Apakah "Give Away" Efektif?

Oleh: Ismail Fahmi

Banyak yang tanya soal ini. Jadinya saya buatin analisis. Kita uji dengan sebuah tagar.  Tampak dari pukul 12 s.d 16 tagar tersebut tidak naik, meski diangkat oleh influencer. Pukul 17 naik setelah ada GA, lalu turun lagi pukul 19. Pukul 20 naik lagi, tanpa GA.

EFEK GIVE AWAY  

Dari grafik tipe interaksi, pada jam-jam give away dijalankan, tampak interaksi yang tinggi berupa retweet. Namun tak bertahan lama. Agar naik lagi, pukul 20 dimulai cara lain, yaitu bombardir twit baru (warna biru), yang minim sekali interaksi yg didapat: 1.49.

CONTOH PENYEBAB ANOMALI

Tingginya twit baru tanpa interaksi ternyata dibuat dengan serbuan beberapa set twit yang dikirim oleh beberapa akun yang berbeda. Karena tidak otentik, jadinya tidak mendapat respons.

KONTRIBUSI GIVE AWAY DALAM SNA

Dalam peta SNA, tampak jelas GA menghasilkan interaksi yang tinggi, namun terpusaat pada akun yg berperan sebagai manajer GA. Tidak bisa mengajak follower untuk melakukan interaksi dengan akun-akun riil yg mengangkat  tagar tersebut. Tidak efaktif.

CLOSING

Kalau disimpulkan dari analisis give away sebuah tagar ini, kita lihat GA lebih banyak berperan menaikkan tagar dengan interaksi terpusat yang  sangat tinggi.  Namun tidak efektif dalam membangun interaksi organik dengan akun-akun  riil yg memperjuangkan tagar tersebut.

Apakah give away efektif?  Tergantung. Jika tujuannya menaikkan tagar, terbukti efektif meski tidak bisa long term, dan terbatas saat periode GA. Jika ingin menyasar user baru, ini tidak efektif, karena mereka hanya tertarik dengan GA, tidak dengan misi di balik tagar.