Oleh: Ismail Fahmi

”Apel Kebangsaan” pada tanggal 17 Maret 2019 yang menelan biaya APBD Jateng sebesar 18M Rupiah menuai kritik. Pasalnya, tingkat kemiskinan di Jateng masih sangat tinggi, ada rakyatnya yang masih makan nasi aking, dan diduga apel ini hanya untuk memenangkan Jokowi.

Drone Emprit akan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Siapa yang mengkritik acara Apel Kebangsaan, dan apa alasan mereka?
- Bagaimana respons Ganjar sebagai penyelenggara?
- Bagaimana respons publik?
- Dalam kenyataannya, apakah benar Apel Kebangsaan ini untuk Jokowi?

DATA SETTING

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Drone Emprit menggunakan dua kata kunci yang terpisah. Pertama “apel kebangsaan”, untuk mengetahui percakapan umum di media sosial dan online. Kedua yang menggunakan tagar #KitaMerahPutih, untuk mengetahui siapa yang sebenarnya memiliki kepentingan dengan acara ini.

VOLUME DAN TREN

Untuk percakapan tentang “apel kebangsaan”, tren mulai naik pada tanggal 15 Maret 2019 atau dua hari sebelum acara. Paling tinggi di Twitter sebesar 45K mention, dan di media online juga tinggi 213 mention.

Sedangkan untuk tagar #KitaMerahPutih juga sudah mulai naik pada tanggal 15 Maret 2019, namun tren tinggi baru mulai tanggal 16 Maret, sehari sebelum acara, dan hari ini sedang dalam puncaknya. Di trending topic  Twitter Indonesia, tagar ini berjaya.

KRITIK APEL KEBANGSAAN

Peta SNA dari Apel Kebangsaan menunjukkan adanya sebuah cluster yang sangat besar daru kubu 02. Dan satu lagi cluster kecil, bukan dari kubu  01, tetapi dari @ganjarpranowo besarta jajarannya. Adanya cluster Ganjar dan jajaran (@kominfo_jtg, @provjateng, @enjoyjateng), itu menunjukkan  tim media mereka solid. Ini sebuah apresiasi.

Besarnya cluster 02 memperlihatkan magnitude kritikan tentang acara ini. Sangat besar.

Top influencer percakapan tentang apel kebangsaan semuanya dari kubu 02. Mereka yang top 5 influencer adalah @AndiArief__, @RajaPurwa,  @BangPino_, @UtuhWibowo, dan @ZAEffendy.

Untuk melihat siapa yang  mengkritik dan apa narasinya, kita gunakan data dari kata kunci “apel  kebangsaan”. Percakapan ini sifatnya umum oleh siapapun yang ingin mengutarakan pemikirannya tentang acara tersebut.

Untuk melihat narasi yang berkembang tentang Apel Kebangsaan, paling cepat kita lihat top hashtags yang mereka gunakan. Yang paling besar adalah #SlankMakanDuitRakyat, lalu #ApelPencitraan18Milyar, dan #SaveAPBDJateng. Dari penyelenggara, ada tagar ketiga yaitu #KitaMerahPutih.

Dari narasi yang paling banyak di-share, bisa dilihat alasan mereka menolak. Yang paling besar adalah:
- kepentingan politik dukung Jokowi
- rakyat masih miskin
- penghamburan uang rakyat

Dari peta topik berita online, yang paling banyak disorot adalah:
- Slank @slankdotcom dan tagar #SlankMakanDuitRakyat
- Ganjar @ganjarpranowo
- Besarnya dana dari APBD

Ganjar menyatakan acara ini sudah mengikuti prosedur. Dan Bimbim Slank tidak mau berkomentar soal tagar.

UNTUK SIAPA?

Nah sekarang kita lihat bagaimana pelaksaan acara ini? Siapa yang berkepentingan besar, bisa kita lihat dari tagar #KitaMerahPutih. Penggunaan tagar memperlihatkan adanya agenda bersama. Dari peta SNA untuk tagar ini, kita lihat hanya ada satu cluster, dari kubu 01.

Top influencer dari tagar #KitaMerahPutih sebagian besar dari top influencer 01, seperti @habibthink, @BiLLRaY_, dan @ulinyusron. Di  antara mereka ada @provjateng yang punya gawe.

Menariknya, ada akun @PejuangKuis yang nempel yang turut berkontribusi besar atas naiknya tagar ini.

Narasi yang diangkat terkait tagar #KitaMerahPutih bisa dilihat dari top hashtags yang menyertai. Kita temukan ada tagar-tagar berikut: #JatengGayeng, #KompakSATUJokowi, #BersamaJokowi, #01JokowiAminMenang, #apelkebangsaan, #JokowiTidakIntervensiHukum, #SemuaGenerasiDukungJokowi.

Kita juga bisa lihat narasi dari top twit yang menggunakan tagar #KitaMerahPutih. Sebagian besar mengajak agar tidak membawa atribut partai, agar Jateng Gayeng, dan bersatu melawan gerakan intoleran di negara ini.

Jadi untuk siapa acara Apel Kebangsaan ini?
Drone Emprit tidak perlu menyimpulkan, silahkan dibaca dari data di atas.

DE berharap, semoga acara ini bermanfaat bagi masyarakat Jateng dalam membangun kebersamaan merah putih.