Oleh: Windo W

Satu tagar sempat menjadi trending di media sosial Twitter hari ini: #NegaraDiambangKehancuran. Volume percakapan dengan tagar ini mencapai 10.4K kicuan. Dari kemunculan, percakapan dengan tagar ini sebetulnya sudah muncul kemarin.Tapi, sangat minim. Baru hari ini (3 September),  volume percakapan meningkat tajam.  

Khusus melihat hari ini, tampak tren percakapan terus naik. Percakapan dengan tagar ini tampak natural. Terlihat dari tingkat interaction rate yang relatif tak rendah, yakni  6.72.

TOPIK PERCAKAPAN

Apa saja topik pembicaraan netizen dengan menggunakan tagar ini?

Dari sisi pilihan kata, kita sudah dapat menerka. Tagar ini bersifat serangan atau kritikan terhadap pemerintah atau lembaga negara. Yang ingin kita lebih tahu: apa saja  sorotan yang paling utama muncul?

Untuk mengetahui itu, kita lihat dari 10 twit teratas berdasarkan twit paling banyak diretwit. Dari daftar twit teratas itu, kita dapat melihat ada beberapa persoalan isu yang muncul.

Pertama, soal analomi kehidupan para pejabat negara (DPR) dengan realitas kehidupan keseharian masyarakat. Ada ketimpangan: kehidupan para pejabat yang mewah dengan rakyat yang justru hidup dalam kenyataan sebaliknya.

@diah_soewarno02: 290 Anggota DPR RI yg Baru Dilantik Bergaji Rp 136 jt Per Bulan. Nominal itu termasuk tunjangan perjalanan, rumah dinas, hingga uang pensiun. Sedang rakyat yg menggaji mrk lewat pajak dibiarkan berdarah darah #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/ubooIUhErq lewat @tribunmedan.3/Oct/2019 14:38 WIB

Kedua, soal ketidakhadiran berturut-turut Jokowi di Sidang PBB.

@geloraco: Tidak Hadir Di SMU PBB 5 Kali Berturut-turut, Jokowi Pecahkan Rekor Nasional Dan Dunia #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/QPTFKo0dC5 3/Oct/2019 15:57 WIB

Ketiga, soal isu pelanggaran yang dilakukan polisi saat menangani demonstrasi anak STM di gedung DPR beberapa waktu lalu.

@geloraco: UNICEF Temukan Pelanggaran Polisi Tangkap dan Tahan Anak STM Pendemo DPR #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/9j0XR3kpd2. 3/Oct/2019 18:03 WIB

Keempat, soal desakan kepada Bareskrim dari Partai Aceh untuk menindaklanjuti ujaran kebencian Denny Siregar.

@geloraco: Partai Aceh Tagih Bareskrim Tindaklanjut Ujaran Kebencian Denny Siregar #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/UnV5rq9LpV 3/Oct/2019 17:56 WIB

Kelima,soal isu Jokowi yang disebut berubah dan tak terbitkan Perppu KPK.  

@YongL4dy: Berubah Lagi, Jokowi Disebut Tak Terbitkan Perppu KPK -- Memiliki pemimpin yang tak tau apapun harus banyak bersa… https://t.co/edboKLmklP 3/Oct/2019 14:09 WIB

Keenam, soal polisi yang menewaskan mahasiswa di Kendari.

@EDitektif : Ane Taunya Terduga Tersangka .. Baru Tau Ada Istilah Terperiksa.. hmmmm Mungkin Ane Terlalu karna Gak tau.. Tapi Kenyataan 6 Polisi Membawa Senjata Api Di Kendari Menewaskan 2 Kakak Mahasiswa. #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/eMZxugkOpv 3/Oct/2019 14:57 WIB

Ketujuh, soal seruan agar polisi santun, arif dan bijak untuk bercakap dan bertindak.

@Aiek_EsThreeM : #NegaraDiambangKehancuran Jadilah Polisi santun dlm cakap, tindak & laku serta arif & bijak. " MELINDUNGI, MENGAYOMI & MELAYANI " bukan hanya jargon💥 Dibawah ini apa jg SOP/ Protap Polri atasi Demo Mahasiswa? Memburu, pecahkan kaca, masuk kampus & hancurkan motor🙄 👇 KALAP https://t.co/Y2NvKV6Eys. 3/Oct/2019 16:19 WIB

Kedelapan soal isu pernyataan Wiranto beberapa waktu lalu tentang pengungsi adalah beban. Ini terkait dengan penanangan korban gempat bumi di Ambon, Maluku.

@geloraco: Tersinggung, Pemuda Maluku Himpun Koin Rp1000 untuk Wiranto #NegaraDiambangKehancuran https://t.co/VXVEBuFccf 3/Oct/2019 16:37 WIB

ANALISIS

Memperhatikan pelbagai isu tadi, topik kritikan yang muncul dari percakapan dengan menggunakan tagar NegaraDiambangKehancuran beragam. Tagar ini seakan menjadi payung bersama oleh netizen  untuk mengungkap persoalan-persoalan yang dianggap penting yang dapat mengancam keberlangsungan negara. Seperti soal ironomiatau analomi kehidupan pejabat publik (anggota dewan) di tengah dan dengan kehidupan rakyat biasa, ketidakhadiran Presiden di kancah internasional, sikap dan tindakan aparat kepolisian, tewasnya mahasiswa, pernyataan pejabat negara yang tidak hati-hati tentang nasib pengungsi, dan sebagainya.Persoalan-persoalan tadi kemudian dilukiskan dengan ekspresi tagar: negara diambang kehancuran. Apakah ini tengah menunjukkan kekomplekkan persoalan persoalan bangsa ini,  mulai sosial, politik hingga pejabat publik yang tidak bersikap semestinya?

Kritikan tersebut, yang menarik, disertai dengan menyebut pihak-pihak terkait, mulai dari Jokowi, Wiranto, hingga polisi. Bahkan, juga menyebut Denny Siregar: terkait desakan Partai Aceh yang menagih kepolisian untuk menindaklanjuti ujaran kebencian Denny Siregar. Jadi, tak hanya pejabat publik dan lembaga negara, yang menjadi sorotan. Buzzer politik juga menjadi sorotan.  

PENUTUP

Apakah negara betul-betul diambang kehancuran? Tentu kita tidak berharap seperti itu. Namun,persoalan-persoalan krusial, seperti keadilan, kesejahteraan, penghargaan terhadap kebebasan yang menjadi tujuan kita bernegara, harus betul-betul diwujudk dan dituntaskan. Pejabat publik dan lembaga negara lah yang paling terdepan berperan untuk itu karena  telah dipercaya rakyat untuk mengurus negeri ini. Bila tidak, mungkin, bisa jadi tak disadari dan perlahan kita tengah melangkah ke jurang kehancuran.