Oleh Rachmat Kurniawan dan Lathif Purwa Atmaja
Beberapa hari terakhir muncul dua tagar yang cukup menyita perhatian netizen. Yakni INAelectionObserverSOS dan #IndonesiaCallsObservers. Drone Emprit ingin mengetahui bagaimana tagar ini muncul dan dipergunakan di media sosial, khususnya Twitter.
Data ditarik dengan menggunakan tagar tersebut. Periode pemantauan dari 18 sampai 25 Maret 2019. Kita akan bicarakan satu per satu terkait masing-masing tagar, kemudian melakukan perbandingan, dan mencoba menarik kesimpulan dari data yang ada.
1. #INAelectionObserverSOS
Volume Data #INAelectionObserverSOS
· Isu tagar #INAelectionObserverSOS, terpantau dominan di kanal media sosial dibanding mass media.
· Dalam kanal mass media hanya terpantau 8 mentions, sedangkan di media sosial tertangkap 721.939 mentions.
· Khususnya di media sosial, perbincangan dari laman Twitter sangat signifikan sebanyak kurang lebih 689.500 mentions percakapan. Sedangkan dari ranah media sosial lainnya kurang berpengaruh.
Tren #INAelectionObserverSOS
· Isu tagar ini baru muncul pada 19 Maret dengan 5.238 mentions.
· Sehari setelah itu, percakapan mengalami kenaikan yang sangat signifikan hingga mencapai peak. Dalam waktu tersebut, terpantau 338.581 mentions percakapan.
· Setelah tanggal 20 Maret, tren trurun drastis dan cenderung mengalami penurunan secara berkala.
Tren Media Online
· Dalam ranah media online, isu tagar #INAelectionObserverSOS baru diberitakan pada tanggal 21 Maret.
· Hanya terdapat 6 artikel dan 8 mentions yang membahas isu tagar tersebut dalam periode seminggu terakhir.
· Penyumbang artikel berasal dari rmolsumut.com, rmoljabar.com, dan blog berita kompasiana.com.
· Dari pemberitaan yang terpantau, reportase dari mass media arus utama, rmol.com, mewartakan sikap netralitas institusi Polri untuk mengawal pemilu April nanti menanggapi gerakan tagar #INAelectionObserverSOS yang menjadi trending topik dunia tersebut.
· Sedangkan dari kanal blog berita kompasiana.com, para penulisnya cenderung mendukung untuk dilakukan pengawasan oleh pihak asing dalam pemilu kali ini agar tidak terjadi kecurangan.
Topik Perbincangan Populer (Twitter)
Dari topik perbincangan populer di Twitter, terlihat bahwa warganet sangat ingin pemilu April nanti diawasi oleh pihak asing untuk mencegah kecurangan dan ketidak netralan.
Dari topik twit-twit tersebut, dapat diindikasikan bahwa netizen yang mendominasi topik perbincangan adalah oposisi kubu petahana.
Alur Percakapan Twitter
Dari 20 teratas perbincangan Twitter, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
• Dapat diindikasikan bahwa percakapan terkait tagar #INAelectionObserverSOS diinisiasi oleh kubu oposisi Jokow-Ma’ruf. Hal tersebut tercermin dari twit-twit dukungan untuk calon 02 tersebut.
• Isu tagar #INAelectionObserverSOS didengungkan sebagai cara warganet untuk mengawasi pemilu 2019 agar terbebas dari kecurangan.
• Lebih lanjut lagi, dari tagar tersebut, muncul sebuah ajakan untuk bergerak “mengamankan” pemilu langsung dengan mengarahkan massa untuk turut serta mengawasi pemilu.
• Di sisi lain, meskipun Wiranto telah memerintahkan untuk menghentikan gerakan tagar tersebut, namun warganet tetap bersikukuh untuk terus melancarkan tagar-tagar tersebut.
Jumlah Mentionsberdasarkan Jam
Jika dilihat jumlah percakapan selama satu hari, mention terkait #INAelectionObserverSOS ramai diperbincangkan pada malam hari sekitar pukul 20:00-22:00. Tepatnya sekitar pukul 21.00, terjadi puncak perbincangan dengan 55.025 mentionpada waktu tersebut.
Engagement Type
Berdasarkan grafik engagement type, pola percakapan di media sosial (Twitter), paling dominan berdasarkan pola retweet, yakni sebanyak 50.46%. Kemudian pola reply, sebanyak 26,06%, dan terakhir pola mention sebesar 23.48%. Dari perbandingan ketiganya, total interaction rate cukup tinggi yakni sebesar 3,26.
Exposure
Jika dilihat berdasarkan grafik exposure, percakapan di media sosial terkait #INAelectionObserverSOS cenderung dimainkan oleh akun-akun dengan jumlah followers sedang. Percakapan yang terdiri dari akun ber-follower 101-500 terpantau paling tinggi dengan jumlah tweet sebesar 230.842 (33.28%). Kemudian percakapan yang terdiri dari akun ber-followes antara 1001-10.000 berjumlah 100.323 (14.46%). Namun, tak selain itu, akun-akun dengan jumlah follower rendah antara 4-25 juga punya cukup berpengaruh dalam menaikkan tagar ini dengan jumlah 85.884 twit.
Tagar Pendamping #INAelectionObserverSOS
Dari tagar #INAelectionObserverSOS, terlihat tagar-tagar pendukung atau yang mendampingi isu tagar utama tersebut. Hampir seluruh tagar-tagar tersebut berisi kata-kata yang menyudutkan paslon 01. Sehingga, dapat diperkuat lagi di sini bahwa netizen yang meramaikan isu ini berasal dari kobu oposan petahana.
2. #IndonesiaCallsObservers
Volume Data #IndonesiaCallsObservers
Jumlah mentions pada kasus ini dalam kanal media online terpantau hanya terdiri dari 11 mentionsdari 3 artikel di media online. Sedangkan dalam ranah media sosial (Twitter) terdapat sekitar lebih dari 173.449 mentions perbincangan.
Tren Data #IndonesiaCallsObservers
• Isu tagar ini baru muncul pada 24 Maret dengan 40.297 mentions.
• Sehari setelah itu, percakapan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dengan total mention berjumlah 166.176 mentions percakapan.
• Selama tanggal 25 Maret, tren percakapan di media sosial khususnya twitter masih terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tren Media Online
• Dalam ranah media online, isu tagar #IndonesiaCallsObservers baru diberitakan pada tanggal 24 Maret.
• Hanya terdapat 5 artikel dan 11 mentions yang membahas isu tagar tersebut dalam periode seminggu terakhir.
• Penyumbang artikel berasal hanya berasal dari media non-mainstream seperti gonews.co, goriau.com, dan inilah.com
Pemberitaan
• Dari pemberitaan yang terpantau, reportase dari mass media non-mainstream, gonews.com, memberitakan tentang dukungan terhadap pemerintah dalam hal ini KPU menyikapi berkembangnya tagar #IndonesiaCallsObservers.
• Sedangkan beberapa artikel lainnya hanya sebatas memberitakan tentang viralnya tagar tersebut terkait harapan warganet soal pemilu yang jujur dan adil.
Tren Pemberitaan #IndonesiaCallsObservers
Pemberitaan kepopuleran #IndonesiaCallsObservers selama seminggu terakhir, baru mengalami kenaikan yang cukup tajam pada tanggal 24 Maret 2019 dengan total 40.259 mention di perbincangan. Kemudian peningkatan lebih besar lagi terjadi pada keesokan harinya dengan jumlah mention sebesar 132.335 di perbincangan.
Daftar Akun yang Paling Banyak di-retweet (1)
Jumlah Mentions Berdasarkan Jam
Jika dilihat jumlah percakapan selama satu hari, mention terkait #IndonesiaCallsObservers cukup ramai diperbincangkan pada saat siang hari (10:00-12:00) dan pada menjelang tengah malam antara pukul 21:00-22:00.
Engagement Type
Berdasarkan grafik engagement type, pola percakapan di media sosial (Twitter), paling menonjol adalah pola retweet, yakni sebanyak 60.64%. Kemudian pola mentions, sebanyak 18,03%, dan terakhir pola saling berkomentar (reply) sebanyak 21.33%. Dari perbandingan ketiga pola tersebut, total Interaction rate cukup tinggi yakni sebesar 4,55.
Exposure
Jika dilihat berdasarkan grafik exposure, percakapan di media sosial terkait #IndonesiaCallsObservers cenderung dimainkan oleh akun-akun dengan jumlah followers besar. Percakapan yang terdiri dari akun ber-follower 101-500 terpantau paling tinggi dengan jumlah tweet sebesar 62.978 (35.71%). Kemudian percakapan yang terdiri dari akun berfollowes antara 501-10.000 berjumlah 55.212(31.31%). Namun, tak dipungkiri juga bahwa akun-akun baru dengan jumlah follower rendah antara 1-3 juga punya cukup andil dalam menaikkan tagar ini dengan jumlah 7.742 twit.
Tagar Pendamping #IndonesiaCallsObservers
Dari besarnya tagar #IndonesiaCallsObservers di Twitter, ada beberapa tagar lainnya yang turut mendampingi tagar tersebut. Terlihat dari beberapa tagar utama yang menjadi pendamping tagar #IndonesiaCallsObservers, berisi beberapa tagar yang berasal dari kubu oposisi.
3. KOMPARASI
Komparasi Volume
Jika dilihat dari segi volume mention terkait tagar #INAelectionObserverSOS dan #IndonesiaCallsObservers terlihat perbandingan yang cukup signifikan. Dari besarnya volume mention untuk tagar #INAelectionObserverSOS, agaknya menjadi sebuah pemicu munculnya gerakan #IndonesiaCallsObservers.
Komparasi Tren
Berdasarkan tren mention dari kedua tagar #INAelectionObserverSOS dan #IndonesiaCallsObservers, terlihat adanya saling mempengaruhi antara kedua tagar tersebut. Titik lonjakan tertinggi dari tagar #INAelectionObserverSOS terjadi pada tanggal 20 Maret lalu kemudian mulai mengalami penurunan pada tanggal 24 Maret. Namun, jika dilihat dari munculnya tagar #IndonesiaCallsObservers, terlihat terjadi pada tanggal yang sama dengan jumlah mention yang hampir sama dikisaran 40 ribuan mention.
SNA #INAelectionObserverSOS & #IndonesiaCallsObservers
Jika dilihat berdasarkan pola interaksi melalui analisis jejaring di media sosial terkait #INAelectionObserverSOS dan #IndonesiaCallsObservers, terlihat hanya terdiri dari satu cluster utama. Cluster tersebut sepenuhnya berisi beberapa akun yang berasal dari para pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.
4. Kesimpulan
Temuan
• Volume percakapan tagar #INAelectionObserverSOS dan #IndonesiaCallsObservers terpantau cukup besar dengan total mencapai 900 ribuan mention selama seminggu terakhir.
• Kedua tagar ini melibatkan jumlah akun ber-follower di atas 100. Hal ini menandakan percakapan seputar kedua tagar tersebut cenderung berasal dari akun-akun organik.
• Dengan tingkat interaksi yang tinggi dari masing-masing akun yang memperbincangkan kedua tagar tersebut, hal ini menandakan isu yang dibicarakan cukup menjadi perhatian yang lebih di mata publik.
• Tingginya volume percakapan terkait tagar #INAelectionObserverSOS, agaknya menjadi pemicu lahirnya tagar #IndonesiaCallsObservers tepatnya pada tanggal 24 Maret 2019.
• Berdasarkan peta jejaring analisis di media sosial, terlihat hanya ada satu cluster utama yang membicarakan seputar kedua tagar tersebut. Dan jika dilihat dari masing-masing akun yang menjadi top influencer, terlihat cluster utama tersebut berasal dari kubu pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.
CLOSING
Bagaimankah kedua tagar ini perlu disikapi? Jika kita melihat ini adalah sebagai peperangan persepsi, tentu bagi kubu petahana perlu mengmplifikasi sumbangsih dunia internasional terhadap penyelenggaraan pemilu saat ini dengan penekanan padabahwa dunia internasional telah melakukan pengawasan. Bahwa negara terbuka pada transparansi penyelenggaraan pemilu namun tetap membebaskan pemilih menentukan dukungan secara LUBER JURDIL. KPU dan Bawaslu tentu juga mesti membangun narasi akomodatif terhadap masukan namun tetap dalam kerangka peraturan yang ada.