Oleh: Windo W, Abdi Munggaran, dan Lathif Purwa Atmaja

Drone Emprit (DE) telah membuat projek untuk memonitoring pemberitaan dan percakapan terkait energi, infrastruktur, dan pangan untuk masing-masing paslon (01 dan 02). Kali ini, DE membuat laporan, khususnya isu apa saja yang menjadi percakapan di kanal media sosial, wabilkhusus dipantau dari kanal Twitter, terkait infrastruktur, energi dan pangan untuk masing-masing paslon.

Untuk mengetahui isu-isu apa saja yang muncul dan dipercakapkan terkait tiga tema tersebut, DE telah menarik data dengan menggunakan kata kunci nama-nama dari masing-masing paslon, difilter dengan berbagai kata kunci sehubungan dengan kata-kata yang sering digunakan oleh netizen untuk membincangkan tiga tema tersebut. Dari data tersebut diperoleh berbagai informasi. Satu di antaranya, daftar status yang kerap ditweet ulang (most retweet).

DE telah mendapatkan 200 daftar most retweet terkait masing-masing topik untuk tiap percakapan paslon (JKW-MA dan PS-SU). Data tersebut berasal dari periode pemantauan 1 Januari sampai 13 Febuari 2019. Data yang diperoleh dianalisis, lalun ditarik dan disarikan lima isu teratas percakapan tentang energi, infrastruktur dan pangan untuk tiap paslon. Karena keterbatasan ruang, di bagian ini, maka dari daftar 200 most retweet tersebut yang dilampirkan di tulisan ini beberapa puluh saja (sebagai contoh, tapi yang cukup menggambarkan lima isu teratas percakapan tentang energi, infrastruktur dan pangan).

Berikut hasil dari pantauan DE.

TERKAIT ENERGI

  • Lima isu Energi dalam Percakapan terkait JKW-MA
  1. BBM turun harga.
  2. Harga BBM satu harga di seluruh Indonesia.
  3. Pembuatan kilang minyak sendiri khususnya di Jawa dan Kalimantan.
  4. Eksplorasi anjlok (belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri) sehingga impor BBM.
  5. Kenaikan harga BBM dan listrik dikeluhkan masyarakat.
  • Lima isu Energi dalam Percakapan terkait PS-SU
  1. Swasembada energi (misal: pendirian kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik BUMN maupun Swasta).
  2. Tak akan naikkan harga BBM dan tarif dasar listrik.
  3. Konversi BBM ke gas dan pembanguan biofuel untuk menekan devisit akibat impor BBM.
  4. Ucapan Prabowo “Cadangan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia hanya bertahan untuk 20 hari”.
  5. Bangun pipa gas bawah laut dari Barat ke Timur.

TERKAIT INFRASTRUKTUR

  • Lima isu Infrastruktur dalam Percakapan terkait JKW-MA
  1. Realisasi,      pembenahan, dan keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur (waduk, tol, jembung, jembatan, pelabuhan, listrik).
  2. Jalan tol bukan punya Jokowi/tidak dibangun dari uang Jokowi (dipicu ucapan   walikota Semarang: tidak boleh lewat jalan tol kalau tidak mendukung     Jokowi).
  3. Pembiayaan infrastruktur (jalan tol): dari dana asing (utang), memakan banyak   biaya/mahal, imbasnya rakyat dieksploitasi membayar utang kepada asing
  4. Kegagalan infrastruktur (jalan tol sepi pasca pembangunan, harga tol mahal,      mematikan usaha masyarakat sekitar, pembangunan tak tepat sasaran/guna).      infrastruktur bukan prestasi Jokowi.
  5. Permasalahan BPJS.
  • Lima isu Infrastruktur dalam percakapan terkait PS-SU
  1. Biaya bangun LRT 1 Kilometer Rp 500 Miliar (biaya mahal, mark up).
  2. Tol Cipali (Sandiaga Uno menyebarkan kebohongan  soal "bangun tol tanpa utang: respons terhadap perkataan Sandi: Proyek Tol Cikopo-Palimanan yang bisa dibangun tanpa utang).
  3. Pembangunan tol tidak menjawab permasalahan kebutuhan rakyat (sepi, mematikan usaha/ekonomi rakyat, tarif tol mahal).
  4. BPJS kacau,
  5. Ucapan Walikota Semarang: tidak boleh lewat jalan tol kalau tidak mendukung    Jokowi.

TERKAIT PANGAN

  • Lima Isu Pangan dalam Percakapan terkait JKW-MA
  1. Masalah impor (beras, gula).
  2. Harga pangan (tebu, jagung, cabe, beras).
  3. Kesejahteraan/keberpihakan pada Petani (petani tebu, jagung, bawang).
  4. Kedaulatan/swasembda pangan.
  5. Stok beras dan stabilitas harga.
  • Lima isu Pangan dalam percakapan terkait PSU-SU
  1. Stop impor pangan.
  2. Kedaulatan pangan.
  3. Soal  harga pangan (gula, beras, telur) (Prabowo yang janji harga pangan      (daging, beras) terjangkau).
  4. Kesejahteraan  petani/nelayan (para petani/pedagang/nelayan dapat hidup makmur dan  perekonomiannya).
  5. Kontroversi isu petani Klaten dan petani bawang (Subhan).

KESIMPULAN

1. Kedua kubu sama-sama terlibat dalam percakapan tentang energi, pangan dan instrastruktur.

2. Kubu 01 membicarakan berbagai program dan kebijakan dari petahana terkait energi , pangan dan insfrastruktur untuk mempromosikan calon jagoannya seperti BBM turun harga; harga BBM satu harga di seluruh Indonesia; realisasi, pembenahan, dan keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur semisal waduk, tol, jembung, jembatan, pelabuhan, listrik) dll. Kubu 02 juga membicarakan pelbagai rencana program dan kebijakan ke depan bila memenangi kontestasi pilpres untuk mempromosikan PS-SU seperti stop impor; kedaulatan pangan dan energi; peningkatkan kesejahteran petani/nelayan, dll.  

3. Satu sama lain juga saling serang menjatuhkan/menyerang/mengkritik kompetitor lewat pelbagai isu. Kubu 01 menyerang paslon 02 seperti lewat isu ucapan Prabowo terkait cadangan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia hanya bertahan untuk 20 hari”, bangun pipa gas bawah laut dari Barat ke Timur, dst.  Sedangkan pendukung 02 mengkritik paslon 01 lewat isu impor, biaya dan pembangunan tol yang dianggap gagal, BPJS, dst.

CLOSING

17 Februari nanti, kita akan menyaksikan debat capres terkait beberapa tema di antaranya infrastruktur, energi dan pangan. Kita akan lihat konsisten dan ide mereka lebih dalam di sana. Mudah-mudahan, kita tak kecewa dengan debat edisi kedua ini.