Oleh: Windo W.
Senin, 8 Oktober. Sedianya, Miftahul Jannah (MJ), atlet blind judo dari Indonesia, akan bertanding dengan Oyun Gantulga, wakil dari Mongolia. Namun, apa mau dikata. Pertandingan yang dihelat di JIExpo pada momen Asian Para Games 2018 itu urung. MJ didiskualifikasi lantaran menolak melepas jilbab. Penggunaan penutup kepala demi menjaga keselamatan atlet saat pertandingan berlangsung memang menjadi salah satu peraturan federasi judo dunia/IJF. Berdasarkan itu, keputusan wasit diambil. MJ didiskualifikasi.
Publik pun hiruk membicarakan peristiwa MJ. Dari data Drone Emprit (DE), publik telah membincangkan peristiwa MJ di hari yang sama dengan peristiwa MJ didiskualifikasi. Demikian pula beberapa media online sudah ada yang mengangkat berita tentang MJ. Tren pemberitaan di media online dan percakapan publik di media sosial pun menanjak dan menyentuh titik peak-nya pada hari Selasa (9/10).
Dengan menggunakan data yang sama, didapat saat memonitor tren percakapan tentang peristiwa MJ itu—di kanal media online dan media sosial (Twitter) dengan mengenakan kata kunci Miftanul Jannah selama 8 hingga 10 Oktober 2018—DE memonitor pula siapa saja yang muncul dan apa tanggapan mereka sehubungan peristiwa MJ tersebut. Tujuannya, untuk melihat narasi apa yang berkembang di balik peristiwa MJ.
DATA
Kanal Media Online
Dari data DE, ada sejumlah media online yang memberitakan MJ. Di antaranya okezone.com, liputan6.com, antaranews.com, jppn.com, gonews.com, detik.com, suara.com, dan aceh.tribunews.com. Nama-nama media tersebut secara berurut adalah media online yang memiliki porsi terbanyak terkait pemberitaan MJ berdasarkan jumlah artikel dan mentions.
Untuk memperoleh informasi siapa saja yang muncul dan apa tanggapan mereka terkait peristiwa MJ, DE merujuk ke artikel-artikel yang dimuat di sejumlah media tersebut. Dari pantauan DE, ada sebilangan nama yang muncul.
Nahdatul Ulama (NU), Muhamadiyah, dan Majelis Ulama Islam (MUI) adalah nama di antara organisasi keagamaan yang muncul di pemberitaan media. NU menyikapi peristiwa MJ dengan meminta regulasi yang adapatif ke depan terhadap muslimah. Muhammadiyah menyikapi dengan memberi apresiasi pada MJ, dengan menyebut, MJ sebagai juara sejati (karena berani mempertahankan prinsip: tidak melepas jilbab). MUI menunjukkan keprihatinan pada MJ karena tolak lepas hijabnya berujung pada diskualifikasi.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga muncul. PSI mengecam diskualifikasi pada MJ karena tolak lepas jilbab. DPR menyayangkan peristiwa diskualifikasi MJ sekaligus menyorot minimnya sosialisasi aturan Asian Para Games (APG).
Ada juga tokoh, politikus, dan selebriti yang muncul di pemberitaan media. Ma'ruf Amin, Fahri Hamzah, Anang Hermansyah, Deddy Corbuzier, dan Mulan Jameela adalah sederet nama itu. Fahri Hamzah dan Mulan Jameela mengungkapkan rasa sedih dan prihatin atas peristiwa MJ. Ma'ruf Amin dan Deddy Corbuzer menekankan kemestian aturan (pertandingan) yang harus diikuti. Anang Hermansyah menyoal pemerintah untuk lobi FJI.
Universitas Pasundan (Unpas)—kampus tempat MJ menempuh pendidikan—dan ulama Aceh juga muncul di pemberitaan. Unpas dan ulama Aceh sama-sama mengapresiasi keputusan MJ untuk menolak melepas jilbab di pertandingan cabang olahraga blind judo kendatipun akhirnya mesti didiskualifikasi.
Kanal Media Sosial
Dari data DE, ada sejumlah pengguna Twitter (users) yang masuk dalam most retweeted statuses. Berdasarkan most retweeted statuses ini, di mana mereka menjadi key opinion leaders (KOL), DE melihat nama-nama dan opini apa yang muncul dalam percakapan mengenai peristiwa MJ.
Nama-nama itu berasal dari beragam latar dan afiliasi/asosiasi. Ada @maspiyuuu, @Hilmi28, @BangPino_ @CakKhum, dan @muaydisco76. Nama-nama ini kerap menyuarakan kritikan pada pemerintah. Kecuali @muaydisco76 yang melayangkan kritik atas penyelanggaraan pertandingan blind judo yang menyebabkan MJ didiskualifikasi, nama-nama lain men-share kembali berita peristiwa diskualifikasi MJ (dengan menyertakan link berita) dan mendukung pilihan MJ yang enggan melepas jilbab (walaupun berujung diskualifikasi).
@maspiyuuu : Tolak Lepas Hijab, Pejudo Asal Aceh Miftahul Jannah Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018 hari ini "Sikap yg diambil sudah sgt tepat. Jangan hanya krn utk mengejar prestasi lalu menghilangkan jati diri," kata Wakil Bupati Aceh Barat Daya Muslizar. https://t.co/ujOz3j2P8H https://t.co/VoG0oJDegM
8/Oct/2018 16:05 WIB
@Hilmi28: Kemarin kita diajari bgmn seharusnya muslim membela kehormatan agamanya oleh Khabib Nurmagomedov. Hari ini kita belajar dari Miftahul Jannah, atlet Judo asal Aceh yg mempertahankan syariah dgn menolak melepas hijab hingga didiskualifikasi dr Asian Para Games. Bangga mnjdi muslim!
8/Oct/2018 20:47 WIB
@CakKhum: Alasan Miftahul Jannah Tak Mau Lepas Jilbab hingga Gagal Bertanding di Asian Para Games "Dia sudah memiliki prinsip untuk tidak mau membuka auratnya hanya demi bertanding. Dia bilang lebih baik tidak usah bertanding," ucap Ahmad Bahar. https://t.co/g6LSocTcuM. 8/Oct/2018 17:15 WIB.
@muaydisco76: Negara dimana ? Entah ini aturan APC atau JUA bahkan IJF. Tapi kita kan tuan rumah yg punya posisi tawar. Mana mungkin Miftahul Jannah mau ikut dari awal,kalau aturan lepas hijab memang ada. Ini logika, bukan terka2... https://t.co/UpETzqNREL
8/Oct/2018 17:00 WIB
@BangPino_: Saya bangga dengan mereka berdua... Memiliki prinsip dan tetap memegamg teguh pendirian... Khabib disuguhi arak minuman beralkohol tegas menolak... Miftahul Jannah, suruh buka Jilbab tidak mau krn menanggap Menutup aurat adalah wajib. 8/Oct/2018 23:00 WIB
Ada pula @GunRomli. Nama ini dikenal cukup aktif menyuarakan dukungan kepada pemerintah (Jokowi). Dalam peristiwa MJ, ia mengungkapkan simpati dan hormat pada pilihan MJ.
@GunRomli: Sedih! Tolak Buka Hijab, Miftahul Jannah Didiskualifikasi https://t.co/ba6h1DoVy9 menyesalkan adanya diskualifikasi ini, atlet sdah mempersiapkan berbulan2 & pilihan dia jilbab itu wajib tdk bisa dilepas. Mestinya hak ini dihormati 🙏https://t.co/T8NCduJR3M
8/Oct/2018 20:37 WIB
Ada juga nama @fahiraidris, yang dikenal sebagai anggota DPD RI. Ada pula @PKSejahtera dan @DPP_PPP yang merupakan akun resmi dari Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka mengungkapkan dukungan, apresiasi, serta simpati pada pilihan MJ. Selain itu, juga mengungkapkan untuk menghormati peraturan (pertandingan) yang ada.
@fahiraidris : 1. TETAP SEMANGAT Miftahul Jannah (Atlet Blind Judo Indonesia) Keteguhan sikapmu menolak melepas hijab walau karena itu engkau harus rela didiskualifikasi membuat kami salut dan bangga. https://t.co/6oFlCH3ott
8/Oct/2018 17:24 WIB
@PKSejahtera : Tegakkan kepalamu! Tak mudah taklukan diri sendiri, kau mampu lakukan itu! Miftahul Jannah, kau juara itu. Tetaplah percaya, tetaplah berprestasi. #AsianParaGames2018 https://t.co/E0Ysap67N1
8/Oct/2018 17:38 WIB
@DPP_PPP: Kami tetap bangga dan mendukung keputusan Miftahul Jannah atas komitmen yang dia ambil dengan terus berpegang teguh pada ajaran Islam, namun kita juga harus menghormati peraturan yang ada. #KamiBangga #lndonesiaBangga #AsianParaGames2018 #Judo https://t.co/d0CnrbQBKt
8/Oct/2018 21:00 WIB
Ada pula @MafiaWasit atau @muslimplayers, yang dalam cuitan mereka rutin memberikan komentar seputar olahraga. Di samping berisi rasa simpati pada MJ, mereka juga mengkritik penyelenggara ajang APG, menyoal sosialisasi dan revisi aturan pertandingan, dan soal aturan pertandingan judo yang memang mesti diikuti.
@MafiaWasit: Menurut gua, dek Miftahul Jannah adalah Cut Nyak Dhien masa kini. ini harus diuSUt misal regulasi memang melarang atlet pakai hijab kenapa PIC atau yang bertanggung jawab atas Event ini tidak mensosialisasikan dari jauh hari? Kalau SUDah ada sosialita kenapa tetap dipaksakan? https://t.co/1dAmd5bBpq
8/Oct/2018 21:10 WIB
@muslimplayers : Miftahul Jannah, atlet judo asal Aceh, harus didiskualifikasi dari ajang Asian Para Games karena enggan membuka jilbab nya. Dalam olahraga judo ini memang dilarang menggunakan pelindung kepala. Tapi respect untuk Miftahul Jannah, & semoga aturan tersebut nantinya bisa direvisi https://t.co/0T2z91ulJC
8/Oct/2018 19:34 WIB
Ada pula @annisakiswanto atau @BalqisSidiqia yang dalam cuitannya acap berbagai soal perempuan, keseharian dan beragam topik.
@annisakiswanto "Lebih baik tidak terlihat di dunia daripada tidak terlihat Allah swt" - Miftahul Jannah, atlet judo yg didiskualifikasi karena enggan lepas jilbab di asia para games 😭😭😭
8/Oct/2018 18:26 WIB
@BalqisSidiqia: Pejudo Putri Indonesia, Miftahul Jannah gagal berlaga pada ajang Asian Para Games 2018 usai didiskualifikasi karena enggan melepas hijabnya. 😭https://t.co/mBqQ5PtQ1F
8/Oct/2018 20:08 WIB
ANALISIS
Dari data di atas, peristiwa MJ menjadi perhatian dari sejumlah pihak. Di pemberitaan media, pihak-pihak yang muncul dan memberi tanggapan atas peristiwa MJ beragam. Mulai dari organisasi keagamaan, partai politik, lembaga negara, tokoh, politisi, hingga selebriti. Begitu pun di percakapan media sosial. Ada berjenis-jenis pihak. Mulai dari pihak pendukung maupun kontra pemerintah, politisi, partai politik, hingga peminat olahraga.
Narasi yang terbangun menyangkut peristiwa MJ ini baik di pemberitaan media maupun di percakapan media sosial—dilihat dari tanggapan tokoh-tokohnya—hampir serupa. Pabila dipetakan, ada tiga narasi.
Pertama, yang paling menonjol adalah soal prinsip keyakinan. Ini muncul dari apresiasi (dukungan, empati, dan simpati) pada pilihan MJ yang teguh memegang prinsip keyakinan dengan menolak lepas jilbab biarpun akhirnya harus didiskualifikasi (MUI, Muhammadiyah, Fahri Hamzah, @Hilmi28 @GunRomli @fahiraidris, @BalqisSidiqia, dll.). Kedua, soal aturan pertandingan yang mesti diikuti. Ini muncul dari pandangan bahwa standar dan aturan mesti ditaati oleh atlet demi keselamatan selama pertandingan (@muslimplayers, @DPP_PPP Maaruf Amin, dll.). Ketiga, soal tuntutan perubahan/revisi regulasi pertandingan (judo) dan kritik atas penyelenggara (@MafiaWasit, NU, Anang Hermansyah, @muaydisco76, dll.) Ini muncul dari pandangan mulai dari peraturan yang tidak akomadatif terhadap perempuan berhijab hingga sosialisasi peraturan yang minim.
PENUTUP
Demikianlah narasi-narasi yang berkembang di balik peristiwa MJ sejauh pantuan DE dilihat dari pihak-pihak dan tanggapan mereka yang muncul terkait peristiwa MJ baik di media online maupun media sosial (Twitter).
Ketiga narasi itu takah-takahnya dibaca dan disadari pula oleh Menpora. Mencermati cuitan Menpora pada 9 Oktober, ketika peristiwa MJ mencapai puncak perbincangan dan pemberitaan, nampak ketiga narasi ini muncul. Di bawah ini dipetik cuitan Menpora (yang sudah penulis beri keterangan):
“Mempertahankan prinsip patut kita hormati (“mengakomodir narasi 1: dukungan/simpati/apresiasi atas peristiwa MJ yang menolak lepas hijab/narasi 1”) tapi peraturan tetap harus ditegakkan (“mengakomodir narasi 2: aturan pertandingan harus dijalankan demi keselamatan atlet”). Pesan langsung Miftahul Jannah semalam ("pemilik pesan"). NPC Indonesia sudah meminta maaf atas insiden tersebut (“mengakomodir narasi 3: terbuka atas kritik terhadap penyelenggara”). Atlet asal Aceh ini juga memberi semangat khusus untuk semua atlet yang berlaga di #AsianParaGames2018 (tujuan pesan disampaikan)”.
Dari cuitan itu kelihatan ketiga narasi itu muncul. Dalam konteks ini, sikap yang diambil Menpora menyikapi narasi-narasi yang berkembang di balik peristiwa MJ perlu diapresiasi. Menpora tampak tidak mengapkir, apalagi membenturkan; justru menampung narasi-narasi yang berkembang itu. Bahkan, membuhulnya dalam satu pesan. Ini tentu pilihan yang baik.
Perlu diapresiasi lagi satu hal lain. Menpora memilih “suara” yang tepat: siapa yang harus ditonjolkan untuk menyampaikan pesan ke publik. Dalam twit itu, Menpora tidak tampil sebagai “pemilik pesan”. Ia tampil sebagai “penyambung suara” saja. Pemilik pesan adalah MJ. Tentu ini pilihan bagus. Dengan menonjolkan MJ sebagai pemilik pesan, yang tengah menjadi perbincangan (perhatian) dan dekat dengan dukungan (empati) publik, bukan semata benturan narasi dapat dihindarkan sehingga tidak memunculkan gesekan/polemik baru di tengah peristiwa MJ, melainkan pesan akhir yang ingin disampaikan (dukungan terhadap Asian Para Games) juga akan jauh lebih mudah berterima dan kuat. Pesan ini, tentu juga kita inginkan bersama: kesuksesan perhelatan Asian Para Games.