New Normal dan PSBB Transisi

Oleh Tim Drone Emprit

Percakapan di media sosial dan pemberitaan di media online untuk periode data 4-5 Juni 2020 terkait COVID19 di Indonesia diwarnai oleh topik "New Normal" dan "PSBB Transisi" @DKIJakarta.  
Bagaimana analisisnya?

Executive Summary  Pada periode 04 – 05 Juni, beberapa isu besar yang menjadi perhatian media massa dan media sosial antaranya:  
a) Wacana pemberlakuan konsep New Normal;
b) Rencana Anies terapkan PSBB transisi;
c) Narasi terkait penanganan Corona di Surabaya.

Berdasarkan analisis teks, rencana penerapan PSBB transisi di Jakarta banyak dinaikkan media online. Pendapat publik yang sebut rencana Anies membingungkan dan transisi PSBB hanya merupakan nama lain dari New Normal ramai diangkat media online.

Selain itu, media online juga tekankan pemberitaan mengenai penerapan PSBB transisi yang berlawanan dengan rencana Jokowi terapkan New Normal di Indonesia.

Di lain pihak, netizen di media sosial nilai penanganan Corona di Surabaya sangat buruk. netizen mengamplifikasi pernyataan anggota DPRD Surabaya mengenai ketidakmampuan Pemkot Surabaya mendistribusikan bantuan sembako dan tindakan Dinkes Kota Surabaya mengubah status pasien Corona dari positif menjadi negatif. Diksi amburadul kerap digunakan netizen untuk menarasikan penanganan Corona di Surabaya.

Saran Umum  
Wacana penerapan new normal sepertinya akan terealisasi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan agar publik adaptif membangun ketahanan sosial berdasarkan perubahan sosial yang terjadi di era Covid-19 ini.

Terkait warga Surabaya, kami mengimbau kepada publik kota Surabaya untuk terus berhati-hati dalam beraktivitas dan kurangi kegiatan di luar rumah. Terus terapkan protokol Covid-19 secara ketat untuk menjaga kesehatan.

Beberapa isu yang dibahas media online pada periode ini, yaitu: Keputusan pemerintah untuk tidak menunda Pilkada 2020, wacana DKI Jakarta terapkan PSBB transisi, dan pembahasan mengenai keputusan pemerintah membatalkan keberangkatan haji 2020.

Peningkatan jumlah kasus Corona di Surabaya dan wacana penerapan New Normal jadi fokus utama pemberitaan

Di atas, adalah analisis tentang Corona di media online  Bagaimana dengan di media sosial? Kita lanjutkan analisis dari Twitter, Facebook, Instagram, juga YouTube  
Yuk...

Ada 64.780 mention terkait Corona di Twitter pada periode ini Oh, ya ini hanya percakapan tentang Corona di Indonesia, ya  Terlihat, pola retweet mendominasi percakapan Pembahasan mengenai dampak Corona pada tubuh memicu terjadinya puncak perbincangan pada 4 Juni pukul 10 WIB.

Upaya pemerintah tekan penyebaran Corona di daerah menjadi pendorong perbincangan positif Buruknya penanganan Corona di Surabaya menjadi penyumbang utama sentimen negatif Dampak Corona pada tubuh dan isu penyebaran ebola menjadi pendorong percakapan bernada netral

Di peta SNA, terlihat ada tiga klaster yang cukup signifikan: klaster media online, kritik pemerintah, dan percakapan netral/umum  Klaster yang kritik pemerintah mengangkat narasi ttg penanganan Corona di Surabaya, dorongan untuk reformasi sistem pelayanan publik tudingan bahwa pemerintah gagap dan salah ambil kebijakan, isu mengenai memburuknya kondisi BUMN, isu mengenai ketidaksiapan pemerintah terapkan new normal

Pada klaster media online, terlihat beberapa isu yang menjadi perhatian, antaranya @CNNIndonesia: Said Aqil sebut pemerintah gugup dan gagap tangani Corona @Kumparan: Pemerintah tidak bisa terapkan New Normal karena penanganan Corona sudah telat sejak awal akun @Asumsi: Anggaran penanganan Corona naik menjadi Rp 677,2 T. @detikcom: Corona dapat menyerang sel-sel penghasil sperma. Adalah beberapa isu yang kuat di media sosial  Perbincangan netral/umum, kuat dipengaruhi cuitan @afrkml ttg pengaruh Corona terhadap antibodi tubuh

Dalam percakapan, cuitan yang mengeksrepsikan emosi trust sangat tinggi, disusul anticipation.  Survei terkait Corona, keraguan terhadap upaya pemerintah, & harapan agar Corona lenyap, adalah penyumbang trust   Sedang new normal & harapan publik, jadi penyumbang anticipation

Jika kita lihat isi percakapan dengan emosi trust, contoh beberapa cuitannya berisi tentang: survei terkait Corona, keraguan terhadap upaya pemerintah, dan harapan agar Corona lenyap

Pada emosi anticipation, kita lihat beberapa cuitannya antaranya terkait new normal, harapan Corona segera berakhir, doa untuk Jatim, juga ditemukan obat Corona

Narasi tentang dampak Corona pada tubuh jadi unggahan dengan engagement terbanyak Pernyataan jokowi mengenai tiga provinsi dengan tingkat penyebaran Corona tertinggi juga banyak dibincang netizen Penanganan Corona di Surabaya juga menjadi perhatian netizen

Akun-akun yang memengaruhi perbincangan tentang Corona antaranya adalah @afrkml Presiden @jokowi Gubernur Jabar @ridwankamil   Unggahan-unggahan pemberitaan Corona dari @detikcom & @CNNIndonesia juga cukup memengaruhi arah percakapan netizen.

Sementara itu, ada 23.690 engagement terkait Corona di Facebook Tingginya pola share yang mencapai 17.575 shares menunjukan publik cukup antusias membagikan informasi terkait Corona di platform media sosial ini Puncak pembahasan di Facebook terjadi 4 Juni pukul 18 WIB.

Kecaman pada acara diskusi pemakzulan Presiden di UGM memicu munculnya 896 sentimen positif Isu mengenai adanya RS yg menyogok pasien agar dapat mengubah status penyakit munculkan 189 sentimen negatif Sedang update jumlah kasus Corona mendorong munculnya 1.686 sentimen netral

Badan/lembaga pemerintah mendominasi unggahan terkait Corona di Facebook  Unggahan terkait update jumlah kasus Corona di Indonesia dapatkan engagement terbanyak Evaluasi PSBB Jakarta juga menjadi narasi yang banyak diamplifikasi netizen

Perbincangan terkait Corona didominasi oleh tagar yang terkait dengan portal berita, seperti #.vivanews #.kumparanNews #.BacaOkeZoneDiRumahAja #.TopNews   Hal ini menandakan kecenderungan netizen yang merujuk akun-akun portal berita ketika membicarakan Corona

Sekarang kita lihat di Instagram  Ada150.671 engagement terkait Corona muncul di Instagram Pola likes mendominasi pembahasan dengan 144.104 like Unggahan mengenai PSBB Jakarta memicu terjadinya puncak pembahasan pada 04 Juni pukul 12 WIB

Pernyataan Kemdikbud terkait UKT mahasiswa memicu munculnya 1.545 sentimen positif Perubahan status Surabaya menjadi zona hitam menjadi penyumbang 134 sentimen negatif Sedangkan wacana penerapan new normal di berbagai daerah di Indonesia mendorong 755 percakapan bernada netral

Unggahan terkait perubahan Surabaya menjadi zona hitam mendapatkan engagement terbanyak Pernyataan Kemdikbud terkait UKT mahasiswa juga banyak dibincang netizen Selain itu, teror dan intimidasi pada peserta diskusi SLS UGM juga menjadi narasi yang banyak dibahas netizen

Di Instagram, tagar–tagar terkait Corona, seperti #.DiRumahAja, #.covid19, #.viruscorona, #.CoronaVirus, #.psbb, #.newnormal, dan #.corona dipergunakan untuk amplifikasi pembahasan terkait Corona

Sekarang, mari kita lihat perbincangan di YouTube  Ada 327.267 engagements terkait Corona muncul di Youtube pada periode ini  Update jumlah kasus Corona di Indonesia memicu terjadinya puncak pembahasan pada 4 Juni pukul 15 WIB.

Unggahan tentang investasi Facebook di Gojek memicu munculnya 76 sentimen positif  Update jumlah kasus Corona dan peningkatan jumlah kasus Corona mendorong 182 sentimen negatif  Sedangkan perbincangan terkait wacana pemberlakuan new normal mendorong munculnya 162 sentimen netral

Update jumlah kasus Corona di Indonesia jadi unggahan dengan engagement terbanyak  Investasi Facebook untuk Gojek di masa pandemi juga banyak dibahas di YouTube

Beberapa kata yang cukup banyak digunakan di YouTube pada periode ini, antaranya: Indonesia, new normal, positif, pasien, dan jenazah

Tuips, itulah analisis tentang COVID19 di Indonesia, periode 4-5 Juni 2020  Semoga bermanfaat Terima kasih  

End