Oleh: Ayu Puspita Sari

Dari tahun ke tahun, selain dirayakan, Hari Natal juga kerap dijadikan platform untuk membahas toleransi akan keberagaman, seperti perkara boleh atau tidaknya Muslim mengucapkan selamat natal kepada kawan dan kolega Nasrani. Kira-kira bagaimanakah suasana Natal tahun ini? Adakah isu politik yang mewarnai perbincangan dan pemberitaan tentang Natal kali ini?

Drone Emprit memantau perbincangan tentang perayaan Natal menggunakan kata kunci “jokowi” dan “prabowo”, lalu percakapan disaring menggunakan kata “natal”. Pemantauan dilakukan selama rentang waktu 21 - 28 Desember 2018.

DATA

Perbandingan

Jika dibandingkan dari perbincangan terkait dua tokoh Capres dan Natal, perbincangan tentang Natal lebih banyak dikaitkan dengan Jokowi, meski tidak terlalu jauh berbeda dengan Prabowo. Pengaitan kata Natal dengan nama Jokowi selama rentang pemantauan terdapat pada kurang-lebih 19.000 penyebutan, sementara dengan nama Prabowo terdapat 15.000 penyebutan.

Dari segi tren pemberitaan online, pemberitaan yang menyebutkan mengenai Jokowi dan Natal justru paling banyak dibuat pada 21 Desember. Pada tanggal tersebut media banyak memberitakan mengenai rencana Jokowi melakukan pertemuan Natal bersama para pendeta di Tana Toraja.

Pada tanggal 25 Desember sendiri pemberitaan media online tentang kegiatan Natal Jokowi justru lebih sedikit dibanding hari-hari sebelumnya. Keesokan harinya, berita yang mengaitkan Jokowi dan Natal kembali naik jumlahnya dikarenakan adanya unggahan video yang mengedit Ma’ruf Amin memakai baju Sinterklas.

Berbeda dengan Jokowi, pemberitaan tentang Prabowo justru meningkat pada 25 Desember, meski secara jumlah tidak jauh berbeda dengan pemberitaan mengenai Jokowi pada hari tersebut. Artikel yang banyak diterbitkan pada tanggal 25 Desember adalah mengenai ucapan selamat natal dari Prabowo dan rencananya untuk mengunjungi keluarga di hari Natal.

Yang Dibicarakan Saat Natal

Berbeda dengan tren pemberitaan media online, perbincangan di Twitter terkait Natal yang dihubungkan ke kedua tokoh tersebut baru memuncak sehari setelah hari Natal, yaitu pada 26 Desember.

Adanya lonjakan perbincangan tersebut dikarenakan pada tanggal 25 Desember malam beredar video Prabowo tengah berjoget di acara Natal keluarganya. Topik tersebut segera menjadi topik perbincangan utama terkait Natal dan tak jarang dihubungkan dengan kedua nama tokoh yang akan berlaga di 2019. Dapat dilihat dari peta SNA yang mengkomparasikan perbincangan tentang Natal yang dikaitkan dengan nama Jokowi dan Prabowo, nama keduanya ada dalam kedua kluster perbincangan yang terbentuk.

Natal dan Jokowi

Jika dilihat dari data most retweeted, data yang menggunakan kata kunci “Jokowi” menunjukkan adanya fokus topik pembicaraan mengenai ucapan selamat natal dan aktivitas perayaan Natal oleh Jokowi. Twit dukungan terhadap Jokowi rata-rata berterima kasih atas ucapan dan kehadiran Jokowi di perayaan Natal di Toraja. Beberapa tokoh politik seperti @FadjroelRahman dan @RuhutSitompul terlihat ikut mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan twit mereka dibagikan sebanyak 416 dan 246 kali oleh warganet.

@FadjroelRahman: "Ucapan selamat Natal dan Tahun Baru 2019 dari Prof. Dr. KH. Maruf Amin cawapres Pak @jokowi damai di bumi, damai di Indonesia ~ #01IndonesiaMaju #01JokowiLagi #01JokowiAmin #01JokowiMembangunIndonesia https://t.co/s4qEaLP3JL" (24/Dec/2018 12:32 WIB)
@RuhutSitompul: "Terima kasih Kami yg tak terhingga Kepada Yth, Bpk Panglima TNI Bpk Kapolri Bpk KSAD Bpk KSAL & Bpk KSAU tentunya juga Sahabat2 Muslim dan Banser NU Satpol PP Suasana Perayaan Natal 2018 Berjalan dgn Sangat Baik dibawah Kepemimpinan Bpk Jokowi 🇮🇩 Bpk JK Presiden & Wapres MERDEKA" (25/Dec/2018 02:26 WIB)

Beberapa twit membahas ucapan natal yang diberikan oleh Jokowi dan Prabowo. Twit dari @MbahUyok, misalnya, membahas tentang standar ganda yang diberikan pada Prabowo di era Jokowi dan menjadi yang paling banyak dibagikan oleh warganet, yaitu sebanyak 1.450 kali. Twit kritik kepada Jokowi lainnya berupa kritik atas ucapan Natal yang diberikan oleh Jokowi, seperti yang ditulis oleh akun @roninkhalid dan @MichelaniaAdam.

@MbahUyok: "Prabowo ikut 212, dibilang mau mendirikan negara Khilafah. Prabowo ucapin selamat Natal, dibilang kafir. Baru di jaman Jokowi, kafir mau mendirikan negara khilafah.. :-) #JokowerSakitJiwa" (26/Dec/2018 08:37 WIB)
@roninkhalid: "Mohon di blow up ampe pluto! Jokowi akan Hadiri Perayaan Natal Oikumene dan Resmikan Patung Yesus Buntu Burake di Tana Toraja https://t.co/I2KH3vddeO" (28/Dec/2018 06:39 WIB)
@MichelaniaAdam: "CEBONG fitnah PRABOWO ibadah Natal dan fitnah UAS dukung JOKOWI TARGET: supaya orang2 Golput Fakta: PRABOWO Muslim dan UAS ga dukung JOKOWI HASIL: FITNAH CEBONG gagal total Semangat 2019 GANTI PRESIDEN #2019GantiPresiden https://t.co/3IdIvWoymi" (28/Dec/2018 06:38 WIB)

Bukan hanya pada Prabowo, pendukung Jokowi pun memproteskan adanya standar ganda bagi Jokowi. Jurnalis Goenawan Mohamad adalah salah satu yang merasa Jokowi mendapatkan standar ganda dari kubu Prabowo mengenai kehadirannya di perayaan Natal di Toraja. Nada serupa juga diungkapkan oleh Denny Siregar dan akun @bangzul_1988.

@gm_gm: "Sebenarnya bagus bahwa Prabowo menyambut Natal dan ikut misa. Kita tak perlu anggap itu tak baik bagi yg pingin jadi pemimpin. Tapi sayangnya, ini tak berlaku buat Ahok. Dan andai Jokowi yg ke gereja, bayangkan apa yg akan diteriakkan kubu Prabowo. https://t.co/fStMMTugvn" (25/Dec/2018 22:25 WIB)
@DennySiregar7: "Saya gak bisa bayangkan reaksi kampret jika @jokowi adalah seorang Capres hasil ijtimak ulamak, sedang merayakan Natal bersama keluarga besarnya yang sebagian besar beragama Kristen. Pake acara goyang poco-poco lagi. Bisa berminggu-minggu mereka merayakannya di media sosial." (26/Dec/2018 10:44 WIB)
@bangzul_1988: "DI HARI YANG SAMA - Prabowo melakukan pesta perayaan natal bersama keluarga.. - Jokowi mengunjungi/menangani korban Tsunami Banten.. YANG TERJADI - Prabowo toleransi beragama😢 - Jokowi pencitraan 😅 haiti-haiti jangan memilih pemimpin tak berkualitas. #TanyaAgamaPrabowo https://t.co/tunqYX2tf0" (26/Dec/2018 08:47 WIB)

Terlepas dari masalah ucapan, ada twit yang mengangkat isu mengenai pembubaran jemaat Misa Natal di Tangerang. Peristiwa itu diangkat oleh akun @SpionasiNKRI dan @kopitoba.

@SpionasiNKRI: "Ini Video Pembubaran Ibadah Di Malam Natal Tanggal 24 Desember 2018, jam 9 malam Di Gereja HKBP Rogate Sepatan Tangerang, Desa Pisangan Jaya Kec Sepatan. Cc: @Kemenag_RI @lukmansaifuddin @jokowi @Kota_Tangerang @PemKabTangerang #CabutSKB2Menteri https://t.co/tTQEtN3LU6" (26/Dec/2018 16:36 WIB, dengan menautkan satu video berisi sekelompok orang bernegosiasi dengan kepolisian)
@kopitoba: "Malam Natal di HKBP Rogate Sepatan Tangerang,Bantan dibubarin Massa Tengah IBADAH. BANTEN INDONESIA JUGA PAK @jokowi? @lukmansaifuddin @kokokdirgantoro @qitmr 😢😢😢😢" (24/Dec/2018 21:08 WIB)

Natal dan Prabowo

Dalam perbincangan dengan kata kunci “Prabowo”, fokus perbincangan terlihat spesifik pada ucapan selamat natal dari Prabowo dan mengenai keikutsertaannya dalam perayaan natal keluarganya. Akun-akun yang mendukung Petahana rata-rata menulis tentang bagaimana sikap kubu Prabowo sebagai bentuk standar ganda. Sementara itu akun-akun pendukung Prabowo menulis tentang bagaimana framing yang dilemparkan oleh kubu Petahana tidak berhasil.

Beberapa twit yang membela Prabowo antara lain:

@JackVardan: "Heboh framing busuk Prabowo hadir di natal keluarga. Joged di acara keluarga, apalagi khas Minahasa dan ada tarian poco-poco, bukan lagu rohani. Ini bagus, tudingan khilafah jadinya gimana? Konsisten kalau mau pembusukan karakter. Katanya dekat kaum intoleran, khilafah, radikal." (27/Dec/2018 17:24 WIB)
@RajaPurwa: "TKN JKW Minta Sudahi Polemik Joget Prabowo di Acara Natal Keluarga https://t.co/vQFFkAwa1C Framing☝gagal total, jauh panggang dari api...mumet2 dech loe! Nie hasilnya bikin ebong muntah darah, malah makin semangat temen2 di Ambon tuk... #2019GantiPresiden https://t.co/gdjW2IUtJV" (28/Dec/2018 16:12 WIB)
@refty_fachri: "Prends cc in ke cebong donk😁 ketika pak prabowo menghadiri perayaan natal cebongers treak kencang, seakan mereka pling tdk setuju dng itu, padahal pak prabowo bukan ulama, tapi ketika kyai ma'ruf yg seorng ulama mengucpkan slmt natal mereka diam seribu bahasa.. Standar ganda https://t.co/cBAelgOisf" (26/Dec/2018 11:37 WIB)

Beberapa twit yang mengkritik Prabowo antara lain:

@CH_chotimah: "Aku ucapin #SelamatHariNatal dgn video, aku dikatakn munafik & kafir yg lg nyamar. KMA ucapin kalian suruh istighfar. Pak jkw jg ucapin kalian katakn murtad Giliran @prabowo yg tiap tahun bkn hny ucapin natal tp jg ikut merayakn kalian katakn contoh muslim yg toleran. GILA !!!" (25/Dec/2018 15:11 WIB)
@Paltiwest: "Ini @prabowo kok ikut merayakan natal?? Tolong hargai kaum 212 dong.. Kalau begini mau pakai isu agama jadi puyeng.. cc @Ferdinand_Haean @haikal_hassan @RizmaWidiono @P3nj3l4j4h @CH_chotimah @hana_4TAA #JokowiLagi https://t.co/yXsUgPevlt"
@RizmaWidiono: "Capres pilihan ijtima ulama lg merayakan Natal bersama keluarga. Selamat Natal ya @prabowo Sayangnya para pendukungnya terlalu munafik. Bagaimana ini @ustadtengkuzul @fadlizon @Fahrihamzah @felixsiauw @Zul_Hasan @hnurwahid @msi_sohibuliman @haikal_hassan https://t.co/0V2hngTx72" (26/Dec/2018 12:08 WIB)

ANALISIS

Dari data yang telah disajikan, dapat dilihat bahwa isu yang banyak diperbincangkan di hari Natal masihlah tentang pemberian ucapan selamat natal dari Muslim kepada Nasrani seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, karena tahun depan akan diadakan Pemilu Presiden, maka tahun ini isu tersebut disangkutkan kepada kedua Capres yang akan berlaga.

Prabowo terlihat mendapat sorotan karena dalam pemilu mendatang partai yang mendukungnya sebagian adalah partai Islam yang sebagian memiliki pendapat bahwa Muslim sebaiknya tidak mengucapkan selamat natal. Namun wacana yang timbul dalam perbincangan mengenai Prabowo dan Natal tidak lebih dari sekadar saling ejek dan tuduh antara pendukung kedua kubu tanpa adanya suatu argumentasi serius yang terbentuk.

Sayangnya, meski kerap mengatasnamakan toleransi, dialog yang tercipta di hari Natal masih terus bersifat dangkal tanpa bisa menyentuh isu-isu yang lebih dalam dalam kerangka toleransi. Seperti misalnya tiap tahun perdebatan selalu ada untuk masalah boleh-tidaknya Muslim mengucapkan selamat natal sebagai bentuk toleransi kepada kaum Nasrani. Namun ketika tindakan intoleransi sungguhan terjadi, dialog dan diskusi terhadapnya seringkali tidak berjalan atau dibiarkan meredup sendiri dengan alasan administratif, meskipun Setara Institut telah mencatat bahwa terjadi peningkatan tindakan intoleransi di Indonesia selama 2018 dibanding dengan tahun lalu.

KESIMPULAN

Sebagai seorang pemimpin, sudah menjadi suatu keharusan untuk dapat menunjukkan sikap merangkul semua kalangan. Sikap yang ditunjukkan oleh Jokowi dan Prabowo dengan memberikan ucapan selamat telah sesuai dengan kapasitas mereka sebagai tokoh pemimpin dari banyak golongan, terlepas dari agama dan pandangan pribadi mereka terhadap hal tersebut. Jadi, mari apresiasi sikap mereka dan jangan biarkan perdebatan tentang ucapan ini menutupi masalah akar dari intoleransi beragama, yaitu bagaimana kita bersikap terhadap kebebasan beragama orang lain.