Oleh Ismail Fahmi

Topik presentasi saya di kaijan online @lp3esjakarta dan Drone Emprit barusan adalah ini.  
Yang tertarik dengan materinya bisa download di: https://slideshare.net/IsmailFahmi3/kampanye-new-normal-dan-reisa-effect…

Dibandingkan dengan negara lain, grafik kasus baru di Indonesia masih cenderung terus naik.

Tanggal 6 Juni 2020, kita bahkan mencapai rektor tertinggi kasus positif baru, 993 orang. Berapa banyak angka ini sebenarnya?

VOLUME & TREND GLOBAL: ‘NEW NORMAL’  
Namun, sejak tanggal 26 Mei, tren percakapan 'New Normal' naik pesat. Itu dimulai dengan kunjungan Presiden @jokowi ke sebuah mall di Bekasi.

Sebelum tanggal 26 Mei, kampanye 'new normal' masih sepi. Baru muncul tagar #BersiapMenujuNewNormal.

Namun sejak tanggal 26 Mei, kampanye untuk mempromosikan 'New Normal' berjalan dengan sangat pesat.  
Banyak tagar yang berisi frasa NewNormal, seperti #RakyatDukungNewNormal, #PolriDukungNewNormal, #NewNormalCegahPHK, #SukseskanNewNormal, #RakyatSambutNewNormal, dst.

Masifnya kampanye New Normal ini tampaknya yang membuat Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia yang paling aktif membahas 'new normal', mengalahkan US, UK, India, dll.

Secara Global, dari tanggal 16 Mei hingga 8 Juni 2020, peta SNA tentang percakapan 'new normal' tampak didominasi oleh netizen dari Indonesia. Ada cluster Pro Pemerintah, Pro Oposisi, dan media.

Siapa yang aktif dalam masing-masing cluster bisa dilihat dalam peta SNA yang diperbesar di bawah ini.

Kampanye 'new normal' yang banyak menggunakan tagar di atas dalam peta SNA di bawah dilakukan oleh dua cluster besar:  Polri Network (#TataKehidupanBaru, dll), dan  Pro Government (#NewNormalCegahPHK, dll). Sedangkan  Pro Oposisi hanya menggunakan satu tagar #IndonesiaAbnormal.

Sementara itu, kampanye 'new normal' dilawan oleh publik dan oposisi yang tidak setuju, dengan cuitan yang berisi 'distrust'. Secara umum karena alasan:
- kasus positif dan kurva masih tinggi
- gelombang kedua
- test sedikit
- dll

Sedangkan dari sisi nakes, tidak tampak adanya cluster khusus. Namun narasi mereka banyak mendapat response (retweet) dari netizen. Mereka mengingatkan bahaya covid, perlunya hidup bersih dan sehat, dan mengingatkan masyarakat agar disiplin kalau mau new normal.

Reisa Effect?  
Masih terlalu dini untuk menilai adanya efek ini. Namun, response publik yang sangat positif atas ditunjuknya dr. Reisa sebagai salah satu juru bicara dalam Gugus Tugas, adalah strategi tepat dalam komunikasi covid19 oleh pemerintah.

SNA tentang 'Reisa' memperlihatkan sebuah cluster dari netizen yang bukan dari cluster pro-kontra. Cenderung positif (hijau, 78%).

Narasi optimisme dan harapan banyak disampaikan dalam top twit, supaya komunikasi pemerintah makin bagus. Good looking dan latar belakang profesionalnya yang sesuai dengan peran terkait kesehatan ini menjadi perhatian besar publik.

Analisis dalam 2 hari ini mungkin masih terlalu dini. Tapi tren dan volume emosi yang ditampilkan cukup signifikan memperlihatkan aspek trust dan anticipation (harapan).  Trust yang muncul berbeda saat membahas New Normal (distrust). Tentang Reisa, berupa kepercayaan & harapan.

Percaya dan optimis:
- masyarakat lebih teredukasi ttg pandemi
- termotivasi untuk lebih disiplin dalam menjalankan pola hidup sehat (masker, cuci tangan, physical distancing,..)  
Namun, ini baru berupa ekspektasi dan kepercayaan.

Percakapan tentang 'new normal' dan Reisa ini memang menampilkan dua response yang bertolak belakang. Yang satu "tidak percaya" dan satunya lagi "percaya".   Mungkin ini strategi yang diambil govt., untuk menaikkan kepercayaan publik yang selama ini rendah, melalui sosok Reisa.

Terbuktikan Reisa Effect ini?  
Sementara di lapangan kasus masih naik, angin new normal sgt kencang, dan masyarakat sudah mulai ndak disiplin.  Reisa Effect ini akan diuji, khususnya agar masy. mau waspada dan nurut untuk menjalankan protokol kesehatan, agar aman dlm new normal.

Update, Rekor baru hari ini 1043.

https://t.co/nth9vue5zr?amp=1

MEDIA  
Pakar media sosial dari Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, dalam penjelasannya di Twitter, Selasa (9/6/2020) membeberkan bahwa tampilnya Reisa di podium Gugus Tugas Pusat Covid-19 berhasil memantik respons positif dari publik.

Update Negara2 yang Winning, Nearly There, and Need Action  
Normalized daily new cases of COVID-19 vs time, 7-day average

https://t.co/1PtKWqONWm?amp=1

KORAN TEMPO  
Berita utama hari ini.