Oleh: Windo W
Saat berpidato di HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Hall Sport Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu kemarin (6/2/2019), Prabowo Subianto menyebut ada kebocoran 25% dari anggaran negara.
Drone Emprit (DE) memantau percakapan publik tentang ini di kanal media sosial, khususnya Twitter. Data ditarik dengan menggunakan kata kunci anggaran yang difilter denga kat kata kunci kebocoran. Pemantauan dilakukan selama dua hari, dari tanggal 6 hingga kemarin tanggal 7 Febuari 2018. Pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui volume dan tren percakapannya, pihak yang muncul dalam perbincangan, narasi yang dibangun dan sebagainya di mana dari data yang telah diperoleh itu tarik sejumlah kesimpulan.
HASIL PEMANTAUAN
Volume dan Tren
Total mentions yang berhasil ditarik selama dua hari pemantauan 1.42o mentions.
Tren percakapan tentang kebocoran anggaraan mengalami kenaikan signifikan sejak Pidato kemarin. Kenaikan percakapannya 60 kali lipat dibandingkan dengan percakapan pada hari kemarin yang berjumlah 64 percakapan.
Active Users
Percakapan melibatkan 1.248 active users. Berdasarkan total dari jumlah follower dari masing-masing active users tersebut, potensi jangkaun percakapan tentang kebocoran anggaran ini bisa mencapai 19.709.452. pengguna Twitter.
Engagament Type
Aktivitas percakapan tentang topik kebocoran anggaran menunjukan tingkat keterlibatan atau interakasi yang tidak terlalu kecil atau tidak rendah. Terlihat dari interaction rate yakni 5.99. Ini mengindikasikan, konten atau percakapan tentang kebocoran anggaran mendapat reaksi atau respons dari warga net dalam periode dua hari percakapan ini.
Narasi Paslon 01 dan 02
Isu utama yang menjadi concernpercakapan yakni (1) pernyataan Prabowo tentang kebocoran anggaran dan (2) tantangan Jokowi kepada Prabowo untuk melapor ke KPK terkait adanya kebocoran anggaran yang disampaikan Prabowo.
Dua isu ini disikapi dengan dengan mengkontruksi kedua capres dalam bangunan narasi tertentu yang terlihat dari kata-kata, frasa atau kalimat percakapan yang disampaikan oleh masing-masing pendukung. Masing-masing pendukung membangun narasi positif untuk paslon jagonya (mempromosikan) sebaliknya melalui isu utama tersebut mereka juga membangun narasi negatif untuk capres kompetitor (menyerang).
Narasi dari pendukung capres 01 untuk capres 02 yakni berbicara tanpa bukti, menghindari pajak (disindir soal Skandal "Panama Papers“) dengan menyimpan asetnya di negara suaka pajak. Dengan kata lain, persepsi atau karakteritik tokoh yang dbangun oleh pendukung capres 01 untuk capres o2 adalah Prabowo merupakan “pahlawan palsu”. Sebaliknya capres 01 oleh para pendukungnya dinarasikan dengan karakteristik yang sebaliknya.
@RekanSaber : Ayooo... Berani g om Wowo ? Jangan lempar issue terus klarifikasi. Gede banget duitnya.. Pak Jokowi menantang Prabowo untuk melapor ke KPK tentang kebocoran anggaran sebesar 500 T. https://t.co/kgCjihOWu1
7/Feb/2019 18:28 WIB
@Je_Ly : Setuju. Pembuktian sah aja biar ga jadi polemik Presiden @jokowi menantang capres no 02 Prabowo Subianto melaporkan klaim kebocoran anggaran mencapai Rp500T kpd Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi jg meminta laporan tsb disertai data & fakta. 7/Feb/2019 15:23 WIB
@cagubnyinyir2 : Wowok koar2 Tuding Kebocoran Anggaran 25%, Ace Hasan Syadzily menyindir Prabowo terlibat skandal Paradise Papers dan Panama Papers, modus sembunyikan dana haram di negara2 tax haven. 7/Feb/2019 10:42 WIB
@semiaji_w : *Maling Teriak Maling #semburandusta02 * Tuding Kebocoran Anggaran, Prabowo Disindir soal Skandal "Panama Papers" https://t.co/xKSMf4TwpA
7/Feb/2019 08:30 WIB
Narasi dari pendukung capres 02 untuk capres 01 yakni gagal mengelolaan anggaran negara dan membuat kebijakan yang tepat. Sementara untuk mempromosikan capres 02, narasi yang dibangun adalah bahwa apa yang disampaikan oleh Prabowo berdasarkan data dan fakta, suatu narasi untuk melawan narasi dari pendukung paslon 01 tentang pernaytaan Prabowo yang dianggap tidak berangkat dari data dan fakta. Narasi lain adalah bahwa membangun karaktersitik tokoh Prabowo sebagai ‘pahlawan’, Jokowi sebaliknya digambarkan dengan karakterstik tokoh sebagai ‘pahlawan palsu’.
@MbahUyok : LRT Kemahalan | Jokower bully | JK katakan hal yg sama | Jokower mingkem Ada dokter yg digaji di bwh tukang parkir | Jokower bully | IDI benarkan di bwh 3 juta | Jokower mingkem. Sekarang? Prabowo Taksir Ada Kebocoran Rp500 Triliun dari Anggaran Negara https://t.co/XXYjv1eWQZ
7/Feb/2019 14:30 WIB
@Gerindra : Data KPK Ungkap Kebocoran Anggaran di Daerah Capai 40 Persen https://t.co/WP1oAKxkux Kalau ini enggak baru, sih. Data KPK tahun 2017. https://t.co/cmXvNHPf9i
7/Feb/2019 20:50 WIB
@hermana_t : kebocoran anggaran terjadi karena ada penggelembungan harga proyek dari yang seharusnya. misalnya, harga proyek 100 lalu di-mark up menjadi 150. krn ingin membasmi mafia ekonomi inilah kita hrs menangkan prabowo sandi. #SultraMenangkanPrabowoSandi https://t.co/DjaFyuBfGD
7/Feb/2019 17:33 WIB
@angkringandotco : Harusnya kita paham konteks. @prabowo pd intinya menyampaikan bhw kebocoran bukan hanya karena korupsi dan kolusi. Namun jg karena inefisiensi pengelolaan anggaran dan kebijakan2 yg tdk tepat. Pembuktian bisa dimulai melalui diskusi akademik di kampus. Masalahnya mau apa nggak? https://t.co/zxngsoyjTC
7/Feb/2019 13:16 WIB
@nhSitoruspane : @VIVAcoid dulu ketika prabowo teriak kebocoran mereka pada bully, dan ternyata kebocoran benar benar ada, sekarang teriakn itu datang lagi kita tunggu tanggal mainnya anggaran apa saja yg di anggap bocor, pasti sudah di hitung oleh ahlinya...
6/Feb/2019 21:10 WIB
Hashtags
Tak hanya tampak dari narasi, tagar dari dua kubu juga memperlihatkan baik kedua pendukung saling mempromosikan paslon dukungannya sekaligus juga menyerang paslon competitor seperti #Saya01, #2019PrabowoPresidenRI, #AkalSehatPilihPrabowoSandi, #01JokowiLagi, #01JokowiPresiden dst.
Influencers dalam Percakapan
Top five Influencers dengan engagement tertinggi dalam percakapan adalah dari akun dari pendukung paslon 02, akun dari pendukung paslon 01 dan akun dari media pemberitaan. Namun dilihat dari nilai enggamentnya, di antara akun tersebut, yang tertinggi adalah dari dari kubu pendukung paslon 02 @MbahUyok (735 engagements).
SNA
Peta SNA memperlihatkan ada dua nodes yang cukup besar dan node-node kecil. Node besar @MbahUyok adalah dari pendukung kubu oposisi. Walaupun tampak besar, pendukung oposisi terpusat pada satu influencer. Namun, isu ini juga berpotensi terus disuarakan dan diviralkan oleh kubu oposisi. Sementara chamber dari kubu petahana tampak lebih kecil dan terpencar. Isu ini tidak terlalu ditanggapi dengan reaksi yang besar oleh pendukung petahana. Bentuk klaster besar namun hanya pada satu titik akun dari kubu oposisi, dan klaster petahana yang kecil (terpencar-pencar yang menunjukan interaksi yang minim di antaranya) untuk isu ini.
Analisis
Dilihat dari data di atas, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik.
Pertama, isu kebocoran anggaran yang disampaikan oleh Prabowo mendapat atensi dalam aktivitas percakapan di media sosial (Twitter). Ini menujukan adanya derajat kesadaran netizen akan topik/isu ini. Daya sebarnya juga tidak kecil.
Kedua, isu kebocoran anggaran ini oleh para pendukung paslon 02 dimanfaatkan untuk menkonstruksi perspesi atau narasi dan juga kritik tentang pengelolaan anggaran dan kebijakan yang tidak tepat yang dilakukan petahana. Kubu pendukung paslon 02 tampak solid dalam membangun isu. Ada potensi isu ini menjadi viral mengingat kubu 02 yang tampak solid seperti tampak di peta SNA meretweet tentang isu kebocoran anggaran. Berbagai argumen dan data baru tampaknya ke depan akan dimunculkan untuk memperkuat opini tersebut.
Ketiga, kubu pendukung petahana merespons isu dan narasi dari kubu 01. Sebagai narasi tandingan, pendukung petahana membangun narasi. Namun dilihat dari klaster SNA, klaster kubu pendukung petahana masih kecil dari kubu paslon 02 dan terlihat terpencar sehingga narasi yang mereka bangun akan sulit berpotensi menyebar lebih luas menandingi narasi dari kubu pendukung paslon 02 di balik isu kebocoran anggaran.
CLOSING
Dalam topik kebocoran anggaran, seperti terlihat dari percakapan para pendukung, kita sejauh ini baru melihat para pendukung sebatas saling membangun narasi untuk mempromosikan paslon jagoannya dan menyerang kompetitor. Adu program yang selama ini sering disampaikan oleh kedua belah kubu, justru tidak tampak menonjol. Waktu pencoblosan hari semakin dekat waktunya. Sementara publik belum melihat pendukung kedua belah di media sosial Twitter saling adu program, adu gagasan.