Buzzer Menghajar Sebagian Penerima POP Kemdikbud
Oleh Ismail Fahmi
Lanjutan Analisis POP @Kemdikbud_RI Dalam analisis sblmnya, saya mengapresiasi Kemdikbud yang tidak kuat-kuatan pakai buzzer di media sosial dalam polemik POP ini. Namun sayang setelah langkah simpatik @Nadiem_Makarim, muncul buzzer menyerang sebagian penerima POP.
TREN
Tanggal 22-26 Juli, diramaikan isu mundurnya @muhammadiyah, @nahdlatululama, & PGRI. Cluster oposisi memanfaatkan untuk menyerang Nadiem. Tgl 26-27 sebenarnya sudah mulai reda. Tgl 28-29 diwarnai langkah simpatik Nadiem. Tiba2 30 Juli, muncul serangan thd penerima POP.
Pada pukul 8 pagi, muncul trending topik #SelamatkanAPBNdariKadrun. Hanya berlangsung kurang lebih 1 jam setelah itu hilang.
SNA
Terdapat sebuah cluster yang narasinya menyerang sebagian penerima POP, menganggap mereka anti NKRI dan mengincar dana APBN. Ada juga akun @SabilTahda yang membuat thread positif tentang Nadiem, dan melihat mundurnya ormas @muhammadiyah dan @nahdlatululama sebagai masukan.
TOP INFLUENCERS
Tagar #SelamatkanAPBNdariKadrun dimotori oleh 5 akun berikut: @SabilTahda, @MurtadhaOne1, @capek_bannet, @Balokcuuu, @AsliBengal.
MOST SHARED IMAGES
Dari image atau meme yang paling banyak dishare di Twitter ini bisa dilihat apa inti pesan mereka.
MASALAH DENGAN SDIT DAN "ISLAM TERPADU"
Dari 156 ormas penerima, banyak yang berlatar belakang "Islam Terpadu". Dari berita tahun 2018 disebut kalau dibelakangnya adalah IM (atau PKS sekarang). Mereka ini yang dianggap sering menjelekkan pemerintah, tetapi ikut mengajukan POP.
TOP NARASI
Dari daftar cuitan yang paling banyak dishare ini, tampak pesannya, antara lain: ormas yang lolos tersebut diduga banyak yang anti NKRI, dari kalangan "kadrun". Sehingga perlu aksi #SelamatkanAPBNdariKadrun.
TOP NARASI /2
Lebih lengkap narasi yang paling banyak dishare bisa dilihat di tabel ini. Di antaranya: • Para kadrun Mau ngibulin Kemendikbud ya. • Kok bisa ya teriak-teriak kontra pemerintah tapi giliran ada program pemerintah yang dananya miliaran antri paling duluan.
KESIMPULAN
- Drone Emprit tidak tahu apakah buzzer dan tagar #SelamatkanAPBNdariKadrun ini sejalan dengan strategi tim komunikasi @Kemdikbud_RI. Seharusnya sih tidak.
- Melihat tren yang sudah antiklimas dengan langkah yang simpatik Nadiem, tagar ini cenderung kontra produktif.
- Tagar ini juga berlawanan dengan klaim @Kemdikbud_RI bahwa proses seleksinya sudah transparan, profesional, ketat, oleh pihak ketiga.
- Operasi tagar ini hanya sebentar, namun muncul dalam trending topik Twitter, dan sebagian postingan yang banyak dishare sudah dihapus.
CLOSING
Saya kira Program Organisasi Penggerak ini visinya bagus. @Kemdikbud_RI bekerjasama dengan elemen masyarakat membangun SDM khususnya di sekolah. Semoga polemik segera usai, program berjalan dengan baik, dan benar2 terasa manfaatnya hingga pelosok di seluruh Indonesia.
Dan ini pendapat subyektif saya sbg warga @muhammadiyah, sebaiknya tetap tidak perlu ikut POP ini.
Daripada nanti ikut dituding sbg kadrun yg mengejar APBN. Terus membangun SDM sekolah dan pendidikan yang selama ini sudah dijalankan sbg khidmad kepada bangsa.