Oleh: Ismail Fahmi
Apa itu Google Trends? Menurut Data Editor di Google's New Lab:
It is an unbiased sample of our Google search data, allows us to measure interest in a particular topic across search, from around the globe, right down to city-level geography. (ref: https://medium.com/…/what-is-google-trends-data-and-what-do…)
BANJIR JAKARTA
Contoh kita bisa lihat "interest" atau "minat" publik terhadap "banjir di jakarta". Data 5 tahun terakhir memperlihatkan adanya puncak-puncak pencarian.
Dan interest itu cocok dengan data peristiwa banjir di berita online Detik.com (ref: https://news.detik.com/…/d-3429219/banjir-jakarta-di-5-tahu…)
Banjir 2015
Wilayah terdampak: 38 kecamatan
Waktu: 8 Februari 2015
Lama: 7 hari
Pengungsi: 231.566 orang
Banjir 2016
Wilayah terdampak: 25 kecamatan
Waktu: Februari, Maret, April 2016
Lama: rata-rata 2 hari
Pengungsi: 70.218 orang
Banjir 2017 (sampai 22 Februari)
Wilayah terdampak: 15 kecamatan
Sejak tanggal: 21 Februari 2017
Lama: -
Pengungsi: 1.613 orang
DRONE EMPRIT VS GOOGLE TRENDS
Kebetulan Drone Emprit memonitor "banjir" yang difilter dengan "jakarta, dki, anies" sejak Februari 2018.
Kita bandingkan data DE dengan Google Trends dalam periode Februari 2018-April 2019. Hasilnya tampak kesamaan trends: Google search dan medsos.
Drone Emprit bisa menampilkan twit dan berita dari media online saat terjadi peak. Ini akan memperlihatkan peristiwa yang menjadikan percakapan tinggi.
Misal bulan Februari 2018, peak sangat tinggi. Dalam berita disebutkan, 11 ribu lebih orang terdampak karena banjir tersebut. Besarnya skala dampak ini, menyebabkan juga tingginya tingginya "interest" orang untuk mencari di Google search seperti diperlihatkan oleh Google Trends, juga tingginya mention di media sosial seperti diperlihatkan oleh Drone Emprit Trends.
BANJIR JAKARTA BERKURANG ATAU MENINGKAT?
Kalau dibandingkan trends tahun 2016 (G Trends) dan 2018 (G Trends dan Drone Emprit), tampak kalau peak "banjir" di DKI cenderung lebih sedikit di tahun 2018.
Apakah Anda merasakan hal yang sama, berkurangnya banjir di tahun 2018 yang lalu dibanding 2016?
EXTRA THOUGHT
Yang jadi pertanyaan, apakah Google Trends ini masih bisa digunakan untuk wilayah-wilayah yang sedikit penetrasi internetnya, misal di desa-desa?
Kalau di DKI Jakarta ya wajar, pada melek internet. Banjir dikit langsung "googling"