Oleh: Windo W

Rabu pekan lalu (14/11/2018), berlokasi di Cilegon, Titiek Soeharto, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, pada kegiatan Gerakan Rabu Biru (GRB) sekaligus deklarasi relawan pendukung pasangan Probowo-Sandi, menyampaikan bahwa sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional, dan dikenal dunia.

Pernyataan ini kemudian menuai pro-kontra. Terutama, terkait sudah saatnya Indonesia kembali seperti era kepemimpinan Bapak Soeharto, yang berarti juga tentang Orba (Orde Baru). Dengan menggunakan kata kunci: orba, orde baru, Drone Emprit (DE) mengumpulkan data percakapan di media sosial (Twitter) dan pemberitaan di media online untuk memonitor percakapan dan pemberitaan ihwal Orba (Orde Baru) paska pernyataan Titiek Soeharto pekan lalu itu.

Monitoring dilakukan dari sejak pernyataan Titiek Soeharto pada tanggal 14 hingga kemarin, tanggal 23 November 2018. Dari sejumlah data yang disajikan di tulisan ini, seperti apakah kesimpulan yang bisa kita tarik?

Volume dan Tren

Total volume penyebutan Orba (Orde Baru) yang terpantau oleh DE selama kurun 14 hingga 23 November kemarin yakni 88.991 mentions. Dengan sebaran volume penyebutan sebanyak 1.292 di media online dan 87.669 di media sosial (Twitter).

Di media online, pemberitaan terkait Orba cenderung alami tren kenaikan sejak tanggal 14 hingga kemarin. Pemberitaan terkait Orba, dengan subjek dan atribusi yang beragam, sejauh pantauan DE, pada tanggal 23 November kemarin adalah puncak trennya dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Di media sosial Twitter, percakapan terkait Orba langsung naik tajam dua hari berikutnya (15/11 dan 16/11) setelah pernyataan Titiek Soeharto di Cilegon pada tanggal 14. Walaupun alami tren penurunan sesudah puncak perbincangan pada tanggal 16 yang mencapai 16.011 mentions, percakapan tentang Orba masih terus berlanjut pada hari-hari berikutnya, bahkan hingga kemarin, 23 November.

Sites

Beragam media online mengangkat berita tentang Orba. Yakni, meliputi media online mainstream (seperti detik.com, kumparan.com, antaranews.com dan lain-lain) dan media online non-mainstream (seperti suara.com, riaubarometer, jitunews.com dan lain-lain). Jumlah artikel yang dimuat per media beragam—dengan subjek pemberitaan yang berbeda tapi masih berhubungan dengan topik Orba. Ada yang tujuh artikel, delapan, sebelas, hingga di atas jumlah itu.

Topic Map

Topik pemberitaan yang diangkat media berhubungan dengan Orba beragam. Ada yang terkait dengan pengalaman buruk di era Orba, KKN di era Orba, Pak Harto dan swasembada pangan, kampanye dengan menggunakan nostalgia tentang Orba (yang tak jangkau kaum milenial), investasi asing di era Orba, Sandi mendukung swasembada pangan, dan sebagainya.  

Most retweet

Dari daftar most retweet, apabila memperhatikan isi twit, dapat diklasifikasi menjadi dua inklanasi utama. Pertama, isi twit yang berisi narasi negatif terhadap Orba. Kedua, isi twit yang berisi narasi positif tentang Orba.

Bila diperhatikan, hampir sebagian besar narasi negatif tentang Orba berasal dari akun-akun pendukung petahana. Narasi yang disampaikan seperti swasembada pangan Orba yang bersifat semu, otoritarianisme, militerisme, KKN, pelanggaran HAM, penculikan aktivis, dan sebagainya.

@GuritnaPramana : Penjelasan Faisal Basri ini bgs bgt buat org2 yg tdk mengalami Orba atau kurang mengenal Orba. Swasembada pangan yg di hembuskan terakhir ini bullshit. Dulu nanam di paksa harga minim, skrg nanam bebas ngikutin harga pasar #01IndonesiaMaju #01JokowiLagi https://t.co/vcvL5OjnJz
21/Nov/2018 16:23 WIB
@na_dirs : 32 tahun Orde Baru pembangunan digenjot, tapi militer berkuasa, korupsi menggurita, hak asasi dikebiri, demokrasi diatur dg tangan besi. Saya belajar dari masa itu bahwa yg kita butuhkan skr bukan org kuat spt Jenderal Soeharto, tapi demokrasi yg berjalan di jalur negara hukum. https://t.co/YkT9h9YS1b
@kangdede78 : Anak penguasa Orba selama 32 tahun @TitiekSoeharto mulai berani Campaign, "Jika @prabowo terpilih akan melanjutkan program2 Soeharto". Anak Milenial harus baca sejarah! https://t.co/KvKtKvGHzQ
15/Nov/2018 12:18 WIB
@yunartowijaya : Teriak anti asing n aseng bebas2 aja kok di alam demokrasi, tapi kalo yg teriak antek Orba, apa kabar UU no1 thn 1967 ttg PMA? Apa kabar peristiwa malari 1974? Apa kabar kontrak karya freeport? ..... ...... ...... ..... ......
16/Nov/2018 08:31 WIB
@ASapardan : Selamat Pagi Sobat Jgn Pernah Terbuai Ocehan Putra-Putri Soeharto. Mrk adalah Pelaku dan Penikmat Kerakusan Orba Sdh cukup dan amat sangat Menyakitkan Jaman Orba. Ingat Reformasi telah menumbangkanya. Jangan Pilih Capres Pelaku Orba. #KoalisiPraBohong https://t.co/sjqhF8V7lA
16/Nov/2018 06:08 WIB
@hariadhi : PLS RT: Untuk menaikkan Soeharto, kita harus mengalami pertumpahan darah. Begitu juga saat menurunkannya. Yakin mau balik ke Orde Baru? butuh berapa ratus ribu nyawa melayang dulu? Yakin mau? Yang ga mau, RETWEET SEBANYAK2NYA YA! @budimandjatmiko https://t.co/PShuz6CVF2
16/Nov/2018 17:41 WIB
@AQUBINAL : Nama Marsinah ada di antara sekian banyak kekejaman di era Orba yang tak pernah diusut. Apakah milenial zaman now ingin semua peristiwa berdarah itu terulang, jika benar yang dikatakan @TitiekSoeharto bahwa ia mau mengembalikan kejayaan Soeharto? https://t.co/oczUvBZbUm
15/Nov/2018 14:23 WIB
@eko_kuntadhi : Pejabat militer rezim Saddam Hussein banyak yang gabung ke ISIS untuk terus menikmati kekuasaan. Mereka gak mau kehilangan kendali atas Irak. Keluarga bekas penguasa Orde Baru juga berdekatan dengan kelompok ekstrimis. Tujuannya sama. Gak mau kehilangan kekuasaan atas rakyat. 15/Nov/2018 20:35 WIB
@Okihita : Apaan coba ngaku "peduli masyarakat tani"? Zaman Orba itu sawahnya petani diambilin seenak jidat, soalnya petani nggak punya bukti kepemilikan i.e. sertifikat tanah. Kamu pikir para petani itu ikhlas? Enggak. Cuma ya "tercerahkan" dan "berubah pikiran" setelah didatangi tentara.
15/Nov/2018 17:19 WIB
@eLfathir_ : @TitiekSoeharto @kerjapembebasan @wordpressdotcom TAHUN 1998 | adik2x generasi Milienial, saat itu masih terlalu belia utk mengetahui KEKEJAMAN ORBA, bahkan kalian mungkin ada yg belum lahir. Berikut ini pengOrbanan generasi saat itu yg menumbangkan Presiden SOEHARTO orang tua @TitiekSoeharto https://t.co/AqhuG3cIvl
15/Nov/2018 20:00 WIB
@04Nakula : Mbak @TitiekSoeharto Ingin mengajak kita kembali ke rezim Orba,~ Kemenangan @prabowo adalah kemenangan rezim Cendana,~ Jgn heran kalo FPI/ormas" intoleran mendukung prabowo, Mereka emang diciptakan rezim Orba untuk politisasi agama,~ Apalagi yg kalian tahu tentang Orba? https://t.co/JOCNIdUeox 15/Nov/2018 16:35 WIB
@ApriliaLin : Sudah ckp 32 thn Orba berkuasa - Jalanan seluruh Indonesia berlumpur - TV dkontrol pemerintah - Bisnis dkuasai kluarga Cendana - Rakyat dkasih swasembada agar diam, smtr uang rakyat diembat kluarga&kroni Cendana Mau bgt lagi,? Boleh cek dCasino Aspinal London brp duit dhamburkan https://t.co/3ln88Bj1Gs
@P3nj3l4j4h : Milenial wajib tau tentang yayasan kebanggaan di jaman Orba ini! Lu kira jejak digital akan hilang? Yang begini ko skrg ad keturunannya ngomongin duit 50 rb dpt ap, mbeel. 15/Nov/2018 19:19 WIB

Sementara itu, narasi positif tentang Orba umumnya ditwit oleh sebagian besar dari akun-akun pro oposisi. Narasi positif yang disampaikan tentang Orba seperti keberhasilan swasembada beras, listrik masuk desa, pertumbuhan ekonomi, pembangunan, puskemas, dan lain-lain.

@awemany: Ini terjadinya di jaman Jokowi ya. Bukan di jaman Orde Baru. Kemarin yg nyela" Orde Baru tolong dong ini diramein.… https://t.co/yu6NjmdXqa
16/Nov/2018 16:31 WIB
@TututSoeharto49 : Alhamdulillah, pada era Orde Baru, atas kerja keras segenap rakyat Indonesia, kita berhasil swasembada beras. Kita juga memberikan bantuan kepada negara-negara lain yang mengalami kekurangan atau krisis pangan pada waktu itu. https://t.co/0Zx5eDTz7c
15/Nov/2018 20:19 WIB
@Ferdinand_Haean : Orde Baru tdk pernah berkhianat kpd Pancasila, tp PKI jelas berkali kali melakukan penghianatan kpd Bangsa bahkan membunuh secara sadis Jenderal2 TNI. Lantas, nalar apa dan otak bagian mana yang dipergunakan untuk menalar bahwa Orde Baru lebih berbahaya dr PKI?
20/Nov/2018 10:37 WIB
@laskar_minang: Pembangunan Papua Atau Irian Jaya Sudah Dimulai Sejak Zaman Orde Baru ...Ingat Ya ORDE BARU!!! https://t.co/iktxsjxGdV Klu Ada Yg Ngaku2 Baru Di Rezim Ini Ada Pembangunan BERARTI JARANG PULANG PAGI Tuh Bocah 😎 https://t.co/ZT7iZggiv7
20/Nov/2018 18:39 WIB
@JackVardan : Program Soeharto itu ada Repelita, pernah swasembada, listrik juga masuk desa. Semua rezim ada baik buruknya. Lu ngomong HAM, jendral Orba ada di lingkaran Jokowi noh :) 15/Nov/2018 17:17 WIB
@zudhi_setiadi : Apakah Orba itu rezim sempurna? TIDAK, saya ikut merobohkannya Apakah Orba tidak punya capaian bagus? PUNYA LAH, aneh kalau mengingkari itu. Apakah rezim sekarang jauh lebih baik dari Orba? TIDAK, bahkan lebih buruk. Korupsi,demokrasi dan hukum saat ini memprihatinkan https://t.co/thMqqotlfQ
16/Nov/2018 09:47 WIB
@inisifani : Warisan Orba paling fenomenal dan dirasakan rakyat banyak manfaatnya sampai hari ini adalah Puskesmas. Yg mau bantah ini ayok twitwar sampai pagi! (``,)
16/Nov/2018 21:58 WIB
@bengkeldodo : Tetangga sebelah sedang memainkan opini seolah olah jika #2019PrabowoSandi menang dan Cendana kembali seolah akan mengembalikan ORBA . Faktanya justru orang 2 di belakang petahana saat ini adalah Orba tsb . #sadarnalar #tetapwaras
15/Nov/2018 22:46 WIB
@jokoedy6 : Mosok program Orson (Orde Sontoloyo) yg 66 biji mangkrak itu yg mau dicontoh. Contoh Orba, ekonomi tumbuh rerata 7,3% per tahun selama 32 tahun. Orson malah nyungsep dari 6% ke 5%. https://t.co/Y82TXArtNz 15/Nov/2018 16:32 WIB

Sebagian besar twit dari masing-masing pendukung kubu, selain membangun narasi tentang Orba, juga menyerang lawan. Narasi negatif dari kubu pendukung petahana tampak untuk menyerang oposisi. Pun begitu sebaliknya, narasi positif tentang Orba untuk menyerang kubu petahana.

Hashtags

Dari peta hestek, tampak hestek yang selama ini kerap digunakan oleh dua pendukung baik pendukung petahana maupun pendukung oposisi.

Namun, dari peta hestek, yang menonjol dalam percakapan tentang Orba diisi oleh hestek-hestek yang kerap digunakan oleh kubu pendukung petahana, yakni # 01Jokowi dan #01IndonesiaMaju. Sedangkan #2019GantiPresiden atau #PrabowoSandi tidak semenonjol hestek dari kubu pendukung petahana. Bahkan, hestek dari kubu pendukung oposisi kalah lebih banyak dari hestek seperti #KoalisiPraBohong dan #TolakKebangkitanOrba.

SNA

Peta SNA memperlihatkan ada dua klaster. Klaster pertama adalah klaster berisi akun-akun yang memberikan respons negatif terhadap narasi Orba. Sebagian besar di klaster ini berisi akun-akun pro petahana. Sedangkan klaster kedua berisi akun-akun yang memberikan respons positif terhadap narasi Orba. Sebagian besar berisi di klaster ini berisi akun-akun pro oposisi.

Jika diperhatikan dari besarannya, klaster pertama lebih besar ketimbang klaster kedua. Ini artinya, perbincangan tentang Orba lebih didominasi oleh klaster pertama, yang sebagian besar diisi oleh akun-akun pro petahana. Akun-akun pro oposisi meski terlibat dalam perbincangan, keterlibatan mereka dalam perbincangan tentang Orba tidak sebesar dari kubu pendukung petahana.

ANALISIS

Pernyataan Titiek Soeharto tentang Orba minggu lalu ternyata telah menuai perhatian. Ini dilihat dari tren pemberitaan yang terus naik sehubungan dengan Orba sejak Titiek Soeharto menyampaikan tentang sudah saatnya kembali ke era Pak Harto (Orde Baru). Di media sosial (Twitter), biarpun tidak terus alami kenaikan seperti di media online (pemberitaan), perbincangannya melesat tajam pada hari pertama dan kedua setelah Titiek Soeharto menyampaikan pernyataan tentang Orba.

Perhatian itu, terutama yang terpotret dari percakapan di media sosial Twitter, melibatkan dua kubu. Kubu pendukung oposisi dan kubu pendukung petahana.

Kubu pendukung oposisi, sebagaimana terlihat dari twit mereka, menyampaikan narasi positif terkait Orba (swasembada beras, listrik masuk desa, pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dll). Kubu pendukung petahana kebalikannya, menyampaikan narasi negatif terkait Orba (swasembada pangan Orba yang bersifat semu, otoritarianisme/militerisme, KKN, penculikan aktivis, dll). Ada persilangan narasi di antara dua kubu, Orba sebagai era kalasuba (zaman keemasan) dan Orba sebagai era kalabendu (zaman kegelapan).

Di antara dua kubu itu, ketimbang kubu oposisi, kubu pendukung petahana ternyata lebih banyak terlibat dalam percakapan tentang Orba seperti terlihat di peta SNA. Artinya, ini bisa dibaca, bahwa isu Orba alih-alih menjadi kekuatan, justru dipandang sebagai kelemahan oleh kubu pendukung petahana dari pihak oposisi sehingga kelemahan tersebut diresonansi. Sambil meresonansi/menggaungkan kelemahan kubu oposisi lewat isu Orba, kubu pendukung petahana juga mempromosikan petahana. Ini tampak dari peta hestek percakapan tentang Orba di mana tagar-tagar dukungan terhadap petahana justru paling menonjol. Hestek yang biasa dipakai oleh kubu pendukung pro oposisi untuk "mengkampayekan" jagoannya walau ada tapi tidak semenonjol dari kubu petahana dalam percakapan tentang Orba.

CLOSING

Kubu oposisi tampaknya perlu memikirkan ulang lagi untuk menggunakan narasi tentang Orba sebagai salah satu strategi kampanye. Ide atau narasi kemandirian kerap kali disampaikan oleh kubu oposisi. Kemandirian itu tidak harus dikembalikan ke konteks masa lalu, misalnya lewat narasi swasembada pangan di masa Orba. Publik harus disuguhkan tentang kemandirian yang akan dibangun di masa depan lewat keringat generasi hari ini, yang juga sebetulnya belum tampak kuat muncul di kubu petahana. Dengan begini, kita akan menikmati adu kebernasan program, kesegaran gagasan antar-kontestan, bukan adu melumpuhkan antara satu dengan yang lain, saling membicarakan era yang sudah lewat dengan framing masing-masing untuk menjegal lawan.