Oleh: Windo W.

Deklarasi dukungan alumni UI untuk Jokowi-Amin (paslon 01) Sabtu lalu, 12 Januari 2018 menjadi perbincangan warganet. Dari pantauan Drone Emprit (DE), sebelum deklarasi, tanggal 11 Januari hingga 15 Januari, volume penyebutan sejauh yang tertangkap oleh DE sebanyak 25.375 di media sosial Twitter. Artinya, selama rentang 6 hari tersebut, ada 4.200 penyebutan per hari. Ada tren kenaikan percakapan setelah hari deklarasi tersebut, yakni pada Minggu (13/11). Sejak hari Senin (14/11) dan Selasa (15/11), tren perbincangan sudah menurun.  

Dengan menggunakan kata kunci yang sama saat memperoleh data volume dan tren di atas—kata kunci utama: alumni UI, ditambah kata kunci filter: Jokowi, dalam rentang pemantauan 11, hingga 15 Januari kemarin—DE juga ingin tahu bagaimana peta percakapan yang muncul tentang deklarasi dukungan alumni UI tersebut dan narasi apa saja yang muncul

Peta Percakapan

Deklarasi dukungan alumnui UI untuk paslon 01, Sabtu lalu, tak hanya menjadi perbincangan kubu pendukung petahana, namun juga perbincangan kubu oposisi. Kita dapat lihat ini dari peta SNA. Dari peta SNA, ada dua klaster yang hampir sama besar dan saling berpisah satu sama lain. Ini menunjukan, masing-masing klaster mengusung narasi atau wacana yang berbeda dan saling bertentangan. Ada polarisasi. Memperhatikan akun-akun di kedua klaster, klaster pertama merupakan klaster pro petahana dan klaster kedua pendukung oposisi.

Narasi

Seperti apa gambaran narasi yang diusung oleh dua klaster atau kubu tersebut?

Untuk melihat hal tersebut, kita bisa lihat dari most retweet. Dari daftar most retweet yang terpantau oleh DE, sejumlah akun-kun pro petahana dan pendukung oposisi muncul.

Untuk kubu pendukung petahana, narasi yang dibangun adalah Jokowi didukung oleh kalangan terdidik. Yang disimbolkan dengan dukungan dari kalangan terpelajar (alumni dari perguruan tinggi). Dukungan tersebut tidak sedikit, melainkan besar.

@JajangRidwan19 : Akhirnya ......... Orang Pintar Pilih Jokowi Orang Cerdas Pilih Jokowi Alumni UI Suarakan Dukungan Jokowi di Kawasan GBK Dengan kaos Kuning bertuliskan WE ARE ALUMNI FOR JOKOWI #01JokowiLagi #01IndoensiaMaju #AlumniPTMenangkanJokowi12/Jan/2019 18:29 WIB
@SuryoUdoro _ : PETJAH.. Di Gelora Bung Karno. Ribuan Alumni UI, bersama Alumni ITB, IPB, UNPAD, UGM, USU, UNAIR dan Trisakti Deklarasikan dukung Jokowi. "Mana suara: Jokowi di dukung masy. berpendidikan rendah?" #01JokowiAmin #01IndonesiaMaju
@Namaku_Mei : SubhanAlloh... tak terbendung Acara dukung Alumni UI For Jokowi, perserta membuldak #01Pilihanku #JokowiHarapanPasti #AlumniUiForJokowi https://t.co/HEvdQTiwB1
12/Jan/2019 17:54 WIB
@TeddyGusnaidi : Alumni UI berinisiatif berkumpul untuk mendukung Jokowi, kenapa @Gerindrayolot? Gerindra buat acara tandingan aja, tentu gak bisa riil kayak pendukung Jokowi. Kan bisa sewa Makelar demo, lalu suruh buat demo anti Jokowi. Jangan lupa dibumbui agama. Bereskan?13/Jan/2019 10:33 WIB
@Dwiyana_DKM : Videonya keren, Acaranya keren, Presidennya apalagi Dukungan yg luar biasa Deklarasi Alumni UI & Alumni PTN dan Swasta kepada Pak Jokowi. We are Alumni Jokowi Semoga deklarasi ini semakin menumbuhkan gerakan rakyat utk tetap memilih @jokowi #01IndonesiaMaju.12/Jan/2019 18:45 WIB
@JajangRidwan19 : Mantap !! Alumni Universitas Indonesia yg tergabung dalam Gerakan Alumni UI Akan melakukan dukungan kepada Jokowi Maruf ... Bravo mas @addiems #01JokowiLagi #01IndonesiaMaju/Jan/2019 20:30 WIB
@Syarman59 : Alumni UI Berkumpul di Plaza Tenggara GBK untuk Jokowi #AlumniPTMenangkanJokowi. Tak hanya alumni UI, ada pula alumni ITB, IPB, Univeritas Trisakti, Univeritas Atmajaya, dan UGM, yang memeriahkan acara. 12/Jan/2019 16:34 WIB

Di pihak lain, kubu oposisi menghadirkan narasi berbeda. Kubu oposisi mempertanyakan penyebutan atau penamaan lembaga institusi pendidikan (UI) yang digunakan dalam deklarasi dukungan, ada peserta deklarasi bayaran dan sebagainya sebagai konta narasi dari narasi pendukung kubu petahana.

@AkunTofa Gak usah Jokowi dengan pakai label Alumni UI segala. Saya juga bisa neh. https://t.co/lGH152LBqT.13/Jan/2019 20:22 WIB
@CakKhum : Iluni UI Bantah Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin Kasus Deklarasi Alumni UI ini kalau dilihat mirip seperti kasus Dukungan Bobotoh/Viking, yang akhirnya cuma mengatasnamakan atau klaim. #1km500Miliar #2019TidakPilihPetugasPartai #2019PrabowoPresiden RI
@albertpanjaitn : Alumni UI dukung Jokowi? Hahaha Kolega saya alumnus UGM aja sekarang malu ngaku2 UGM sejak Jokowi ngaku Insinyur alumnus UGM.12/Jan/2019 19:31 WIB
@SurYosodipuro_ : DENGAN INI KASUS UI CABANG CIBITUNG DITUTUP Mutmainnah (47) perempuan asal Cilincing Jakarta Utara mengaku bukan alumni UI tetapi hanya diajak untuk acara yang dihadiri Jokowi.. “Ada uangnya Rp 100 ribu, makanan dan transportasi gratis lagi,” ungkapnya.
@geloraco   : Sudjiwo Tedjo Sarankan Tak Terlalu Percaya Dukungan Alumni UI kepada Jokowi #HaramPilihPemimpinIngkarJanji https://t.co/oaHg9w5rsE
13/Jan/2019 22:51 WIB
@RajaPurwa : @Dennysiregar7 @jokowi Yakin Den? :-) Alumni UI impor dari Cibitung Bekasi? Ya udh coli aja Den sendiri kalo gtu! Ngakak gw 😂👏👏👏 Bul kibal kibul Bul Kibal Kibul Bul kibal Kibul Bul Kibal Kibul #1km500Miliar https://t.co/wWA1THMkt7
12/Jan/2019 21:40 WIB
@candr4_ : Katanya sih ini alumni UI pendukung mas @jokowi, tapi kok di ragukan ke UI an nya. Cc  @iluniui_

Pertarungan antara dua kubu, pendukung petahana dan oposisi, juga tampak dari peta hestek.

Hestek-hestek yang muncul dari kubu pendukung petahana seperti #AlumniPTMenangkanJokowi #01IndonesiaMaju, #OrangPintarPilihJokowi, #01JokowiLagi, dan #AlumniPTMenangkan01.

Sedangkan dari kubu oposisi seperti #1km500Miliar dan #2019PrabowoPresidenRI. Kubu petahana lebih unggul dari jumlah twit untuk sebagian tagar yang dimunculkan.

Analisis

Dari data di atas, kedua kubu sama-sama bertanding menciptakan “persepsi” ke benak khalayak terhadap peristiwa deklarasi dukungan alumnus UI ke paslon 01 Sabtu kemarin. Dari pilihan-pilihan kata (diksi) atau frasa yang digunakan oleh kedua kubu, kita bisa melihat hal itu.

Dari kubu petahana, diksi, pilihan kata atau frasa yang digunakan—seperti tampak dari status-status yang ada di atas—yakni “orang pintar”, “orang cerdas”, “ribuan alumni”, “keren”, “berinisiatif berkumpul”, “subhanAllah…tak terbendung”, “peserta membludak”. Diksi atau frasa ini membentuk atau mengkonstruksi persepsi: dukungan besar, militansi, dan kelas terdidik.  Konstruksi persepsi atau realitas yang hendak dibangun, dengan kata lain, yakni Jokowi adalah pilihan dari kalangan terdidik dan pilihan tersebut bukan sesesuatu yang dibuat-buat (Inisiatif sendiri tanpa paksaan). Alias dukungan yang genuine.

Sementara dari pihak kubu oposisi, konstruksi persepsi yang dibangun sebaliknya.  Dengan cara yang sama, kita bisa lihat dari pilihan kata frasa yang muncul pada status-status mereka seperti yang telah dikutip di atas. Di antaranya “seperti pakai label Alumni UI”, “mengatasnamakan atau klaim”, “Alumni UI impor”, “diragukan ke-UI-annya”. Bangunan realitas yang dikonstruksi dari peristiwa deklarasi Sabtu kemarin bahwa deklarasi tersebut deklarasi yang ‘semu’.

Dari pertarungan pembentukan persepsi ke benak khalayak tersebut, ada pertarungan merebut makna yakni bahwa deklarasi tersebut bersifat genuine dari kubu petahana, dan sebaliknya dari kubu oposisi dekralasi tersebut bersifat semu. Namun, di balik itu, kita belum melihat ada pilihan kata/frasa yang merujuk atau yang memunculkan gagasan.  Yang kita saksikan justru masih narasi, peperangan membangun persepsi, masih minim gagasan.

CLOSING

Beberapa waktu lagi kita akan menyaksikan debat capres-cawapres. Akankah kita lihat kedua masing-masing pendukung akan menyajikan elaborasi dan “pertarungan gagasan” di status mereka, atau sebatas membangun persepsi yang tak menyimpan gagasan yang dapat ditawarkan kepada khalayak?