Oleh Ismail Fahmi

A Scientific Paper Wannabe  
A Comprehensive Analysis of the Term "Anjay" Using Natural Language Processing, Artificial Intelligence, and Social Network Analysis Methods Aimed At Constructing Happiness To Boost the Immune System of Indonesian Against Covid-19  
By Drone Emprit

LATAR BELAKANG  
Menurut penelitian sebelumnya, keceriaan dan kebahagiaan akan meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini akan membantu manusia Indonesia agar kuat menghadapi Covid-19.  Oleh karena itu, penelitian ini akan mengupas tuntas penggunaan istilah "anjay" yang ramai dibahas.

TUJUAN  
Dengan pembahasan ini, diharapkan manusia Indonesia akan bahagia, sehingga imunitas mereka akan meningkat.   Untuk itu, penelitian tentang "anjay" ini menjadi sangat relevan dalam mendukung program pemerintah untuk melawan Covid-19.

METODOLOGI
Sebuah kata kunci yaitu "anjay" digunakan untuk menangkap percakapan di dua platform media sosial Twitter dan Instagram, serta dari media online.  Percakapan dan pemberitaan yang terkumpul akan dianalisis dengan berbagai metode seperti dalam judul di atas.

RESULTS: TREN "ANJAY"  
Percakapan tentang "anjay" di Twitter mulai naik pada tanggal 29 Agustus, dan puncaknya pada 30 Agustus. Total percakapan di Twitter paling tinggi (67k), lalu di IG (10k), dan media online (3k).

SITUS BERITA PALING 'ANJAY'  
Topik 'anjay' ini paling banyak diberitakan oleh @jawapos, @tribunnews, Suara, Grid, @liputan6dotcom, @detikcom, dll.   Namun yang paling sering menyebut kata 'anjay' adalah @tribunnews, Suara, @CNNIndonesia, @akuratco, dll.

TOPIK BERITA 'ANJAY'  
Topik yang paling banyak diberitakan adalah Lutfi Agizal, yaitu orang pertama yang mempermasalahkan penggunaan istilah 'anjay'. Selanjutnya Komnas PA, Devano Danendra, Rizky Billar, KPAI, Bintang Emon, Iis Dahlia, dll.

TEXT ANALYSIS BERITA TENTANG ‘ANJAY’  
Menggunakan FactMiner, tools yang dikembangkan oleh Drone Emprit yang menganalisis teks berita menggunakan NLP, didapat top subyek kalimat yang paling sering muncul dalam periode ini terkait keyword 'anjay'.

Subyek terpopuler adalah Lutfi Agizal yang muncul 70 kali, dengan aktivitas (predikat) seperti mengatakan, membuat, merasa, dst.  Untuk predikat 'mempermasalahkan' kata, obyeknya adalah 'Rizki Billar'.   Ketika dirunut ke artikel sumbernya, didapat info tentang awal polemik ini.

Seperti diberitakan Tribunnews: "Kata Anjay kini ramai jadi perdebatan publik pasca Lutfi Agizal mempermasalahkan kata yang sering diucapkan Rizky Billar tersebut."  Teks analisis ini memungkinkan kita melakukan eksplorasi terhadap konsep-konsep penting dalam kumpulan dokumen.

Konsep penting biasanya dalam bentuk terminologi (istilah, konsep) atau entitas nama (orang, organisasi, lokasi) yang terhubung ke konsep lain melalui relasi S-P-O dalam kalimat.  Dengan pemrosesan teks tak terstruktur menggunakan NLP, kita bisa dapatkan data terstruktur S-P-O.

Selain relasi Lutfi Agizal dengan Rizky Billar, kita bisa lihat ada relasi antara Lesty Kejora dengan Rossa. Ada sesuatu yang dibocorkan oleh Rossa tentang Lesty saat mereka live di Instagram. Apa itu? Silahkan cari sendiri di berita hehe.

Teks analisis yang digunakan untuk memproses data tak terstuktur seperti artikel berita online menjadi data terstruktur seperti relasi S-P-O meliputi proses berikut:  
- text segmentation,  
- part of speech tagging,  
- named entity recognition,  
- dan relation extraction.

RELATION GRAPH TENTANG ‘ANJAY’  
Setelah mendapatkan data terstruktur dari teks berita, kita bisa gambarkan relasi S-P-O (subyek-predikat-obyek) ke dalam  sebuah relation graph.   Contoh untuk 'anjay', dua nama Lutfi Agizal dan Rizky Blillar menjadi subyek sekaligus obyek utama.

Kita bisa lihat entitas nama Organisasi, Orang (Persons) terkait dengan 'anjay'. Relation Graph bisa difilter dengan memilih entitas nama yang diinginkan, misal 'Lesti Kejora'.   Tampak dalam graph, Lesti Kejora sering muncul bersama dengan Rizky Billar, dalam salah satu berita.

Eksplorasi di atas akan membantu kita memahami sebuah peristiwa atau topik tanpa harus membaca artikel terlebih dahulu. Dan ini bisa dilakukan untuk semua topik, selama ada data percakapan atau pemberitaannya.

ANALISIS TWITTER  
Sekarang kita beralih ke Twitter. Cuitan 'anjay' yang paling banyak dishare adalah dari @ernestprakasa, @dikalamin, @indo35meme, @dapatberbicara, @jakartaakeras, dan @bimopd_.   Sebagai bentuk perlawanan atas polemik 'anjay,' Ernest menuliskan ANJAY berulang2.

Cuitan paling 'anjay' berikutnya dari @jeromepolin, @itsdevdanendra, @ArnoldPoernomo, @arditerwandha, @bayu_joo, @khusniahayati, dst.

TOP 5 NETIZEN PALIN ANJAY  
Berdasarkan jumlah retweet yang didapat, 5 netizen di Twitter yang paling anjay adalah: @ernestprakasa, @dikalamin, @indo35meme, @cursedkidd, dan @JeromePolin.

TOP 60 NETIZEN PALIN ANJAY  
Lebih lengkap, ini daftar 60 top netizen yang paling anjay. Cuitannya paling besar retweetnya.

NETIZEN BERSATU MEMBELA ‘ANJAY’  
Peta SNA ini memperlihatkan tiadanya polarisasi di kalangan netizen. Mereka membentuk satu cluster besar di tengah dengan banyak top influencer yang menyebar, melintasi berbagai background. Tampaknya mereka satu suara: Lawan kriminalisasi 'anjay.'

MEME DI TWITTER PALING 'ANJAY'
/1  Gambar yang paling banyak diRT adalah salinan surat dari Komnas PA yang diposting oleh @tubirfess. Lalu silsilah keluarga 'Anjay' yang dipost @remarsyu.   Tampak, gambar yang paling populer dishare adalah 'silsilah keluarga Anjay'.

ANALISIS EMOSI  
Di Twitter, ternyata emosi yang paling dominan dari netizen adalah "anger" atau "kesal (marah)". Mereka kesal karena istilah 'anjay' saja dipermasalahkan oleh Komnas PA. Banyak problem yang lebih esensial, tapi hal tak penting ini yang diurusi.

USIA PALING ‘ANJAY’  
Usia paling 'anjay' di Twitter adalah dari generasi Millenial dan generasi Z.   Selain mereka yang secara demografi memang paling banyak yg menggunakan media sosial, mereka juga biasa menggunakan istilah 'anjay' ini.

ANALISIS BOT  
Dari hasil analisis bot ini menunjukkan score 1.59 (hijau), yang menandakan percakapan dilakukan oleh manusia secara dominan.   Artinya, penggunaan istilah 'anjay' ini sangat manusiawi, bukan 'robotwi'.

ANALISIS INSTAGRAM  
Bagaimana dengan di IG? Terkait hashtags 'anjay', gambar yang paling banyak disukai ternyata tidak jauh berbeda dengan di Twitter.   Bedanya, cukup banyak gambar yg tidak berhubungan dengan polemik. Misal dari @adysky99 yg menampilkan baju batiknya.

TOP 5 AKUN IG PALING ‘ANJAY’  
Tak seperti di Twitter, di IG top 5 akun yang menggunakan tagar #anjay dan banyak disukai ternyata terkait orang yang sama yaitu Lesty, spt nenk_lesty, leslar_story, lestibillar_offici, teamlestybillar, leslarsupport_.

TOP 60 AKUN IG PALING ‘ANJAY’  
Dari tabel top 60 akun paling anjay di IG pun tampak sangat banyak akun yang terkait Lesti.   Lesti Kejora atau Lesti Dangdut Academy adalah penyanyi dangdut yang merupakan juara ajang pencarian bakat D'Academy. Banyak postingannya pakai #anjay.

DI INSTAGRAM, ‘ANJAY’ BERMAKNA ‘JOY’  
Berbeda dengan di Twitter, dimana kebanyakan emosi netizen adalah kesal (anger), di Instagram postingan dengan tagar 'anjay' paling dominan membawa emosi ceria, senang, atau gembira (joy).

KESIMPULAN  
Dari analisis tentang 'anjay' di tiga kanal yang berbeda, bisa disimpulkan bahwa:
1/ Netizen di Instagram paling ceria, tak terlalu pusing dengan polemik 'anjay', bahkan memanfaatkan ini untuk promosi dan mendukung idolanya
2/ Netizen di Twitter berbukti paling reaktif, responsive, dan ganas dalam melawan 'kriminalisasi' kata 'anjay'. Para top influencers secara sukarela berada dalam barisan depan, seperti @ernestprakasa.
3/ Media online terbukti masih merupakan "pilar demokrasi" yang berusaha menampilkan fakta-fakta di lapangan yang tak diketahui oleh netizen, sehingga bisa memberi informasi yang lebih kaya dan akurat tentang topik 'anjay' ini.

Misal ketika netizen membuly KPAI (salah target) dan KPA, media memberitakan bahwa KPAI lebih mengurus masalah yang lebih penting dari 'anjay'. Juga ajakan Kak Seto agar masyarakat tetap fokus pada Covid-19.

Pemberitaan yang faktual, mengajak masyarakat untuk logis kembali fokus ternyata disampaikan oleh media. Bukan oleh buzzer atau influencer.  Jadi, siapa yang sesungguhnya bisa jadi "pilar demokrasi", yang mengawal kewarasan publik?

Closing  
Jangan remehkan kata "anjay". Kalau dianalisis serius bisa jadi paper ilmiah. Kalau mau.

Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1301177919989972993