Saya share ini sebagai pelajaran buat kita semua, para netizen, agar lebih berhati-hati. Ketidaksukaan terhadap sesuatu, jangan sampai membuat fitnah atasnya. Kalau fitnah sudah menyebar, tidak bisa dihapus. Dosanya terus menerus?
Di Facebook, ada akun "EJM":
(1) EJM menyindir peraih medali emas kalau tidak berjilbab, sebanyak apapun, akan masuk neraka.
(2) Di Instagram, EK mengritik cuitan EJM: contoh masyarakat yang sakit.
Viral: Dari Facebook, ke IG, lalu ke Facebook lagi Kritikan EK kemudian direpost ulang dari IG ke FB oleh puluhan user. Sebagian bisa dilihat di sini, bisa disearch dengan keyword spt dalam gambar.
Contoh Postingan di FB Sebagian user menuduh EJM adalah "kadrun" atau orang Islam. Membangun percakapan adanya kelompok yang intoleran terhadap keyakinan/pakaian orang lain. Sebagian netizen curiga itu bukan murni ada orang Islam yg asli sengaja menulis itu.
Viral: Dari Facebook ke YouTube dan Media Online Beberapa media online (bukan mainstream) dan kanal di YouTube kemudian turut memberitakan. Sebagian juga menuduh itu kerjaan ”kadrun” atau orang Islam.
Siapa sebenarnya "EJM"? Banyak yang mengira dia adalah "kadrun". Ternyata EJM bukan "kadrun" tetapi sebaliknya. Teman2nya minta maaf telah menuduh, lalu membela dia kl itu satir. EJM mengaku tidak tahu soal jilbab dan neraka. Berbeda dg tulisannya sebelumnya.
Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua. Betapa mudah postingan menyebar dari satu kanal ke kanal lain, tanpa bisa kita kontrol. Kalau isinya kebaikan, akan dapat kebaikan juga yang berlipat. Kl isinya fitnah? Wallahu'alam. Dan jangan lupa selalu cek sumber informasi.
Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1424669037708005383