Oleh: Windo W

Lusa kemarin, tanggal 6 Desember, muncul berita tentang blangko KTP-el (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) yang diperjualbelikan melalui toko darling. Kemendagri juga sudah mengkofirmasi bahwa sudah menemukan pelaku penjual blangko KTP-el (dengan motif "iseng"). Dan sudah menegaskan pula bahwa tak ada sistem KTP-el yang jebol. Namun, di balik informasi bahwa pelaku sudah diketahui dan tak ada sistem KTP-el yang jebol, seperti apakah kemudian kasus ini dipercakapkan oleh publik dan bagaimana pula peta percakapannya, terutama di media sosial?

Untuk mengetahui itu, Drone Emprit (DE) mengumpulkan data di media sosial, khususnya Twitter, dengan menggunakan kata kunci: jual blangko, penjualan blangko, ditambah dengan kata kunci filter: e-KTP, KTP-el, KTP Elektronik. Selain memantau media sosial (Twitter), DE juga memantau media online, selain melihat tren juga melihat topik-topik pemberitaan apa saja yang muncul di balik kasus ini. Setting waktu pemantauan selama dua hari kemarin, dari tanggal 6 hingga tanggal 7 Desember 2018.

DATA

Volume dan Tren

Data yang DE peroleh, berdasarkan kata kunci pencarian, terdapat 407 penyebutan di media online dan 2,314 di media sosial Twitter selama pemantauan.

Di kanal media online, pemberitaan tentang penjualan blangko KTP-el pada tanggal 6 Desember 2018 sudah muncul di pagi hari. Puncak pemberitaan terdapat pada siang hari, sekitar pukul 12 siang. Setelah pukul tersebut, tren pemberitaan pada hari Kamis, tanggal 6 Desember tersebut turun. Tren berlanjut naik lagi pada hari berikutnya, Jumat, tanggal 7 kemarin, pada pagi harinya sekitar pukul 8. Namun, puncak tren pada tanggal 7 Desember, tidak lebih tinggi dari puncak pemberitaan sehari sebelumnya yakni pada 6 Desember.

Di kanal media sosial Twitter, percakapan sudah dimulai pada pagi hari. Percakapan perlahan naik tiap jamnya. Puncak percakapan pada hari Kamis tanggal 6 Desember tersebut terjadi pada malam hari, sekitar pukul 9. Tidak terlalu banyak percakapan mengenai penjualan blangko KTP-el pada tanggal 6 ini bila dilihat dari jumlah mention. Total mention yang muncul hanya 324. Namun, pada hari berikutnya, tanggal 7, percakapan melonjak tajam. Total mention yang muncul sekitar 1.989 , naik tiga kali lipat lebih dari hari sebelumnya. Puncak percakapan pada hari ini terjadi pada pukul 4 sore.

Topics Map

Pemberitaan terkait penjualan blangko KTP-el memuat berbagai topik. Ada pemberitaan terkait penegasan Kemendagri tak ada sistem KTP elektronik yang jebol, pelaku penjualan KTP-el sudah diketahui/ditemukan, permintaan informasi jumlah penjualan blangko KTP-el dibuka ke publik, potensi kecurangan pemilu, dan sebagainya.  

Most Retweet

Bila melihat most retweet, ada dua isu yang menonjol muncul di percakapan. Pertama, soal ketidakprofesionalan Kemendagri  (lemahnya pemerintah). Kedua, soal adanya potensi kecurangan pemilu.

Isu pertama seperti twit-twit berikut.

@ustadtengkuzul : Mendagri Bilang Sulit Cegah Jual Beli Blangko e KTP. Itu PIDANA Bung! Nggak Sanggup Kerja Profesional BERHENTI Saja. Ngabiskan Uang Rakyat Menggaji Anda. Dirjen Kependudukan Kemendagri, Zudan Arif, Malah Bilang Jual Beli E KTP Hanya Iseng. Dulu Lulus Tes IQ Apa Tidak? Rusak...! https://t.co/AN5OBjt5Ps
7/Dec/2018 14:48 WIB
@HukumDan31 juta DPT gelap yang masih belum terungkap sepertinya ada sindikat dalam pendataan sama halnya dengan eKTP yg masih belum terselesaikan . Aneh saja blangko eKTP bisa dijual bebas. Kemendagri kerja nya apa sih https://t.co/JIs4jktAZW
6/Dec/2018 11:47 WIB
@erna_st Kementerian Dalam Negeri mengakui adanya perbuatan pidana penjualan blangko KTP elektronik atau e-KTP melalui Tokopedia. Komisi II DPR menyayangkan bisa adanya penjualan blangko tersebut. https://t.co/aCkPg3aov9
6/Dec/2018 19:32 WIB
@tawajkt Narasi Sontoloyo Yang Dikeluarkan Kata Kemendagri: Motif Penjualan Blangko KTP-El Online Hanya Iseng https://t.co/349WWz1WPF
7/Dec/2018 14:37 WIB
@_indrajaya78_Yang begini aja dibilang iseng "Kemendagri: Motif Penjualan Blangko KTP-El Online Hanya Iseng"-https://t.co/GpA4Wi8JsR giman nih @PDemokrat @Gerindra @Reiza_Patters @panca66 @zarazettirazr @ZAEffendy @DonAdam08 @fadlizon @Dahnilanzar @Fahrihamzah @Ferdinand_Haean @jansen_jsp
7/Dec/2018 15:29 WIB
@khibar_p Gila Bener!!!! Urusan Negara yg segini pentingnya dibiang hanya Iseng??? Kalau banyak penyusup ke Indonesia berbekal Blangko E-KTP yg dijual online, apa juga bisa disebut iseng??? Sontoloyo!!!! Inilah bukti kalau kedaulatan NKRI di Rezim Jokowi sangat lemah!!!! #2019GantiPresiden https://t.co/XWBIaTl1YV
7/Dec/2018 17:08 WIB

Sedangkan isu kedua seperti twit-twit berikut.

@RabbaniProjects Penjualan Blangko e-KTP adalah preseden buruk bagi tata kelola kependudukan di Indonesia. Dalam konteks pemilu dan pilpres, sangat berpotensi menimbulkan kecurangan. https://t.co/kqOr6STpRs
7/Dec/2018 07:56 WIB
@Gemacan70 KPU Sebut Jual Beli Blangko e-KTP Berbahaya untuk Pemilu ..jadi solusi untuk mengatasi bahaya ini gimana ? @KPU_ID ..mrmang Blangko e-KTP bebas dikeluarkan #UsutDPT31Jt https://t.co/9aiL8qhmTX
6/Dec/2018 23:59 WIB
@satriohendri Blangko e-ktp dijual bebas dan pernah tercecernya e-ktp akan jadi beban sejarah pemilu 2019. Apapun hasilnya, tudingan curang akan melekat pada pemenang pemilu 2019. Kasus ini seperti racun yang berpotensi membunuh demokrasi dan pelakunya dalam waktu yang bersamaan #Hensat
7/Dec/2018 07:00 WIB
@BinyoHexa: KAWAL PEMILU JURDIL Waspadalah.. Waspadalah.. "Temuan Tim Kompas, Blangko E-KTP Dijual di Pasar Pramuka Hingga Tok… https://t.co/ImDAGql0mf
6/Dec/2018 12:46 WIB
@AndiMicro : Ini bakal berbahaya jika digunakan untuk memperbanyak pemilih2 fiktif dalam Pemilu atau digunakan oleh Tenaga Kerja Asing Illegal di Indonesia. Kok bisa2nya blangko kosongan asli eKTP beredar dipasaran. ---... https://t.co/KLpERdLuJn
6/Dec/2018 11:15 WIB

Jika memperhatikan akun-akun yang masuk dalam most retweet, sebagian besar (di luar akun-akun media online yang memberitakan terkait penjualan blangko e-KTP), yang menjadi top influencers dalam percakapan adalah akun-akun dari kubu pendukung oposisi. Sebagaimana terlihat dari most engaged (selain akun media online @republikaonline), top influencers diisi oleh akun-akun atau users pendukung oposisi, seperti @ustadtengkuzul, @Gemacan70.

Hestek

#PeriksaDPT dan #UsutDPT31Jt menjadi hestek yang paling menonjol. Narasi yang berkembang di balik #PeriksaDPT adalah waspada terhadap KTP palsu. Terungkapnya penjualan blangko KTP-el berpotensi disalahgunakan menjadi DPT siluman pada pemilu 2019 mendatang. Sementara pada #UsutDPT31Jt, ini terkait 31 juta pemilih yang beberapa waktu lalu belum masuk dalam daftar pemilih tetap. Hestek ini sebagian besar berbarengan dengan hestek 2019GantiPresiden. Kedua hestek tadi, sejatinya, sama-sama mengangkat isu soal adanya potensi kecurangan pemilu.

SNA

Peta SNA memperlihatkan ada dua sentral titik percakapan. Jika diperhatikan dari users-nya, merupakan pendukung kubu oposisi. Akun-akun dari pro atau pendukung petahana justru hampir tak tampak muncul dalam percakapan.

ANALISIS

Beberapa poin dapat disampaikan di tulisan ini berdasarkan paparan data di atas.

Pertama, kabar penjualan blangko KTP-el mendapat perhatian baik di kanal pemberitaan maupun di kanal percakapan. Di kanal pemberitaan diperlihatkan dari langsung tingginya tren pemberitaan pada Kamis lalu, 6 Desember, yang mengangkat pemberitaan terkait penjualan blangko KTP-el. Di kanal percakapan, diperlihatkan dari percakapan yang meningkat tajam pada hari setelah ramai pemberitaan terkait penjualan blangko KTP-el pada hari sebelumnya.

Kedua, kendati Kemendagri sudah cepat membongkar pelaku penjual blangko KTP-el dan menegaskan tak ada sistem KTP elektronik yang jebol, kasus penjualan blangko KTP-el ini berdampak pada penilaian atas profesionalitas bekerja Kemendagri. Dari peta percakapan, terlihat tanggapan publik sangat buruk, alias dengan nada protes mengapa penjualan blangko KTP-el bisa terjadi. Sebagian besar twit menyuarakan kritikan pedas atas kejadian tersebut.

Ketiga, potensi bahaya pemilu menjadi sorotan lain di balik peristiwa atau kasus adanya penjualan blangko KTP-el. Tampak dari isu yang muncul pada sejumlah twit di most retweet sekaligus yang tercermin melalui hestek #PeriksaDPT dan #UsutDPT31Jt, yang menjadi hestek paling dominan di antara hestek-hestek lainnya.

Keempat, seperti terlihat di peta SNA, percakapan tentang penjualan blangko KTP-el tersebut nyaris hanya dibicarakan oleh satu kubu, yakni kubu oposisi. Padahal, jika memperhatikan isi twit, kritikan yang muncul atas kasus ini juga ada yang mengarah langsung kepada petahana. Tak tampak pula dari pihak lembaga negara (khususnya Kemendagri) terlibat dalam percakapan sehingga menimbulkan kesan "santai" atas masalah penjualan blangko KTP-el.

CLOSING

Blangko KTP-el merupakan dokumen negara dan bersifat rahasia. Bila masalah penjualan KTP-el ke depan masih terulang lagi dan tidak ditangani dengan baik, tentu dikhawatirkan akan menjadi masalah di kemudian hari, bahkan mengurangi kepercayaan publik terutama terhadap kualitas pemilu, padahal lewat pemilu itulah elit negeri ini mencari legitimasi bagi kedudukannya.