Pemberitaan dan Perbincangan di Media Online dan Media Sosial
1 – 17 Oktober 2022
TREN TOKOH POLITIK
Dari 1-17 Oktober, pemberitaan dan perbincangan tentang Anies Baswedan (ABW), setiap harinya jauh di atas para tokoh politik lainnya. Puncak pembahasan tentang ABW terjadi pada 16 Oktober, didorong hari terakhir dirinya bekerja di Balai Kota DKI.
Pembahasan tentang Ganjar sangat tinggi pada 3-4 Oktober, terutama didorong respons pendukung Ganjar atas pencalonan Anies sebagai Capres 2024 oleh NasDem.
Expose tentang Erick cenderung konsisten dengan kenaikan signifikan terjadi pada 12 Oktober. Linimasa penuh dengan amplifikasi dan apresiasi pertemuan Erick–Prabowo. Trend tokoh2 lain relatif jauh di bawah ketiga tokoh di atas.
POPULARITAS TOKOH POLITIK
Dari 1-17 Oktober, Anies menjadi tokoh yang populer dalam pemberitaan dan perbincangan di media sosial, diikuti Ganjar dan Erick. Sedangkan Sandi dan Airlangga menjadi tokoh yang paling minim popularitasnya.
Di media online, Anies (60.305 mention) menjadi tokoh yang paling banyak diberitakan, disusul Ganjar (15.128 mention) dan AHY (6.873 mention).2928
Di media sosial, Anies (835.070 mention) juga menjadi tokoh yang paling banyak dibincang, disusul Ganjar (188.543 mention) dan Erick (118.460 mention)
FAVORABILITAS TOKOH POLITIK
Muhaimin Iskandar menjadi tokoh yang paling tinggi persentase dibincangkan dalam nada positif sebesar 96%. Diikuti Susi dengan 94%, dan Erick 94%.
Adapun tokoh yang banyak dibincangkan dalam nada paling negatif adalah AHY dengan 25%. Diikuti Ganjar 23%, dan Anies 17%.
PENGIKUT MEDSOS TOKOH POLITIK
Secara keseluruhan jumlah pengikut terbanyak dimiliki oleh akun Ridwan Kamil. RK unggul di platform Instagram (19,2M) dan Twitter (5,3M).
Prabowo Subianto memiliki pengikut Fanpage Facebook (9,5M) terbanyak. Adapun Ganjar memiliki pengikut TikTok (2M) dan YouTube (1,4M) terbanyak.
Tampak bahwa antara jumlah pengikut di media sosial dengan popularitas dalam perbincangan tidak ada korelasi kuat. Mereka yang pengikutnya sangat tinggi, tidak menjamin akan populer dalam percakapan.
SNA Klaster Anies dan AHY terlihat semakin lebur. Dukungan dari AHY dan kader Demokrat pada Anies terlihat sangat kuat.
Klaster GP dan ET masih terlihat menyatu. Namun di sisi lain muncul pula gerakan yang menduetkan Prabowo dengan ET, pasca pertemuan empat mata Prabowo-ET, sehingga klaster ET dan Prabowo juga menjadi dekat.
Klaster RK dan Susi tampak dekat dengan klaster Anies dan AHY. Hal ini biasanya didorong oleh pendukung/netizen yang saling berinteraksi secara positif di antara klaster2 tersebut.
Ada klaster merah yang menyendiri dan khusus berbicara tentang Anies dan AHY. Merah artinya sentimen negatif. Biasanya ini karena perbincangannya lebih banyak atau fokus pada narasi negatif terkait kedua tokoh.
Di sisi lain, ada juga klaster kecil yang menyendiri dan berbicara secara positif tentang Anies. Klaster ini kurang interaksinya dengan klaster besar.
Meskipun klaster Erick tampak hampir melebur dengan klaster Ganjar, namun sebenarnya Erick memiliki klaster khusus yang sangat padat interaksinya secara internal, dan secara positif bercakap tentang Erick.
Ganjar juga memiliki klaster kecil yang tampak menyendiri, dengan influencer utama akun GanjaranApp. Interaksinya dengan klaster besar melalui irisan dengan klaster Erick. Klaster ini bercakap dengan narasi positif.
Percakapan tentang Muhaimin yang sangat positif tampaknya dibentuk oleh satu klaster khusus, dengan top influencer akun cakiminNOW. Interaksi klaster ini dengan klaster2 lain sangat kurang. Dan mereka fokus bercakap secara positif tentang tokohnya.
Tokoh-tokoh lain relatif lebih kecil klaster-klaster percakapannya.
ANALISIS EMOSI AHY
Paling dominan emosi marah (anger), dari haters kepada AHY yang dinilai asal bicara, tak cerdas, tak punya prestasi, dan berlindung dibawah orangtua (SBY). Lalu harapan (anticipation) dari simpatisan agar AHY jadi berduet dengan Anies di Pilpres 2024.
ANALISIS ASOSIASI AHY
Asosiasi positif: SBYTurunGunung, Anies, Anies-AHY, prestasi, dll. Asosiasi negatif: AHYBauKencur, DemokratKoruptor, HambalangMangkrak, dll.
NARASI TERPOPULER AHY
ANALISIS EMOSI AIRLANGGA Paling dominan emosi kepercayaan (trust), percaya pada Airlangga sebagai Menko menjaga ekonomi nasional, dan sebagai Ketum mensolidkan Partai Golkar. Lalu emosi kesedihan, duka Golkar Sulut, dan juga kedukaan Airlangga pada tragedi Kanjuruhan.
ANALISIS ASOSIASI AIRLANGGA Asosiasi positif: Golkar, Puan, Partai, PDIP, dll Asosiasi negatif: Impor, Garam, Kejagung, Susi, dll.
NARASI TERPOPULER AIRLANGGA
ANALISIS EMOSI ANDIKA Paling dominan emosi sadness, Keprihatinan terhadap kondisi suporter pada Tragedi Kanjuruhan yang sempat meminta pihak keamanan (TNI-Polri) tak menembakkan gas air mata.
ANALISIS ASOSIASI ANDIKA
NARASI TERPOPULER ANDIKA
ANALISIS EMOSI ANIES Paling dominan emosi kemarahan, saling maki antara pendukung dan haters Anies; pro-Anies geram dengan Buzzer yang banggakan Ahok, sementara haters anggap relawan Anies tak cerdas dan rasis.
ANALISIS ASOSIASI ANIES
NARASI TERPOPULER ANIES
ANALISIS EMOSI ERICK Paling dominan emosi kepercayaan, Kepercayaan komedian Sule pada kepemimpinan Erick yang merakyat, serta keyakinan relawan bahwa Jokowi dekat dengan Erick. Lalu emosi harapan Erick dan Ganjar berpasangan, serta doa supaya perhelatan G20 berjalan sukses.
ANALISIS ASOSIASI ERICK
NARASI TERPOPULER ERICK
ANALISIS EMOSI GANJAR Paling dominan emosi harapan, agar Ganjar dan Erick dapat teruskan kepemimpinan Jokowi, dan penilaian bahwa Ganjar dekat dengan Jokowi. Dan joy, kegembiraan Ganjar pada grafik nilai zakat ASN Jateng naik, pertemuan hangat antara Ganjar dengan seniman.
ANALISIS ASOSIASI GANJAR
NARASI TERPOPULER GANJAR
ANALISIS EMOSI CAK IMIN Paling dominan emosi harapan, Doa agar Panglima Santri Cak Imin dimudahkan usahanya menuju 2024. Lalu emosi joy, Kebahagiaan laskar santri bertemu dengan Panglima Santri Cak Imin.
ANALISIS ASOSIASI CAK IMIN
NARASI TERPOPULER CAK IMIN
ANALISIS EMOSI PRABOWO Paling dominan emosi kepercayaan, keyakinan pendukung pada Prabowo yang peduli nasib petani, dan dukungan kader Jatim pada Prabowo yang dapat menang di Pilpres.
ANALISIS ASOSIASI PRABOWO
NARASI TERPOPULER PRABOWO
ANALISIS EMOSI PUAN Paling dominan emosi kepercayaan, Keyakinan Puan bahwa P20 berdampak positif terhadap pariwisata, dan PDIP diyakini akan usung Puan sebagai Capres.
ANALISIS ASOSIASI PUAN
NARASI TERPOPULER PUAN
ANALISIS EMOSI RIDWAN KAMIL Paling dominan emosi harapan, doa RK atas musibah hanyut mahasiswa IPB. Lalu emosi sadness, ungkapan duka RK atas tragedi sepakbola di Kanjuruhan Malang, dan kepiluan RK dan istri cerita kepergian Eril.
NARASI TERPOPULER RIDWAN KAMIL
ANALISIS EMOSI SANDIAGA Paling dominan emosi trust, cerita Sandi saat ke Papua mengenai antusias warga pada kebangkitan pariwisata, dan keyakinan Sandi pada sektor pariwisata serap 4.4 juta tenaga kerja.
ANALISIS ASOSIASI SANDIAGA
NARASI TERPOPULER SANDIAGA
ANALISIS EMOSI SUSI Paling dominan emosi sadness, cerita keprihatian dan kesedihan warganet kepada Susi atas tragedi sepakbola di Kanjuruhan. Lalu emosi anticipation, harapan warganet pada perkembangan kasus impor garam setelah Susi berikan kesaksiannya.
ANALISIS ASOSIASI SUSI
NARASI TERPOPULER SUSI
KESIMPULAN
1/ Dari 1-17 Oktober 2022, popularitas Anies paling tinggi baik dari sisi pemberitaan maupun perbincangan di media sosial. Disusul Ganjar dan Erick. Sedangkan Sandiaga dan Airlangga menjadi tokoh yang paling minim popularitasnya.
2/ Perbincangan terkait Anies disesaki oleh pertukaran narasi dari kubu yang pro maupun yang kontra Anies. Bahkan dari analisis emosi, perbincangan Anies didominasi oleh luapan kemarahan (anger), baik dari kubu yang pro maupun kubu kontra.
3/ Kata-kata yang lekat dengan Anies dan memiliki asosiasi positif antaranya adalah “Jakarta, DKI, Gubernur” yang merujuk pada pelepasan ABW sebagai Gubernur DKI. Adapun kata-kata negatif yang dilekatkan pada Anies antaranya “Heru, Budi, sebelumnya”, yang merujuk pada penunjukan Pj Gubernur DKI yang dinilai mengembalikan kebijakan-kebijakan positif Pemda DKI pada masa Ahok.
4/ Perbincangan terkait GP juga padat dengan pertukaran narasi dari kubu pro maupun kontra. Percakapan positif, terutama didorong juga dari netizen yang banyak membicarakan ET.
5/ Dari analisis emosi, perbincangan GP didominasi oleh antisipasi (anticipation) dan senang (joy). Doa dan harapan agar GP dan ET dapat lanjutkan pemerintahan Jokowi menjadi penyumbang utama emosi antisipasi.
6/ Beberapa kata yang memiliki asosiasi positif terhadap GP adalah “Jokowi, Prabowo, baik”, yang merujuk pada dukungan Jokowi pada GP untuk maju Pilpres 2024. Sedangkan asosiasi negatif diantaranya “Anies, si, dipermalukan”, berisi perdebatan antara pendukung Anies vs. GP.
7/ Muhaimin memiliki favorabilitas tertinggi, dengan nada positif sebesar 96%, disusul Susi dan ET yang masing-masing mendulang 94% sentiment positif. Di lain pihak, tokoh dengan perolehan negatif tertinggi adalah AHY dengan 25%, diikuti Ganjar 23%, dan Anies 17%.
8/ Sebagai tokoh dengan favorabilitas positif tertinggi, beberapa asosiasi positif terhadap Muhaimin adalah “Santri, Panglima, gus”.
9/ Sebaliknya, beberapa asosiasi negatif pada AHY sebagai tokoh dengan sentimen negatif tertinggi adalah “AHYBauKencur, DemokratKoruptor, HambalangMangkrak”. Sebagian besar asosiasi negatif pada AHY berupa kampanye yang sengaja diangkat dengan terstruktur dan massif.
10/ Sebagai tokoh yang kuat disebut sebagai salah satu Capres 2024, beberapa asosiai positif pada Prabowo antaranya adalah “Bapak, Presiden, selamat”, yang merujuk pada ucapan selamat ultah dan doakan Prabowo menjadi Presiden 2024.
11/ Sedangkan asosiasi negatif terhadap Prabowo antaranya “mending, masanya, musuh-musuhan”, yang merujuk pada penilaian publik bahwa kesempatan emas Prabowo menjadi Presiden telah lewat.
12/ Pada peta SNA, klaster Anies dan AHY terlihat semakin lebur. Dukungan dari AHY dan kader Demokrat pada Anies terlihat sangat kuat, selain juga makin masifnya dorongan menduetkan Anies-AHY pada Pilpres 2024 mendatang.
13/ Beberapa narasi terkait Anies-AHY yang cukup banyak diangkat adalah terkait religius-nasionalis dan sipil-militer.
14/ Kendati klaster GP dan ET masih terlihat menyatu—diperkuat dengan narasi elektabilitas keduanya lebih 50%—di sisi lain muncul pula gerakan yang menduetkan Prabowo dengan ET, pasca pertemuan empat mata Prabowo-ET.
Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1584427323541291009