Oleh Tim Drone Emprit
Beberapa hari belakangan, pemberitaan di media online dan percakapan di media sosial diramaikan oleh pengambilan paksa jenazah pasien #Covid19IndonesiaBagaimana analisisnya?
Pada periode 4-11 Juni, beberapa isu besar terkait pengambilan paksa jenazah #COVID19indonesia antaranya:
a) Penerbitan telegram rahasia Kapolri;
b) Manipulasi status pasien meninggal oleh RS;
c) Potensi meluasnya penyebaran Corona karena pengambilan paksa tsb.
Baik media massa pun media sosial sama-sama menarasikan pengambilan paksa jenazah terindikasi #Covid19 sebagai tindakan yang berisiko memperluas penyebaran Corona. Ketidakinginan melihat anggota keluarga dimakamkan dengan prosedur Covid19 dan niat pemerintah memidanakan pelaku pengambilan jenazah Covid-19, juga menjadi perhatian media massa.
Di lain pihak, ada pula netizen di media sosial yang memaklumi tindakan tersebut. Selain mengangkat narasi tentang manipulasi status pasien oleh RS, para pendukung pengambilan paksa juga mengangkat narasi yang menilai #COVID19indonesia sebagai kebohongan besar.
Kerjasama dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan agar tindakan yang cenderung tidak mempedulikan risiko penyebaran #Covid19Indonesia—seperti memaksa mengambil jenazah pasien terduga Corona—bisa berhenti.
Jika publik tidak peduli terhadap ancaman penyebaran Corona pada diri sendiri, maka setidaknya dapat memedulikan kondisi orang lain. Di masa pandemi, baiknya publik bijak dalam bersikap. Mendukung pihak-pihak yang kompeten dalam menjalankan prosedur penanganan jenazah terindikasi #Covid19 merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dapat diterapkan masyarakat.
Mari kita lihat datanya lebih dalam. Di media online ada 2.113 artikel mengenai pengambilan paksa jenazah #Covid19Indonesia. http://Tagar.id adalah portal yg plg banyak beritakan isu ini (78 artikel), disusul http://detik.com (77 ), & http://republika.co.id (62).
Pemberitaan tentang pengambilan paksa jenazah positif #Covid19Indonesia dan pendekatan hukum pemerintah, memicu terjadinya puncak pemberitaan pada 10 Juni pukul 11 WIB. Kekentalan pemberitaan mencapai 3,6 mention per artikel.
Narasi mengenai penyebab tindakan ambil paksa korban #COVID19indonesia oleh keluarga ramai diberitakan media online. Pemberitaan mengenai keputusan Kapolri mengizinkan masyarakat memakamkan jenazah korban #COVID19 secara Islam juga menjadi perhatian media online.
Isu ini diasosiasikan dengan pengawasan, pemaksaan, dan penjemputan. Respons Pemerintah, dan penyebab tindakan pengambilan paksa jenazah pasien Corona jadi fokus pemberitaan pada periode ini.
Sekarang, kita lihat data di media sosial. Ada 2.849 mention terkait isu ini di Twitter. Pola retweet mendominasi percakapan dengan 1.635 retweet. Penangkapan 31 terduga pelaku ambil paksa jenazah #COVID19indonesia di Makassar memicu puncak percakapan pada 10 Juni pukul 10 WIB.
Dari peta SNA, terlihat perbincangan didorong oleh akun-akun media online. Sebagian besar netizen mengupdate informasi terkait isu ini dari media online. @kumparan@TirtoID@kompascom@CNNIndonesia adalah beberapa akun sentral dalam perbincangan.
Beberapa contoh cuitan media online yang cukup menarik bagi netizen antaranya: @TirtoID Polda Sulsel berhasil menangkap 31 terduga pelaku ambil paksa jenazah korban Covid19. @CNNIndonesia Lima orang penjemput paksa jenazah korban Covid19 reaktif Corona.
Ada juga cuitan dari @kompascom Terdapat konsekuensi hukum bagi pelaku ambil paksa jenazah korban Covid-19. @detikcom Aksi ambil paksa jenazah korban Corona membuat tenaga medis trauma.
Selain itu, beberapa cuitan yang juga cukup sentral dalam perbincangan antaranya @IchankSuroto Aksi jemput paksa jenazah korban Covid19 menafikan upaya pengendalian Corona di Indonesia @DokterPodcast Kurangnya edukasi sebabkan warga nekat paksakan menjemput jenazah korban Corona
Juga cuitan @FirzaHusain Aksi ambil paksa jenazah korban Corona berpotensi memperluas penyebaran. @kharimakharima1 Ada indikasi isu Corona hanya sebuah kebohongan besar.
Kita lihat narasi yang beredar
Kisruh antara anggota keluarga jenazah terindikasi Corona dengan pihak RS Mekar Sari Bekasi, jadi unggahan dengan engagement terbanyak. Penangkapan 31 terduga pelaku pengambil paksa jenazah korban #COVID19indonesia di Makassar ikut dinaikkan.
Kekhawatiran warganet terhadap ancaman meluasnya penyebaran Corona karena aksi ambil paksa jenazah korban #COVID19indonesia oleh masyarakat turut disebarkan netizen. Penerbitan TR oleh Kapolri terkait kasus pengambilan paksa jenazah korban Corona juga jadi perhatian netizen.
Akun-akun media online, seperti @kompascom , Kumparan@CNNIndonesia @TirtoID dan @KompasTV menjadi pendorong utama percakapan di Twitter.
Emosi paling dominan adalah surprise. Publik terkejut masyarakat melakukan pengambilan paksa jenazah positif #COVID19 Kemarahan, kepanikan, dan kekhawatiran publik terhadap ancaman meluasnya penyebaran Corona memicu kemunculan ekspresi anger.
Berikut contoh unggahan yang tunjukkan Surprise: Pasien diambil organ, RS klaim sepihak, agenda setting media, ikuti prosedur, harus dihukum, heran, nekat, luar biasa
Adapun contoh unggahan yang tunjukkan Anger: Pasien diambil organ, kebodohan, barbar, kampungan, salahi aturan protokol, tergantung masyarakat, driver ojol
Isu pengambilan paksa jenazah korban Corona cenderung dibicarakan dengan menaikkan tagar-tagar terkait Corona seperti #COVID19#VirusCorona dan #IndonesiaMelawanCovid19
Ada 2.254 engagement terkait isu pengambilan paksa jenazah pasien #COVID19 di Facebook. Pola shares mendominasi pembahasan dengan 1.485 kali. Narasi mengenai penyebab pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia oleh keluarga memicu puncak pembahasan pada 10 Juni pukul 06 WIB.
Unggahan akun Facebook @BNPB_Indonesia paling ramai diamplifikasi warganet dalam membahas isu. Selain itu, akun Facebook @kompascom@CNNIndonesia dan @Metro_TV juga turut direspons warganet. Publik juga ampifikasi narasi-narasi dari akun Facebook @katakitatweet.
Pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia di Surabaya jadi unggahan dengan engagement terbanyak. Penangkapan 31 orang terduga pengambil paksa jenazah korban #COVID19 di Makassar juga banyak dibahas.
Narasi yang menyebut tindakan pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia sebagai bentuk kebodohan juga cukup banyak digaungkan netizen
Dominasi tagar-tagar yang terafiliasi dengan portal berita online, seperti #.vivanews, #.BacaOkeZoneDiRumahAja, #.KumparanNews, #.tribunnews, dan #.TopNews, tunjukkan kecenderungan publik menjadikan akun portal berita sebagai sumber informasi tentang isu ini.
Ada 26.977 engagement terkait isu pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia di Instagram. Pola likes mendominasi pembahasan dengan 25.690 kali.
Narasi mengenai konsekuensi hukum bagi terduga pengambil paksa jenazah korban #COVID19indonesia memicu puncak pembahasan pada 08 Juni pukul 11 WIB.
Penjemputan paksa jenazah ojek online positif #COVID19 oleh rekannya jadi unggahan dengan engagement terbanyak. Penangkapan pelaku terduga pembawa kabur sampel PDP #COVID19 di Makassar juga kuat beredar di Instagram
Aksi kepolisian Makassar menangkap puluhan orang terduga pengambil paksa jenazah korban #COVID19indonesia juga mendapat perhatian netizen.
Akun Instagram @kompascom dan @detikcom mendapatkan respons terbanyak dari publik. Selain itu, warganet juga amplifikasi narasi yang disebarkan akun instagram tanahlautinfo, viralbanget tv, dan makasar_iinfo.
Isu pengambilan jenazah korban Covid-19 di Instagram terutama diperbincangkan dengan menggunakan tagar #COVID19#jenazah#dirumahaja#coronavirus
Total ada 358.366 engagement terkait pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia muncul di YouTube. Pembahasan tentang konsekuensi hukum bagi pelaku pengambil paksa jenazah memicu puncak pembahasan pada 10 Juni pukul 03 WIB.
Unggahan dari kanal YouTube media online, seperti Tribun Timur, @MetroTVNewsRoom@tribunnews@KompasTV dan @tvOneNews banyak direspons publik. Unggahan mengenai tindakan pengambilan paksa jenazah #COVID19 di RS rujukan di Bekasi mendapatkan engagement terbanyak.
Konsekuensi hukum bagi pengambil paksa jenazah korban #COVID19indonesia juga menjadi perhatian netizen.
Di YouTube, kata-kata yang banyak digunakan terkait isu pengambilan paksa jenazah korban #COVID19indonesia antaranya: Makassar, pengambilan, pengawasan, keluarga, dan paksa.
Itulah analisis tentang #COVID19indonesia terkait pengambilan paksa jenazah, periode 4-11 Juni 2020 Semoga bermanfaat Terima kasih
End