Oleh: Ismail Fahmi
Doa Neno Warisman saat Munajat 212 tampaknya mencoreng kelancaran acara dan menjadi polemik negatif bagi 02. SNA dari "munajat 212" dan "doa Neno" memperlihatkan besar dan negatifnya respons publik 01 terhadap doa Neno. Seharusnya Neno sensitif dan mengedepankan doa yang positif.
Tren percakapan "Munajat 212" awalnya tinggi sekali. Lalu pelan-pelan percakapan tentang "doa Neno" naik, dan hari ini telah melewati Munajat 212. Itu terjadi di total semua kanal. Khusus di media online juga. Neno dan kubu 02 harus perhatikan hal-hal seperti ini jika ingin menarik hati.
Top most retweeted tentang Doa Neno dibuat oleh influencer 01. Misal oleh user Aplilia @ApriliaLin:
"Prabowo bilang kalau mereka kalah , Indenesia punah. Neno Warisman bilang kalau mereka kalah , tidak ada lagi yang menyembah Allah. Bersyukurlah kita diberi akal sehat , tidak seperti mereka."
Sandi sudah bagus, sering berbicara dengan bahasa positif dan mendatangi para millenial dan pemilih baru di seluruh Indonesia. Namun jika timsesnya banyak blunder seperti ini, bisa menghambat millenial yang masih swing voters.
Total volume percakapan tentang Munajat 212 masih lebih tinggi, 61k mention. Sedangkan tentang Doa Neno sebanyak 24k mention. Namun jika doa Neno digoreng terus oleh 01, total akan bisa melewati Munajat 212.
Interaction rate untuk "Munajat 212" cukup tinggi, 5.86 interaksi per twit. Mengindikasikan pola interaksi yang natural. Sedangkan interaction rate "Doa Neno" juga tinggi, 4.0 interaksi per twit. Namun kalau dilihat garis biru atau mention dalam chart ini, tampak adanya anomali. Awalnya mention rendah, RT yang tinggi. Tapi, sejak 23 Februari jam 13:00, mention naik drastis dan tidak natural.
Closing
Perlu dipertimbangkan. Anda mungkin menang perang, dengan merasa doa sudah benar; namun akhirnya Anda mungkin kalah dalam pertempuran, karena swing voters tidak simpati dengan doa itu.
Pilih mana?
Win the war, and win the battle!