Oleh: Ismail Fahmi
Peluncuran satelit Nusantara Satu telah berhasil dilaksanakan. PT PSN yang menamai satelit ini PSN-6, telah memenangkan tender pengadaan layanan satelit HTS untuk program BAKTI Kominfo. Nantinya ratusan ribu titik di seluruh Indonesia akan mendapat akses internet 4G melalui Nusantara Satu (2019), Dua (2020), dan Tiga (2022). Ini akan melengkapi konektivitas Palapa Ring yang tidak bisa menjangkau semua titik.
Bagaimana Respons Publik?
Di media sosial terjadi perang klaim. Kubu 01 mengklaim bahwa satelit Nusantara Satu ini adalah capaian luar biasa dari Jokowi, bahkan ada yang menamainya dengan satelit Nusantara #01, seperti nomor urut paslon 01. Kubu 02 tak banyak bersuara, hanya beberapa mengkritik klaim-klaim yang mudah dikeluarkan oleh 01, sebagai karya Jokowi.
Tren percakapan tentang satelit ini hanya tinggi pada tanggal 23-24 Februari. Volume percakapan tidak terlalu banyak, hanya sekitar 9.3k di Twitter, dan 393 mention di berita online.
Peta SNA memperlihatkan hanya ada satu klaster besar, yaitu klaster 01. Itu pun tidak terlalu ramai. Hanya akun @jokowi saja yang paling besar ukurannya. Klaster 02 hampir tak kelihatan, hanya ada beberapa influencer yang muncul.
Interaction rate sangat tinggi (7.55), dan dari SNA tampak karena tingginya respons pada twit @jokowi. Namun ada anomali pada 24 Februari pukul 11.00 dengan tingginya mention yang tidak mendapat respons yang memadai.
Beberapa fakta yang diklaim oleh 01 dan 02 dicek
1/ MakLambeTurah benar dengan klaimnya bahwa Nusantara Satu adalah pemenang tender pengadaan satelit HTS pemerintah (BAKTI).
2/ Salma benar dengan klaimnya bahwa satelit ini untuk memenuhi kebutuhan akses 4G di seluruh Indonesia, khususnya yang belum terjangkau (oleh Palapa Ring).
3/ Seword setengah benar dengan klaimnya bahwa Nusantara Satu ini adalah capaian Jokowi sehingga diberi nama Nusantara #01, karena satelit ini sudah sejak 2013 dimulai proyeknya oleh PT PSN, dan diberi nama PSN-6. Namun karena BAKTI Kominfo memenangkan PSN dalam tender, akhirnya bukan satelit luar negeri yang digunakan (konsorsium Sinar Mas).
4/ Gus Haye benar dengan klaimnya bahwa Nusantara Satu bukan satelit Indonesia yang pertama kali diluncurkan menggunakan SpaceX. Tahun 2018 satelit Merah Putih milik Telkom juga diluncurkan menggunakan SpaceX.
Top hashtags dari percakapan di Twitter memperlihatkan klaim bahwa satelit Nusantara Satu ini merupakan keberhasilan Jokowi, khususnya melalui program tolLangitJokowi, palapaRing, dll.
Topic Map dari situs online juga memberitakan adanya robot milik Israel yang ‘menaiki’ satelit Indonesia untuk menuju ke bulan. Juga banyak berita tentang titik api kebakaran hutan di Riau yang dimonitor dari satelit.
CLOSING
Peluncuran satelit Nusantara Satu ini patut disyukuri oleh bangsa Indonesia. Karena yang menjadi penyedia akses bagi ratusan ribu titik tak terjangkau internet di Indonesia adalah satelit milik perusahaan Indonesia sendiri, bukan satelit asing. Dan nantinya di seluruh Indonesia akan tersedia akses internet berkecepatan tinggi 4G.
*Tulisan ini dikutip juga oleh situs Indotelko: