Analisis Drone Emprit dari percakapan di media sosial dan pemberitaan.  Periode: 16-20 Mei Keywords: "UAS", Abdul Somad, Abdul Shomad Filter: Singapura, Singapore, Singapur

TREN  
Perbincangan tentang Deportasi UAS terpantau tinggi pada 17 Mei dengan 19.058 mentions didorong kecaman atas deportasi yang dilakukan Pemerintah Singapura pada UAS. Tren terlihat menurun dan diprediksi akan terus melandai karena menurunnya atensi media.

Pemberitaan terpantau cukup tinggi pada 17 Mei dengan 5.077 mentions, didorong oleh banyaknya tokoh yang melemparkan kecaman atas deportasi UAS. Tren terlihat menurun dan diprediksi akan terus melandai mengingat mulai berkurangnya atensi warganet.

ANALISIS SENTIMEN  MEDIA ONLINE  
Positif (10%):
• Singapura nilai UAS pro ekstrimisme dan segregasionis.  
Negatif (76%):
• Politikus PKS, Mardani Ali Sera: tudingan itu sangat tidak berdasar.
• Pakar Hukum, Yusril Ihza Mahendra: sikap Singapura mencoreng norma ASEAN Community.

Media Sosial  
Positif (22%):
• Alasan Singapura tolak UAS karena pro ekstrimisme dan segregasionis.  
Negatif (69%):
• Merupakan sebuah penghinaan.
• Singapura dituntut klarifikasi.
• Pemerintah harus panggil Dubes Singapura.
• Dugaan keterlibatan Pemerintah Indonesia.

ANALISIS EMOSI  
• Mayoritas publik marah dan mengecam deportasi UAS.
• Sebagian kaget dan bingung atas alasan Pemerintah Singapura menolak UAS.
• Ada juga publik yang senang Singapura tolak UAS karena membawa pesan kebencian dan pro radikalisme/ekstremisme.

TOP INFLUENCERS  
• Top 5 influencer dominan berasal dari kelompok Kontra Deportasi UAS
• Kelompok Kontra Deportasi UAS: @fadlizon, @OposisiCerdas, @geloraco, @maspiyuaja, @MCAOps.

TOKOH PRO - KONTRA  
• Setidaknya ada 54 tokoh yang membicarakan Deportasi UAS.
• Dari 54 tokoh tersebut, 67% di antaranya, mengecam dan tuntut penjelasan atas deportasi yang dilakukan Pemerintah Singapura kepada UAS.

• Adapun 20% tokoh menyuarakan kebijakan deportasi adalah kedaulatan suatu negara.
• Sisanya, 13% lainnya mendukung deportasi UAS oleh Pemerintah Singapura karena tindakan dan ceramah UAS yang dilakukan selama ini.

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /1

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /2

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /3

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH  /4

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /5

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /6

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /7

DAFTAR PRO-KONTRA TOKOH /8

SOCIAL NETWORK ANALYSIS  
➢Pembahasan tentang Deportasi UAS dominan berisi narasi negatif (69%)
➔Mengecam dan tuntut kejelasan dari Pemerintah Singapura.  
➢Kelompok bersentimen positif (22%)
➔Singapura tolak UAS karena mendukung Pro Ekstrimisme dan Segregasionis.

Klaster 1
– Kontra Deportasi: Negatif
• Deportasi UAS merupakan sebuah penghinaan.
• Pemerintah Singapura dituntut klarifikasi.
• Negara tidak mampu melindungi warganya.
• Top influencers: @fadlizon, @Hilmi28, @HeriSuwondo2, @MardaniAliSera, @An_Kiim.

Klaster 2
– Pro Deportasi: Positif
• Alasan Singapura tolak UAS karena pro ekstrimisme dan segregasionis.
• Ceramah UAS sering merendahkan agama lain.
• Top influencers: @sahaL_AS, @yusuf_dumdum.

KESIMPULAN  
1/ Deportasi yang dilakukan Pemerintah Singapura kepada Ustad Abdul Somad (UAS) menuai pro dan kontra. Publik banyak melemparkan kecaman dan meminta kejelasan atas deportasi yang dilakukan Singapura tersebut.

2/ Kementerian Dalam Negeri Singapura untuk Indonesia (MHA) menjelaskan bahwa deportasi UAS dilakukan karena UAS dianggap menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.

3/ Sampai tanggal 20 Mei, setidaknya ada 54 tokoh yang membicarakan deportasi UAS. 67% di antaranya kontra deportasi, 20% netral, dan 13% lainnya mendukung adanya deportasi.

4/ Para tokoh yang kontra dengan deportasi UAS berasal dari 13 anggota DPR/MPR/DPD, 12 Perwakilan Ormas, 3 Politisi, 3 Pakar, 2 Ketua MUI, 1 Penceramah, 1 Aktivis, dan 1 Rekan UAS.

5/ Sementara, pihak yang pro berasal dari 2 Menko, 2 politisi, 2 pegiat media sosial, 1 Dubes, 1 Ditjen Imigrasi Kemenkumham, 1 Ditjen Perlindungan WNI Kemenlu, 1 Staf KBRI, dan 1 Ketua Ormas.

6/ Selain itu, tokoh lainnya yang ikut berkomentar tetapi netral berasal dari 1 Tenaga Ahli Utama KSP, 1 Menteri, 1 Wamenag, 1 Pejabat BNPT, 1 Dubes, 1 Pegiat Media Sosial, dan 1 Guru Besar Hukum Internasional.

7/ Tanggapan warganet terbagi dua, pro dan kontra atas deportasi UAS, dengan volume percakapan kelompok kontra terlihat lebih tinggi.  

8/ Narasi kelompok kontra di media sosial, terutama berisi kecaman dan tuntut penjelasan atas deportasi yang dilakukan Pemerintah Singapura.

9/ Sedangkan kelompok pro terlihat lebih banyak amplifikasi alasan negara Singapura tolak kedatangan UAS.

TAMBAHAN: MOST SHARED TWEETS

SITUS BERITA PALING AKTIF & CONTOH BERITA

Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1527798944251940865