Oleh Windo W.

Di akhir pekan kemarin, Sabtu 3 November, Jokowi menghadiri deklarasi dukungan di dua tempat  berbeda, di Jakarta dan di Banten. Di Jakarta, Jokowi menghadiri deklarasi dukungan dari Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas). Di Banten, Jokowi menghadiri deklarasi dukungan dari keluarga besar almarhum Tubagus Chasan Sochib, ulama dan pendekar silat Banten. Di dua tempat berbeda tersebut, Jokowi memberikan pidato. Pada pidato tersebut—dalam pesannya—Jokowi menggunakan diksi hijrah.

Bagaimana kemudian pemberitaan di media online dan percakapan publik di media sosial terkait pidato Jokowi tersebut? Drone Emprit (DE) memonitor pemberitaan di media online (online news) dan percakapan di media sosial, khususnya Twitter, sehubungan dengan pidato Jokowi yang menggunakan diksi hijrah tersebut. Pemantauan dilakukan sepanjang 3 sampai 5 November 2018. Kata kunci yang digunakan: jokowi, @jokowi, jokowi widodo, ditambah kata kunci filter: hijrah. Dari data yang diperoleh (volume, tren, sites, topics map, most retweet, hashstags, SNA, dsb), kesimpulan apa yang bisa ditarik?

DATA

Volume dan Tren

Berdasarkan mention yang muncul baik di media online maupun sosial (Twitter), total volumenya adalah 5.654. Dengan perincian, 320 media online dan 5.333 di media sosial Twitter.

Di media online, tren pemberitaan tertinggi adalah pada 3 November, hari yang sama kala Jokowi memberikan pidato pada deklarasi dukungan dari Repnas dan keluarga besar almarhum Tubagus Chasan Sochib. Ada 124 artikel muncul pada hari ini. Hari berikutnya, 4 November, tren pemberitaan turun. Jumlah artikel yang muncul 66 artikel, setengah dari jumlah artikel pada hari sebelumnya. Tren makin turun pada 5 November. Jumlah artikel yang muncul hanya 15 artikel.

Di media sosial Twitter, percakapan mengenai pidato Jokowi yang menggunakan diksi hijrah tersebut pun sudah muncul pada hari yang sama dengan pidato Jokowi yang dilakukan pada deklarasi dukungan tersebut. Namun, tren tertinggi percakapannya terjadi pada tanggal 4 November. Pada tanggal ini, ada 2.667 mentions, sedangkan pada hari sebelumnya, tanggal 3, ada 1.872 mentions. Pada tanggal 5 November, tren percakapan turun, hanya ada 364 mentions.

Sites

Baik media online mainstream (top) (seperti detik.com, kompas.com, okezone.com, republika.com., antaranews.com) maupun non-mainstream (alternatif) seperti (harianaceh.co.id) sama-sama memuat pemberitaan tentang pidato Jokowi yang menggunakan diksi hijrah tersebut. Dari jumlah artikel yang dimuat, media mainstream lebih banyak menaikkan jumlah artikel dibandingkan dengan media non-mainstream.

Most Retweeted

Dilihat berdasarkan isi twit, ada tiga tipe akun yang masuk dalam daftar most retweeted. Pertama, akun-akun yang membunyikan kembali isi pidato Jokowi. Akun-akun ini, umumnya, merupakan pro petahana, dengan menyertai hestek pada twitannya seperti #HijrahBersamaJokowi #01JokowiLagi #01IndonesiaMaju. Ketiga hestek ini merupakan hestek yang paling dominan dalam percakapan.

@RizmaWidiono : Presiden Jokowi : - Mari Hijrah dari Marah-marah ke Sabar tapi kerja keras. - Mari Hijrah dari senang perpecahan ke persatuan. - Mari Hijrah dari seneng monopoli ke kompetisi, ini ciri2 kemajuan. #HijrahBersamaJokowi #01JokowiLagi #01IndonesiaMaju.  3/Nov/2018 18:02 WIB
@P3nj3l4j4h : Pak @jokowi mengajak kpd kita semua u Hijrah: Dr Pesimisme ke Optimisme Dr Konsumtif ke Produktif Dr yg Marah² ke yg Sabar Dr yg senang Perpecahan k yg senang Persatuan Dr senangnya Monopoli ke yg senangnya Kompetisi Dr yg senangnya Individualistik k Kolaborasi! #01IndonesiaMaju. 4/Nov/2018 08:46 WIB
@ulinyusron : Kata Pak Jokowi tadi pagi di acara Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Jokowi-Ma`ruf Amin: Kita harus HIJRAH —> • Dari pesimisme ke optimisme • Dari individualisme ke kolaborasi • Dari marah-marah ke sabar • Dari monopoli ke persaingan sehat. #01IndonesiaMaju. 3/Nov/2018 14:11 WIB
@MurtadhaOne : Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk HIJRAH ke sifat-sifat positif #HijrahBersamaJokowi. 4/Nov/2018 00:40 WIB
@ddherih : Jokowi ke Relawan : Mari Hijrah dari Marah-marah ke Sabar Pesan moral yg baik dari seorang pemimpin yg patut diteladani oleh kita semua #01JokowiLagi #01IndonesiaMaju #SalamSatuJempol. 3/Nov/2018 15:18 WIB

Kedua, akun-akun yang mengkritik pidato Jokowi. Ini berasal dari akun-akun pro oposisi. Yang mereka persoalan bukan pilihan kata hijrah, melainkan isi di balik ajakan hijrah tersebut.

@awemany: Ngga ngerti gue narasinya. Hijrah bersama Jokowi. Jadi sekarang Jokowi itu ada di mana? Di tempat yang busuk? Lha kalo mau Hijrah kenapa ama Jokowi? Mending Hijrah ama yang lebih becus. Hijrah ama orang yg ngga bisa ngelola negara. Duh! :) 3/Nov/2018 18:35 WIB
@SuryaPe15320467 : Hijrah bersama jokowi ??? Hijrah itu dari keburukan menuju kebaikan . Hijrah itu dari pembohong menuju kejujuran . Hijrah itu dari berhutang menjadi bebas dari hutang . Hijrah itu dari pemimpin ga pintar menuju pemimpin cerdas . #2019PrabowoSandi #2019TinggalkanJokowi. 4/Nov/2018 05:35 WIB
@_haye_ : LOL. Jokowi ngajak Hijrah. Tapi kemudian dibilang takut jadi Suriah. Gak koheren sama sekali pesannya, menggunakan analogi saja terbolak balik. Repot. Tapi ya biar aja. Kepala mereka. 3/Nov/2018 18:09 WIB
@MichelaniaAdam : PADI JANGAN KALAH! Hari ini Jokower melambungkan 2 TrendingTopic: Hijrah Bersama Jokowi Dan Demokrat Minta Sepeda Tahun 2014 mereka memainkan hesteg dan kuasai Twitter dan memenangkan Jokowi. PADI JANGAN KALAH! @Gerindra @Official_PAN @PDemokrat @PKSejahtera @PBkarya
3/Nov/2018 16:13 WIB

Ketiga, akun-akun yang memberitakan tentang pidato Jokowi. Akun-akun ini merupakan akun-akun media online seperti Kompas, Media Indonesia, dan CNN Indonesia.

@kompascom : Jokowi mengajak masyarakat Indonesia hijrah ke hal-hal yang positif. https://t.co/dtnn1cY7NM
3/Nov/2018 13:51 WIB
@CNNIndonesia: Jokowi: Yang Senang Perpecahan Hijrah ke Persatuan https://t.co/suqASn40vo
3/Nov/2018 18:56 WIB
@mediaindonesia: Jokowi: Mari Hijrah dari Ujaran Kebencian ke Ujaran Kebenaran https://t.co/In1Q3I3NYO https://t.co/Rq9PtSrP3e. 3/Nov/2018 20:12 WIB

Topics Map

Dari topik map, selain Jokowi, subjek pemberitaan yang menonjol lainnya adalah hijrah.

SNA

Peta SNA memperlihatkan ada dua klaster. Klaster pro petahana dan kontra (pro oposisi). Ada warna hijau di klaster petahana. Ini menunjukan sentimen positif terhadap pidato Jokowi yang menggunakan diksi hijrah tersebut. Sedangkan ada warna merah di klaster oposisi, yang menunjukkan sentimen negatif. Dari segi besar yang terlibat dalam percakapan, seperti terlihat dari peta SNA, klaster petahana lebih besar. Ini mengindikasikan kubu petahana lebih banyak terlibat dalam percakapan.

ANALISIS

Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari data di atas.

Pertama, penggunaan diksi hijrah yang dipakai oleh Jokowi—dalam pidatonya saat deklarasi dukungan 3 November kemarin—mendapat perhatian baik dari pemberitaan media online maupun percakapan di media sosial (Twitter).

Perhatian itu, dari media online, tampak dari pemberitaan yang tinggi (dilihat dari jumlah artikel) di hari yang sama (tanggal 3 November) dengan hari saat Jokowi memberikan pidato dengan menggunakan diksi hijrah tersebut. Kata hijrah pun muncul sebagai subjek pemberitaan yang menonjol di pemberitaan (seperti terlihat dari topik map). Sedangkan dari media sosial (Twitter) tampak dari jumlah mention yang sudah cukup tinggi pada hari yang sama saat Jokowi menggunakan diksi hijrah dalam pidatonya. Kemudian percakapan terus naik pada hari berikutnya (tanggal 4 November).

Kedua, manajemen isu yang dilakukan kubu petahana untuk meresonansi pidato Jokowi yang menggunakan kata hijrah tersebut sudah baik.

Dari daftar most retweeted misalnya, bila memperhatikan isi twit, terlihat mayoritas isi twit dari akun-akun pro petahana menyampaikan kembali isi pidato Jokowi yang menggunakan pilihan kata hijrah tersebut. Mereka juga dominan dalam percakapan (terlihat dari peta SNA). Hestek yang muncul pun paling besar adalah #HijrahBersamaJokowi. Ini semakin menggemakan pidato Jokowi yang menggunakan diksi hijrah tersebut.

Ketiga, dengan atensi dan resonansi yang diperoleh Jokowi melalui diksi hijrah pada pidatonya tersebut, ini tentu memberi dampak positif bagi Jokowi. Pilihan diksi ini tentu bisa dibaca sebagai strategi (komunikasi). Kendati kerap digunakan untuk pelbagai pengungkapan di luar pengungkapan yang bersifat keagamaan, diksi hijrah tetap asosiatif dengan agama (Islam). Dengan menggunakan diksi hijrah—dengan sebelumnya memilih cawapres dari kalangan ulama, Hari Santri, memberi dukungan pembangunan pondok pesantren, dll—Jokowi tentu bisa memantapkan positioning terutama di kalangan pemilih yang menempatkan agama sebagai penilaian utama dalam memilih pemimpin.

CLOSING

Di masa kampanye saat ini, ada satu hijrah juga yang kita inginkan. Yaitu, noise berubah jadi voice. Di sinilah dibutuhkan sikap dari masing-masing kubu untuk betul-betul menampilkan voice, bukan noise. Jika itu dilakukan, kedua kubu tampaknya betul-betul bisa melakukan “hijrah kampanye”, di mana rakyat dapat menikmati kejernihan, bukan kebisingan.