Blunder "Propaganda Rusia"?
Oleh Ismail Fahmi
Dalam acara dukungan alumni di Surabaya hari Minggu lalu, Jokowi mengeluarkan "serangan" kepada kubu Prabowo. Pernyataannya yang sangat terkenal adalah soal adanya "propaganda Rusia" yang digunakan oleh kubu 02.
Tak berapa lama, kubu 02 menerima umpan lambung dari Jokowi ini, dan menendangnya ke arah Kedutaan Rusia. Mereka meminta pernyataan dari kedutaan atas statement Jokowi ini. Buzzer 02 ingin menghadapkan Jokowi dengan Rusia, tidak dengan mereka.
Dan benar, pada hari Senin siang, kedutaan Rusia menyampaikan pernyataan. Oleh Tempo, pernyataan Rusia di-frame sebagai bentuk keberatan atas pernyataan Jokowi. Narasi ini sangat kuat diamplifikasi oleh kubu 02.
Berikut ini beberapa rangkuman penting tentang isu ini.
PROPAGANDA RUSIA
1/ Propaganda Rusia sepertinya jadi blunder Jokowi. Narasi yang banyak di-share adalah statement penolakan Rusia atas tuduhan ini.
2/ Tren dan volume percakapan tentang Propaganda Rusia, cukup ramai baik di news maupun media sosial Twitter.
3/ Status paling banyak di-RT terkait propaganda Rusia adalah twit dari kedubes Rusia. Persepsi yang muncul bukan lagi Jokowi vs BPN, tapi Jokowi vs Rusia.
4/ Akun Twitter paling banyak mendapat engagement adalah @RusEmbJakarta, lalu akun-akun dari kubu 02. Influencer dari 01 tak tampak dalam top influencer terkait propaganda Rusia.
5/ Interaction rate percakapan propaganda Rusia sangat tinggi, yaitu 13.4. Ini menjadi indikasi percakapan dilakukan secara natural. Kebanyakan berupa RT yang melonjak mulai pukul 12, setelah kedutaan Rusia menyampaikan statemennya.
6/ Narasi dan percakapan "propaganda Rusia" didominasi kubu 02, dengan menjadikan akun @RusEmbJakarta sebagai referensi utama. Cluster 01 sangat kecil, hanya ada beberapa influencer di sana.
7/ Topic Map dari pemberitaan media online: Rusia, Jokowi, Prabowo, TKN, dan BPN menjadi topik utama. Tampak upaya dari TKN untuk meredakan polemik ini, misal dengan menjelaskan bahwa yang dimaksud bukan keterlibatan Rusia, tetapi metode dan konsultan Rusia. Juga mereka menyampaikan akan mengganti istilah Propaganda Rusia dengan istilah lain yang tidak melibatkan nama Rusia.
KONTRA NARASI #SEMBURANDUSTA02
1/ Konsep Propaganda Rusia ini sebenarnya sudah sering disebut oleh top influencer 01, misal dengan sebutan firehose of falsehood. Karena yang membicarakan hanya buzzer dan influencer, tampaknya gaung tidak terlalu besar. Ketika Jokowi yang turun tangan menyebut istilah ini, baru menjadi berita dan heboh.
2/ Sebagai counter dari ramainya “Propaganda Rusia”, kubu 01 membuat kampanye #SemburanDusta02.
3/ Dibandingkan dengan percakapan tentang propaganda Rusia, percakapan tagar 01 ini lebih kecil. Dari grafik tren juga tampak hanya tinggi satu hari saja.
4/ Top influencers hanya ada satu akun terkenal, sisanya akun yang tak terlalu terkenal.
5/ Interaction rate-nya sangat rendah, hanya 0.96, di mana proporsi pengiriman mention atau status baru sangat tinggi.
6/ Dari pola isi twit, user yang mengirim, dan jam pengiriman, ditemukan pola di mana satu set twit yang sama dikirim oleh beberapa user yang berbeda pada waktu yang berdekatan.
7/ Dalam contoh diperlihatkan ada 4 akun yang mengirim 7 twit yang sama. Tampak jelas penggunaan program komputer dalam pengiriman twit ini.
CLOSING
Apakah Jokowi perlu turun tangan hingga melontarkan serangan yang biasanya cukup dilakukan oleh level influencer dan buzzer?