Oleh: Hacnade

Jumat pekan lalu (16/11), pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian (Darmin Nasution) didampingi Menteri Keuangan (Sri Mulyani), Gubernur Bank Indonesia (Perry Warjiyo) dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK (Nurhaida) mengumumkan paket kebijakan ekonomi XVI di Kompleks Istana Kepresidenan. Pro kontra pun mencuat paska pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi XVI tersebut, khususnya terkait investasi asing melalui relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI).  

Seperti apakah pemberitaan dan percakapan terkait isu ini? Seperti apakah kemungkinan dampak yang muncul bagi petahana (Jokowi) yang kini juga tengah berkonstestasi di Pilpres 2019?

Untuk mengetahui itu, DE mengumpulkan data baik di media online (online news) dan media sosial, khususnya Twitter. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kata kunci: asing, daftar negatif investasi, DNI, ekonomi XVI. Ditambah dengan kata kunci filter: investasi, kuasai, kepemilikan. Monitoring dilakukan sebelum dan setelah pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi XVI, yakni 11 hingga 19 November 2018.

DATA

Volume

Dari hasil pantauan, volume penyebutan yang muncul di pemberitaan dan perbincangan sebanyak 13.727 mentions. Dengan sebaran, 2.503 di media online dan 11.224 di media sosial (Twitter).

Tren

Bagaimanakah tren pemberitaan dan percakapannya?

Peak penyebutan atau mention pada pemberitaan muncul pada tanggal 18 November 2018. Isu yang muncul yaitu tentang penjelasan Menteri Perekonomian ihwal jumlah bidang usaha, yang 100% bisa dikuasai asing adalah 25 jenis bidang usaha.

Peak mention pada perbincangan Twitter juga muncul pada tanggal 18 November 2018. Isu yang muncul adalah tentang cuitan Jokowi izinkan asing kuasai 100% saham 54 jenis industri.

Hot Topic

Topics map memperlihatkan bahwa topik tentang DNI yang paling tinggi mendapat porsi pemberitaan dari media. Namun, isu negatif nampak cukup banyak muncul. Isu tersebut lebih ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Most Retweet

Seperti apakah twit yang muncul? Kita dapat melihatnya dari daftar most retweet.

Dari Top 10 Most Retweeted yang muncul, dapat dilihat bahwa twit-twit didominasi oleh cuitan negatif. Cuitan tersebut menonjol ditujukan kepada Presiden Jokowi.

SNA

Dari pantauan SNA, cuitan negatif yang muncul didominasi oleh akun yang berasosiasi dengan kubu Prabowo-Sandi (oposisi). Akun official Menteri Perekonomian juga tampak, namun berada di luar pusaran perbincangan.

ANALISIS

Dari paparan data di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan.

Pertama, peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi XVI di tengah kontestasi Pilpres 2019 seperti ini berpotensi menimbulkan polemik dan berpengaruh terhadap penilaian publik terhadap Jokowi. Karena, hal tersebut bisa dijadikan bahan oleh kubu oposisi untuk “menyerang” dan mengamplifikasi kelemahan petahana.

Kedua, seperti terlihat dari data di atas, baik di media online maupun media sosial (Twitter), isu tersebut nampak dominan muncul dengan nada negatif. Ini memperkuat poin pertama.

Ketiga, isu negatif yang muncul ditujukan langsung kepada Presiden Jokowi. Isu negatif yang muncul tersebut adalah Presiden pro terhadap asing dan tidak berpihak terhadap UMKM dalam negeri.

CLOSING

Dari beberapa temuan di atas, tim Jokowi tentu perlu melakukan strategi untuk me-manage isu ini agar tidak berdampak besar merugikan Jokowi dalam konteks persepsi publik. Maka, dibutuhkan suatu upaya oleh tim petahana untuk memberikan penjelasan terkait Paket Kebijakan Ekonomi XVI, wabil khusus terkait DNI. Penjelasan tersebut tentu perlu disampaikan dengan baik, berterima dan kemudian diamplifikasi khususnya di media sosial sebagai salah satu medium komunikasi publik.