Oleh Windo W.

Nanti malam, di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Capres 01 (Joko Widodo/JKW) dan Capres 02 (Prabowo Subianto/PS) akan “berlaga” di debat capres keempat. Ada empat topik yang akan dibahas. Yaitu (1) ideologi, (2) pemerintahan, (3) pertahanan dan keamanan, serta (4) hubungan internasional.

Drone Emprit (DE) telah membuat projek untuk masing-masing capres terkait dengan keempat topik tersebut. Tujuannya, untuk memantau isu atau percakapan apa saja yang popular muncul baik bersifat mempromosikan (positif) atau menyerang (negatif) masing-masing capres.

Berikut disampaikan hasil pemantauan DE berdasarkan data yang ditarik sepanjang seminggu terakhir, dari 23 hingga 30 Maret 2019 (pukul 17.00 WIB). Isu-isu yang bersifat mempromosikan atau menyerang untuk kedua capres tersebut diambil dari tiga isu teratas, yang sering diperbincangkan di media sosial Twitter, yang dilihat dari daftar Most Retweet sejauh yang terpantau oleh DE. Di sini juga ditambil contoh-contoh percakapan yang mencerminkan isu tersebut.

1. TOPIK IDEOLOGI

Top Isu JKW (Positif):

  • JKW merepresentasikan/membela Pancasila.
  • JKW bukan PKI, bukan antek aseng.
  • Pembubaran HTI pilihan yang tepat.

Top Isu JKW (Negatif):

  • Tuduhan terhadap lawan politik sebagai pendukung khilafah (anti Pancasila).
  • Keislaman JKW diragukan.
  • Mempertentangkan Pancasila dan agama.

Top Isu PS (Positif):

  • PS adalah tiang ideologi NKRI.
  • PS korban tuduhan radikal & pro-khilafah.
  • PS pancasilais–nasionalis.

Top Isu PS (Negatif):

  • PS dekat dengan golongan HTI (pro khilafah).
  • PS dekat dengan Islam radikal.
  • PS ultra-nasionalis.

2. PEMERINTAHAN

Top Isu JKW (Positif):

  • Susunan dan penunjukan menteri yang berkualitas/kapabel.
  • Pengelolaan pemerintahan yang bersih dan kuat (ASN tidak bisa pungli, tidak korup).
  • Kemandirian desa (dana desa) dan keberhasilan pelayanan untuk publik.

 

Top Isu JKW (Negatif):

  • Kabinet yang tidak profesional (menteri jadi jurkam).
  • Pemerintahan yang tidak bersih (korupsi).
  • Kebijakan publik yang tidak berhasil.

Top Isu PS (Positif):

  • Kepemimpinan yang kuat dan pemerintahan yang tegas dan bersih.
  • Pengefisienan anggaran negara.
  • Sistem integrasi nasional.

Top Isu PS (Negatif):

  • Penunjukan pembantu presiden jika menang (Rizieq Shihab dijadikan menteri agama). Bagi-bagi jabatan menteri.
  • Tidak punya kemampuan/pengalaman mengelola pemerintahan.
  • Pemerintahan tidak bersih jika di bawah kepemimpinan PS.

3. TOPIK HANKAM

Top Isu JKW (Positif):

  • JKW sigap dalam penanganan terorisme.
  • JKW dukung pengembangan alustista dan keamanan.
  • Kebijakan JKW tentang kesejahteraan dan profesional prajurit TNI.

Top Isu JKW (Negatif):

  • UU terorisme.
  • Netralitas aparatur negara (Polri).

Top Isu PS (Positif):

  • Pesan PS kepada TNI dan POLRI dan BIN jaga netralitas dan tidak digunakan untuk kepentingan politik.
  • PS akan memutus mata rantai radikalisme dan terorisme.
  • Perhatian terhadap Polri (tidak mengecilkan peran Polri).

Top Isu PS (Negatif):

  • Perlindungan dan keamanan warga negara (HAM).
  • PS dekat dengan kalangan yang menganggu kemaanan negara (mengganti Pancasila).

4. HUBUNGAN INTERNASIONAL

Top Isu JKW (Positif):

  • Sikap tegas politik luar negeri JKW menolak Yerusalem sebagai ibukota Israel.
  • Diplomasi di era JKW mendapat pengakuan dunia.
  • Aktif di pertemuan internasional (hadir di KTT Istimewa Asean Australia).

Top Isu JKW (Negatif):

  • Ketidakaktifan JKW di forum internasional (ketidakhadiran di PBB).
  • Diplomasi internasional JKW lemah (seperti JKW dianggap tidak menghormati PM New Zaeland saat kunjungan bilateral).
  • Komunikasi JKW (ketidakmampuan bahasa Inggris).

Top Isu PS (Positif):

  • PS akan aktif dalam forum internasional.
  • Kemandirian (kesetaraan) dalam hubungan internasional.
  • Memperjuangkan Palestina.

Top Isu PS (Negatif)

  • PS punya catatan hitam di dunia internasional (blacklist HAM).
  • Ketidaktegasan PS dalam pemindahan kedubes Australia ke Yerusalem.

CLOSING

Dari masing-masing top isu teratas tersebut, kita akan lihat dalam perdebatan nanti malam. Siapakah yang akan lebih mampu mempromosikan diri ataukah justru isu tersebut terus menjadi konten serangan untuk masing-masing capres, bahkan pasca debat nanti malam.