Oleh: Windo W

Pro-kontra terkait lembaga survei pasca pencoblosan 17 April kemarin masih terus berlanjut. Drone Emprit (DE) memonitor percakapan pro-kontra tentang lembaga survei. Data diperoleh berdasarkan penarikan dengan menggunakan kata kunci lembaga survei. Waktu penarikan dari 17 hingga 20 April kemarin.  DE memantau percakapan tentang lembaga survei khususnya di kanal Twitter.

VOLUME DAN TREN

Dari hasil pantauan, khussus di kanal Twitter, ada sebanyak 76.646 percakapan atau tweets muncul.

Percakapan sudah ramai sejak hari pencoblosan, tanggal 17 April setelah hitung cepat dilakukan oleh sejumlah survei. Percakapan pada hari tersebut didorong oleh kemenangan paslon 01 berdasarkan hitungan cepat dari sejumlah lembaga survei sekaligus bantahan Prabowo (paslon 02) terhadap sejumlah hasil penghitungan cepat sekaligus deklarasi Prabowo atas kemenangan Pilpres 2019 berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh tim internal BPN.

Percakapan makin meningkat esoknya (18/4). Masih didorong oleh deklarasi kemenangan dari 02 dan membantah sejumlah hasil hitungan cepat dari sejumlah lembaga survei yang menempatkan paslon 01 unggul dalam perolehan suara. Intensitas percakapan kemudian menurun pada dua hari berikutnya, namun masih dalam volume yang belum terbilang rendah. Respons dari dari Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang menggelar expose data QC Pemilu 2019 sebagai respons atas tudingan kebohongan yang menyerang lembaga survei dari BPN juga pendorong masih ramainya volume percakapan terkait lembaga survei.

POLA PERCAKAPAN

Dari total percakapan yang tertangkap, active users yang terlibat dalam percakapan sebanyak 31.061 users. Paling dominan dari users dengan followers 101-500 (37,81%). Diikuti users dengan followers 4-25 (13,37 %) dan followers berjumlah 501-1000 (11,47%).

Percakapan paling ramai adalah dengan pola men-share twit akun tertentu yakni pola retweet. Dari total keseluruhan percakapan, ada 68,384  atau 89,20% merupakan pola retweet. Sisanya dengan pola mention (5.755 atau 7,51%) dan reply (2.523 atau 3,29%).

Interaksi percakapan dalam tiga hari terakhir cukup tinggi, sebesar 12,32. Dilihat berdasarkan hari, interaksi percakapan paling tinggi terjadi pada 18 April, dengan tingkat interaksi per twit yaitu 14,22. Ini adalah puncak percakapan tentang lembaga survei yang mendapat interaksi tertinggi. Interaksi percakapan setelah itu turun, tapi masih terbilang tak rendah, yakni dengan skor interaksi 10,79 per tweet.

TOP INFLUENCER

Percakapan tentang lembaga survei melibatkan berbagai tipe user. Ada akun-akun personal dan juga akun media.

Dilihat dari akun personal, ada dua kelompok. Akun dari pendukung 02 dan 01. Paling dominan dari akun 02. Akun-akun media, mayoritas merupakan dari media mainstream seperti @@detikcom, @VIVAcoid, @kompascom, @CNNIndonesia dan @tvOneNews.

ISU PERCAKAPAN

Dari 20 percakapan terpopuler (berdasarkan jumlah retweet) didominasi oleh akun-akun 02.

Dari percakapan mereka tentang lembaga survei, isu-isu yang diangkat, yakni soal sumber dana dari lembagai survei, lembaga survei cari makan dengan menipu rakyat, lembaga survei (melalui penghitungan cepat) hanyalah penggiringan opini (framing), lembaga survei merupakan lembaga yang cari keuntungan/merangkap jadi konsultan, dan keabsahan data.

Isu yang muncul dalam percakapan tentang lembaga survei dari pendukung 02 tersebut juga tergambar dari peta kata (word cloud) yang sering muncul dalam percakapan terkait lembaga survei. Di antaranya sumber dana, transparan, terafiliasi, kredibiltas.

Dengan kata lain, isu yang diangkat oleh pendukung 02 seputar percakapan lembaga survei dominan merupakan sisi moralitas lembaga survei ketimbang sisi metodologi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.

Hashtags

Dalam percakapan terkait Lembaga survei tiga hari terakhir didominasi oleh tagar-tagar yang mengamplifikasi kemenangan masing-masing paslon.

Dari pendukung 02 yakni tagar #PrabowoWinRealCount, #TheVictoryOfPrabowo, dan #02wintheelection. Dari pendukung 01 yakni #01JokowiAminSudahMenang, #01thechampion dan #JokowiAminSudahMenang. Namun, dilihat dari sisi menonjolnya, tagar dari pendukung 02 lebih dominan muncul. Selain itu, juga muncul tagar  #KpuJanganCurang.

JARINGAN PERCAKAPAN

Dari SNA, Nampak ada tiga klaster. Pertama yakni dari klaster 02. Klaster ini paling ramai dan besar ukurannya ketimbang klaster lain. Ini mengindikasikan, percakapan seputar Lembaga survie memang ramai dibicarakan oleh pendukung 02 dengan isu-isu seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Kedua, klaster 01. Klaster ini tampak tidak terlalu besar.

Ketiga, di tengah kedua klaster tersebut terdapat klaster yang diisi oleh akun-akun media. Artinya, twit-twit dari media disukai oleh kedua belah pihak. Ini juga bisa berarti bahwa akun-akun media, dengan twitnya menempatkan diri sebagain information arbitrage dalam percakapan seputar lembaga survei.

KESIMPULAN

  • Terhitung ada lebih dari 7-ribuan percakapan seputar lembaga survei dalam tiga hari terakhir pasca pencoblosan kemarin. Active users yang terlibat sebanyak 3-ribuan.
  • Percakapan tertinggi terjadi pada hari setelah pencoblosan 18 April. Isu yang mendorng percakapan teruatma bantahan Prabowo terhadap hasil perhitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei yang menempatkan paslon 01 unggul berdasarkan quick count. Juga didorong oleh deklarasi kemenangan paslon 02 berdasarkan perhitungan internal yang menempatkan sebaliknya bahwa paslon 02 unggul pada pilpres 2019.
  • Polemik terkait lembaga survei masih terus berlanjut hingga akhir pemantauan ini. Respons Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dengan menggelar expose data QC Pemilu 2019 atas tuduhan kebohongan quick count yang mereka lakukan juga mendorong percakapan tentang lembaga survei.
  • Deklarasi kemenangan Prabowo berdasarkan hasil penghitungan internal diamplifikasi dan tergambar dari tagar percakapan yang digunakan  pendukung 02 yakni #PrabowoWinRealCount, #TheVictoryOfPrabowo, dan #02wintheelection.
  • Percakapan seputar lembaga survei didominasi oleh akun-akun pendukung 02. Isu yang diangkat seputar soal sumber dana lembaga survei, penghitungan cepat dari lembaga survei hanyalah penggiringan opini, lembaga survei merupakan lembaga yang cari keuntungan/merangkap jadi konsultan, dan keabsahan data. Dominan isu yang diangkat cenderung mempertanyakan kredibilitas, tranparansi dan netralitas lembaga survei. Ringkasnya, dominan yang dicuatkan adalah sisi ‘moralitas’ lembaga survei ketimbang sisi metodologi yang digunakan.
  • Klaster 01 tampak tidak terlalu banyak terlibat percakapan. Percakapan mereka terkait lembaga survei merupakan amplifikasi dari kemenangan paslon 01 berdasarakan hasil perhitungan cepat yang tergambar dari hestek yang mereka gunakan yakni #01JokowiAminSudahMenang, #01thechampion dan #JokowiAminSudahMenang.
  • Akun-akun media terlihat berperan sebagai information arbitrage dalam percakapan tentang lembaga survei

CLOSING

Di kanal percakapan, lewat berbagai hestek yang muncul misalnya, tampak para pendukung sudah saling menyatakan kemenangan untuk paslon capres-cawapres mereka seperti #PrabowoWinRealCount untuk pendukung 02 dan #01JokowiAminSudahMenang untuk pendukung 01.  

Kedua belah kubu tampak sudah saling mengklaim kemenangan. Ada pertarungan tidak sebatas keabshan data dan metodologi atau kebenaran dari hasil lembaga survei, namun ini juga soal merebut “realitas psikologis” masyarakat. Itu tampaknya yang tengah berkelindan di balik pertarungan klaim hasil penghitungan siapa yang menang dari masing-masing kubu.