Oleh: Ismail Fahmi
Di setiap kejadian bencana atau kecelakaan besar, hampir selalu berkembang rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Rumor ini kadang menjadi hoax, karena jelas itu salah.
Kadang hoax ini dibuat atau menyebar karena ketidaktahuan netizen. Sering tanpa bermaksud buruk, mereka ingin menjadi yang pertama dalam menyebarkan informasi “penting”, padahal informasi itu salah alias hoax. Ada juga yang sengaja menghubungkan hoax dengan politik.
Melalui data yang dikumpulkan Drone Emprit (DE), kita ingin melihat hoax apa saja yang paling banyak diungkap terkait jatuhnya Lion Air JT610? Siapa yang paling didengar sebagai sumber klarifikasi hoax terkait bencana atau kecelakaan? Dan bagaimana hoax terkait pesawat ini diseret ke arah politik?
DATA
Drone Emprit menggunakan kata kunci “Lion Air” dan memfilternya dengan kata “hoax, politisasi, dipolitisir.” Tujuannya ingin mengetahui hoax mana saja yang paling banyak diperbincangkan. Juga kalau ada pernyataan yang mempolitisasi bencana ini, ingin kita tangkap juga.
Dari grafik tren dan volume, data yang berhasil ditangkap DE kebanyakan dari Twitter. Facebook hanya sampling beberapa Page sehingga percakapan di timeline individu tidak tertangkap. Twitter menghasilkan 7.8k mentions, berita online 192 mentions, YouTube 57 video, Facebook 54 status, dan Instagram 77 mentions.
TOP HOAX
Menggunakan fitur most retweeted statuses, DE menampilkan percakapan tentang hoax yang paling banyak diperbincangkan atau di-share. Berikut ini beberapa hoax yang paling populer terkait Lion Air JT610.
@Sutopo_PN: Video ini BUKAN penumpang pesawat Lion Air JT 610. Tetapi ini penumpang pesawat Lion Air JT 353 Padang-Jakarta yang turbulensi dan semua penumpang selamat beberapa waktu yang lalu. Tidak ada video/foto kondisi penumpang sebelum JT 610 jatuh. Jangan ikut menyebarkan hoax. https://t.co/VbGYaBlVop 29/Oct/2018 17:56 WIB; 153,019 follower; Retweeted: 17,462; Favourited: 10,090
@Sutopo_PN: Di sosial media beredar foto ini yang menyebutkan sebagai pesawat Lion Air JT-610. Info itu tidak benar. Itu Hoax. Foto ini adalah bangkai pesawat Lion Air JT-904 yang mengalami musibah di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 13/4/2013. Jangan menyebarkan hoax. https://t.co/rkHdTfGI1d 30/Oct/2018 06:26 WIB; 153,023 follower; Retweeted: 6,129; Favourited: 4,090
@Sutopo_PN: Dua foto ini bukan penumpang pesawat JT 610. Jika anda menerima foto berikut dan mengatakan ini kondisi penumpang Lion Air sebelum jatuh. Itu semua bohong. Hoax. Foto ini kondisi penumpang pesawat Sriwijaya saat turbulensi beberapa waktu lalu. Semua penumpang dan pesawat selamat. https://t.co/zLXNRKqzVd 29/Oct/2018 19:59 WIB; 153,024 follower; Retweeted: 7,001; Favourited: 4,163
Tiga hoax di atas adalah yang paling banyak diperbincangkan, dan semuanya di-debunk oleh akun @Sutopo_PN. Publik paling banyak mendengar klarifikasi dari akun ini, terlihat dari tingginya jumlah retweet dan favourit.
@Sutopo_PN adalah humas BNPB. Beliau sampai harus turut mengklarifikasi hoax yang beredar. Hal ini menjadi perhatian netizen berikut. Pertanyaan kadang muncul, apa untungnya masyarakan menyebar hoax? Apakah ada keuntungan ekonomi, atau karena ketidaktahuan?
@Ciel_duke: ngeliat pak sutopo mesti klarifikasi satu persatu kabar hoax yang ada mengenai Peristiwa Lion Air kemaren...dgn jumlah kabar hoax yang terus menerus ada.... gue jadi mikir sebagian masyarakat kita sejahat, seignorant dan sedungu apa sih.. sampe bisa berita kayak gini diklaim? 31/Oct/2018 09:26 WIB; 8,632 follower; Retweeted: 642; Favourited: 172
SNA, SUTOPO_PN PALING DIDENGAR
Bagaimana peta percakapan netizen di Twitter terkait hoax ini? Dari peta SNA kita lihat hal yang menarik. Ternyata seluruh percakapan tentang hoax hampir semuanya terpusat pada satu akun, yaitu @Sutopo_PN. Begitu besar retweet yang dilakukan oleh netizen terhadap postingan akun ini, yang menyebabkan akun-akun top influencer lain seolah hanya menjadi satelit yang berputar di sekitar akun @Sutopo_PN.
Warna merah menandakan sentimen yang negatif. Ini karena postingan yang banyak di-retweet itu berupa peringatan tentang hoax dan larangan untuk turut menyebarkan atau mempercayainya.
Selain akun itu, berikut ini selengkapnya akun-akun yang cukup kelihatan di peta SNA beserta total retweet yang mereka dapatkan:
@Sutopo_PN 5,711;
@Ciel_duke 531;
@My_CrimeWatch 85;
@MurtadhaOne 72;
@pejuangind02 70;
@P3nj3l4j4h 39;
@maspiyuuu 35;
@IyutCintaJokowi 34;
@BSSN_RI 29;
@antaranews 29;
@aduankonten 29;
@LaskarCikeas 27.
Akun resmi @BSSN_RI dan @aduankonten ternyata tidak terlalu banyak mendapat engagement. Ini karena untuk urusan bencana, tampaknya publik sudah terlanjur cinta dan percaya pada @Sutopo_PN.
Akun-akun lain yang dominan, tampaknya lebih banyak berupa akun-akun buzzer dari salah satu kubu yang sedang terlibat dalam kontestasi politik. Apa yang mereka bicarakan? Kita lihat temuan berikut ini.
BENCANA DAN POLITIK
Akun-akun buzzer pendukung salah satu paslon yang banyak mendapat retweet (engagement) ternyata sedang ramai-ramai menghujat akun @AkunTofa sebagai salah satu pendukung paslon lawan mereka yang ketahuan menyebarkan informasi salah. Berikut ini contohnya:
@pejuangind02: Sebar Hoax Lion Air Lalu Dihapus, Kominfo Minta Polisi Tindak @AkunTofa https://t.co/1w2UBb72mo 30/Oct/2018 19:35 WIB; 2,821 follower; Retweeted: 145; Favourited: 173.
@P3nj3l4j4h: Di tengah hiruk pikuk pemberitaan soal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 hari ini, ada saja pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan menyebar berita palsu. Semoga bukan hanya masuk media online tp msuk sel juga krn nyebar hoax! https://t.co/lq6qtbi3cE 29/Oct/2018 19:18 WIB; 27,763 follower; Retweeted: 27; Favourited: 345.
@Biawak_Buas: Di tengah hiruk pikuk pemberitaan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang kemarin, ada saja pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan menyebar berita palsu atau hoax. Dia adalah caleg dari partai Allah @Official_PAN @AkunTofa 😜😜 https://t.co/wU7BcbULVO 30/Oct/2018 22:47 WIB; 1,127 follower; Retweeted: 35; Favourited: 41.
Sebenarnya, apa yang ditulis oleh @AkunTofa sehingga mendapat hujatan luar biasa seperti di atas? Bahkan media Tempo menuliskan dalam artikel dengan judul: “Relawan #2019GantiPresiden Sebar Hoaks Kecelakaan Lion Air.” Ini yang ditulis oleh @AkunTofa, yang kemudian dihapusnya:
@AkunTofa: Kabar dari teman saya di Halim, Lion Air sudah mendarat di Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Alhamdulillah.
Status di atas memang salah, karena terbukti Lion Air jatuh ke laut. Tidak jelas Lion Air mana yang dia maksud. Dengan dihapusnya status itu, malah menimbulkan kecurigaan lawannya, bahwa dia sengaja membuat hoaks. Akibatnya dihujat habis. Bahkan Tempo membawa gerbong #2019GantiPresiden ke dalam judulnya.
FACEBOOK DAN YOUTUBE
Di Facebook, DE hanya menangkap postingan dari media-media online pada FB Page mereka masing-masing. Detik, Tribun, Dream, dan Liputan6 termasuk yang paling banyak mendapat share atas artikel mereka terkait hoax.
Sementara itu di YouTube, ternyata banyak sekali video-video yang dibuat dalam waktu singkat terkait hoax ini. Judulnya juga klik bait sekali, seperti:
“Inilah Daftar 7 Berita HOAX Pesawat Lion Air JT 610 !!” oleh Oprek Tech 31/Oct/2018 20:45 WIB.
“4 HOAX JATUHNYA LION AIR! Bikin Heboh dan Gempar!” oleh Berita Kepo 31/Oct/2018 13:47 WIB.
“NAH LOO!!Sebar Hoax Lion Air Lalu Dihapus, Kominfo Minta Polisi Segera Tindak @AkunTofa” oleh HTN NEWS 30/Oct/2018 10:14 WIB.
Sebagian besar video turut memberitakan adanya hoaks-hoaks yang beredar. Membantu menyebarkan klarifikasi, sambil meraup views dan dolar.
ANALISIS
Bencana adalah kejadian yang menyita perhatian begitu banyak orang. Dan informasi yang beredar seputar bencana ini selalu rawan akan informasi yang salah. Data dari Drone Emprit di atas menunjukkan hal itu. Banyak hoax yang menyebar dan diklarifikasi. Dan banyak juga yang turut membantu menyebarkan klarifikasi melalui video di YouTube sambil mengambil keuntungan dari views.
Khusus peristiwa bencana ini, tampaknya publik di Indonesia sudah jatuh cinta pada pak Sutopo. Selalu akun @Sutopo_PN menjadi pusat percakapan dalam setiap SNA terkait bencana. Informasi yang beliau sampaikan adalah yang paling dipercaya dan didengar publik. Dalam peristiwa selain bencana, publik banyak membaca berita online. Tapi khusus soal bencana, mereka punya sumber yang paling cepat dan kredibel, yaitu @Sutopo_PN.
Meski banyak hoax yang beredar, tampaknya kesadaran publik untuk turut menyebarkan klarifikasinya juga sangat tinggi. Peringatan yang diberikan oleh akun resmi seperti @aduankonten dan @BSSN_RI agar publik tidak turut menyebar berita yang tidak benar atau sensitif terkait bencana dan korbannya, bisa sangat membantu mengingatkan publik. Peringatan seperti ini perlu dilakukan lebih masif lagi, sebagai bentuk antisipasi dan kontra narasi dari kemungkinan disebarkannya hoaks.
Khusus bagi netizen yang kebetulan menjadi pendukung paslon pilpres, mereka harus hati-hati sekali dalam membuat status. Salah sedikit akan langsung dihujat oleh lawannya, yang sudah siap menyerang jika ada kesempatan. Contohnya @AkunTofa yang statusnya mendahului informasi resmi dan ternyata salah, telah mendapat hujatan yang masif melalui media online yang kemudian diamplifikasi oleh buzzer lawannya.
KESIMPULAN
Dari data percakapan DE di atas, dapat disimpulkan bahwa hoaks sangat mungkin selalu muncul dalam setiap bencana besar yang terjadi. Namun dapat dilihat pula, bahwa kesadaran publik akan hoaks juga semakin meningkat. Semakin banyak dari mereka yang turut menyebarkan klarifikasi atas sebuah hoaks, agar diketahui oleh teman-teman mereka. Dan cara yang paling ampuh dalam meredam hoaks adalah dengan segera membuat klarifikasinya, dan menggunakan akun yang paling didengar oleh publik sebagai outlet penyebaran klarifikasi ini.
Memanfaatkan bencana untuk menyerang lawan politik adalah tindakan yang sangat bodoh. Karena akan mendapatkan hujatan dari publik, dan akan jadi bahan serangan yang paling renyah oleh lawannya.
CLOSING
Selalu sehat ya pak @Sutopo_PN, agar publik Indonesia selalu mendapat informasi yang paling valid dengan paling cepat. Hoax menjalar sangat cepat, harus dilawan dengan informasi valid yang juga lebih cepat lagi menjalarnya.