, warganet paling ramai membahas aksi #IndonesiaGelap yang libatkan anak-anak Papua menuntut pendidikan gratis, menolak program Makan Bergizi Gratis, serta kritik kebijakan pemerintah yang dinilai lebih mengutamakan program yang tidak relevan dengan kebutuhan dasar rakyat.
Cuitan yang lagi heboh lainnya soal protes warganet mengenai kebijakan efisiensi anggaran yang justru dinilai menguntungkan proyek pro-korporat, menyalahkan pemerintah atas pengorbanan hak kelas bawah, dan mengkritik program MBG yang dianggap tidak tepat sasaran.
Cuitan yang lagi viral lainnya soal protes warganet soal program MBG yang dianggap tidak tepat sasaran, sebutkan dampak negatif pemangkasan anggaran yang sebabkan PHK dan kesulitan ekonomi, serta kritik kebijakan yang dianggap tidak memadai untuk selesaikan masalah nyata.
Cuitan yang lagi banyak dibagikan lainnya adalah soal protes terhadap kebijakan makan siang gratis dan efisiensi anggaran yang dianggap tidak tepat sasaran, serta kritik terhadap pemerintah yang dinilai mengutamakan proyek dan kursi kabinet daripada kesejahteraan rakyat.
Cuitan yang lagi viral terakhir bahas soal penolakan terhadap program makan gratis di kalangan pelajar, dengan beberapa pihak merasa kebijakan tersebut tidak tepat sasaran dan mengalihkan perhatian dari masalah utama seperti pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Di Instagram, postingan yang lagi banyak disukai warganet soal pelaksanaan MBG di berbagai sekolah, termasuk kunjungan Prabowo Subianto untuk meninjau langsung kegiatan tersebut dan melihat antusiasme anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi.
Selain itu, di Instagram juga warganet banyak "like" unggahan soal kunjungan Presiden ke SD Negeri 05 Jati dan TK Negeri 02 di Rawamangun, Jakarta Timur, untuk meninjau pelaksanaan MBG, serta interaksi hangat dengan para siswa yang menerima manfaat dari program tersebut.
Di Facebook, postingan yang paling banyak di-"like", yaitu soal kunjungan Prabowo untuk meninjau pelaksanaan MBG di beberapa sekolah, dengan fokus pada antusiasme anak-anak yang menerima makanan bergizi, serta harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.
Selain itu, warganet di Facebook juga banyak sukai unggahan soal ajakan Menteri Desa PDT Yandri untuk bangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam MBG, untuk tingkatkan ketahanan pangan desa, mendukung kesehatan ibu hamil, serta memastikan anak-anak dapat gizi yang cukup.
Di YouTube, video yang paling banyak ditonton soal Presiden Prabowo yang melakukan tinjauan mendadak terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Timur.
Di TikTok, video yang paling banyak ditonton soal penyiar RRI Ternate, Aiinizzaa, yang curhat tentang PHK akibat efisiensi anggaran, menyebutkan dilema antara anak-anak yang mendapatkan makan gratis dan orang tua yang kehilangan pekerjaan.
Gambar yang paling banyak dibagikan warganet adalah foto daftar orang yang disebut oportunis dan buzzeRp yang tidak bersuara kritis mengenai kebijakan kabinet, program makan siang gratis, dan berbagai isu kontroversial lainnya terkait pemerintahan Prabowo.
Sementara video yang paling banyak dibagikan warganet adalah video yang bahas kontroversi MBG, yang tekankan perbandingan dengan program serupa yang dilakukan Anies pada tahun 2019, dan kritik terhadap kebijakan yang dinilai tidak efektif atau justru rugikan anggaran negara.
Perbincangan tentang MBG kuat didorong oleh akun-akun organik sebesar 87,49%.
Kata terbanyak yang beredar di X seperti “menolak”, “Papua”, “pendidikan”, “#IndonesiaGelap”, dan “Danantara” tunjukkan amplifikasi penolakan MBG oleh pelajar di Papua, tuntutan mahasiswa dalam aksi #IndonesiaGelap, serta kritik efisiensi anggaran juga mencakup proyek Danantara.
Tagar yang banyak digunakan soal MBG, seperti #IndonesiaGelap, #DaruratIndonesia, #MBGDorongEkonomi, dan #KaburAjaDulu, tunjukkan ramainya tuntutan mahasiswa dalam demo #IndonesiaGelap. Ada kritik MBG, upaya tunjukkan manfaatnya, serta perbandingan dengan lapangan pekerjaan.
Pemberitaan soal MBG fokus pada pelaksanaan program di berbagai daerah, serta keterkaitannya dengan Prabowo. Media juga menyoroti penolakan MBG di Papua dan kritik mahasiswa terhadap program ini yang disampaikan dalam demo Indonesia Gelap, menambah kontroversi seputar MBG.
Prabowo Subianto (Presiden RI) menjelaskan bahwa MBG dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum Muslimat NU) menyatakan kesiapan Muslimat NU untuk mengelola seribu dapur sehat sebagai mitra dalam program MBG.
Ainus Yalak (Koordinator SPWP) menolak makanan gratis dan menuntut pendidikan gratis. Iqbal Cheisa Wiguna (Ketua BEM UI) mengkritik program MBG yang dinilai tidak tepat sasaran, dengan target yang masih kurang akurat.
Link: https://x.com/DroneEmpritOffc/status/1892187739522547937