Sentimen Publik terhadap Menkeu Purbaya dan Kebijakannya

Baru menjabat, Purbaya Yudhi Sadewa langsung mencuri perhatian dari ultimatum pajak sampai pemangkasan anggaran MBG. Respons publik pun beragam, antara yang antusias dan yang kritis.
Bagaimana publik menanggapi kebijakan-kebijakan ini?
By DE (@ismailfahmi)

Menkeu Purbaya mulai jabat September 2025, gantikan Sri Mulyani. Kebijakannya seperti tolak cukai rokok, potong dana daerah, & "Purbaya Effect" di pasar modal bikin heboh. Di tengah transisi Prabowo, ia jadi pusat kontroversi fiskal.
Bagaimana metode kami untuk memahami dinamika opini publik ini?

Untuk memahami sentimen publik terhadap Menkeu Purbaya, kami menganalisis puluhan ribu percakapan di media sosial & online news, 17 Sep-7 Okt 2025.
Dengan kata kunci seperti "Purbaya", "Menkeu", hingga "PurbayaEffect", kami memetakan tren isu, sentimen, tokoh kunci, dan alasan mengapa topik ini begitu ramai.
Lalu, seperti apa peta sentimennya di ruang digital?

Sentimen publik dominan positif, terutama di media sosial (72%). Publik memuji sikap tegas, pro-rakyat, dan kebijakan efisiensi anggaran. Meski ada kritik soal cukai dan TKD, dukungan tetap dominan.
Apa saja temuan kunci dari percakapan ini?

Tiga poin utama:
1️) Popularitas Purbaya didorong “efek kontras” dengan pendahulunya.
2️) Gaya gebrakannya menjadi kekuatan sekaligus risiko utama.
3️) Ada kesenjangan besar antara euforia publik dan kritik pakar.
Namun, isu di baliknya ternyata lebih kompleks.
Apa temuan berikutnya?

Narasi “keadilan fiskal” menjadi fondasi kepercayaan publik.
Namun, isu pemangkasan TKD memicu konflik terbesar dengan para gubernur.
Menariknya, sentimen di media sosial jauh lebih positif dibandingkan media online.
Hal ini menandakan gaya komunikasinya berhasil membangun dukungan massa.
Bagaimana pandangan para tokoh terhadapnya?

Tokoh seperti Mahfud MD & Perry Warjiyo puji keberanian Purbaya lawan korupsi serta dukung kebijakan pro-growth. Mereka soroti efisiensi & pembersihan internal.
Tapi bagaimana suara dari pihak yang lebih kritis?

Pakar seperti Didik Rachbini dan Jason Tuvey mengingatkan risiko dari kebijakan spontan dan potensi ketergantungan pada keputusan politik.
Lantas, apa kesimpulan akhirnya?

Tiga poin utama:
1️⃣ Popularitas lahir dari persona “pendobrak pro-rakyat.”
2️⃣ Kebijakan agresif memicu dua konflik: antar-elite dan institusional.
3️⃣ Kesenjangan sentimen antara media sosial yang euforik dan media online yang lebih kritis.
Kira-kira, seberapa besar gelombang percakapan di balik narasi ini?

Lebih dari 88 ribu mentions dan 689 juta interaksi tercatat selama periode analisis.
Angka ini menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap gebrakan dan kontroversi Menkeu Purbaya.
Kapan atensi publik terhadap isu ini mencapai titik tertingginya?

Percakapan soal Menkeu Purbaya mencapai dua puncak utama:
● Media sosial (23 Sep) – dipicu ultimatum pajak Rp60 triliun.
● Online news (6 Okt) – dipicu keputusan potong anggaran MBG yang ditentang Luhut.
Isu-isu ini merefleksikan gaya komunikasinya yang tegas, kontroversial, dan konfrontatif.
Lalu, kelompok mana yang aktif membentuk opini tentang Purbaya?

Percakapan di X terbagi menjadi 4 kelompok narasi: Publik Positif, Media, Publik Kritis & Media Partisan, serta Tokoh Publik & Aktivis. Masing-masing punya agenda dari dukungan hingga skeptisisme.
Bagaimana nada dan fokus narasi dari setiap kelompok?

Publik positif menilai kebijakan pro-rakyat & gaya tegas sebagai “angin segar”.
Aktivis menyoroti sikap anti-korupsi namun menahan optimisme.
Media menyoroti ketegangan antar-menteri sebagai tanda risiko politik.
Kelompok kritis mendorong evaluasi atas kebijakan cukai & TKD.
Bagaimana persepsi ini tercermin dalam sentimen tiap platform?

Dari 88 ribu lebih mentions, pola sentimen menunjukkan dominasi positif:
Media online: 61% positif, 3% negatif, 36% netral.
Media sosial: 72% positif, 17% negatif, 10% netral.
Dukungan dipicu keberanian lawan korupsi & efisiensi, sedangkan kritik muncul dari isu cukai & TKD.
Emosi apa yang paling dominan muncul dari sentimen ini?

Slide 15: Analisis Emosi
Tiga emosi paling dominan:
😊 Joy – apresiasi gebrakan dan citra merakyat.
😮 Surprise – kaget dengan gaya blak-blakan & sidak mendadak.
💡 Trust – percaya Purbaya tegas & efisien.
Namun muncul juga Distrust (ragu kompetensi) dan Displeasure (protes soal pemangkasan TKD).
Lalu, isu apa saja yang banyak dibicarakan oleh publik?

Tiga isu utama mendominasi percakapan:
1️⃣ Efisiensi anggaran MBG – dukungan pada ketegasan Purbaya.
2️⃣ Konflik dengan Luhut & Bahlil – dinilai sinyal ketegangan di kabinet.
3️⃣ Pemangkasan TKD – jadi sumber protes terorganisir dari para gubernur.
Selain tiga isu itu, topik apa lagi yang ramai dibahas publik?

4️⃣Gaya gebrakan – aksi sidak, gaya lugas, dan persona blak-blakan.
5️⃣Pemberantasan korupsi – dukungan pemecatan pegawai pajak korup.
6️⃣Sentilan ke BUMN – kritik terhadap Pertamina viral & dukung publik meningkat.
Siapa yang berpengaruh dalam menggerakkan isu di ruang digital?

Suara paling berpengaruh di platform X datang dari kelompok publik positif dan tokoh aktivis.
Narasi pro-rakyat dan anti-korupsi menyebar luas melalui akun-akun yang aktif membangun dukungan serta opini publik.
Siapa saja akun-akunnya?

Berikut adalah daftar akun-akun yang paling berpengaruh dalam membentuk opini publik seputar Purbaya dan kebijakan ekonominya di Platform X.
Bagaimana dengan platform lain seperti Facebook?

Di Facebook, percakapan didominasi oleh media dan akun personal dengan sentimen yang bervariasi.
Bagaimana dengan Instagram?

Di tengah dominasi akun agregator berita dan media, dua akun pemerintah muncul sebagai pemengaruh kunci di Instagram.
Bagaimana dengan YouTube?

Di YouTube, media berita mengambil alih seluruh panggung.
Lalu, bagaimana dengan TikTok?

Fenomena utamanya terjadi di TikTok, satu-satunya platform di mana pembuat kebijakan menjadi salah satu pemain utama pembentuk narasi melalui akun personalnya.
Unggahan mana yang paling viral di X?

Di X, narasi terbelah tajam. Unggahan teratas menampilkan spektrum lengkap dari dukungan, kritik, hingga klarifikasi, menunjukkan sebuah arena perdebatan yang sangat terbuka.
Apalagi yang menjadi sorotan publik?

Di lapisan selanjutnya, percakapan di X menjadi lebih emosional dan tajam. Serangan dan pembelaan tidak lagi hanya seputar kebijakan, tapi sudah menyentuh ranah personalitas dan sentimen kerakyatan.
Bagaimana narasi lainnya?

Diskursus di X menjadi lebih mendalam. Pembuat kebijakan memaparkan solusinya, media massa memberikan konteks, sementara para kritikus melontarkan tudingan pada isu yang lebih teknis.
Apa selanjutnya?

Percakapan lanjut menguliti substansi kebijakan dari berbagai sisi. Sejauh mana efektivitasnya di lapangan? Siapa yang diuntungkan? Dan bagaimana pertarungan kepentingan di dalamnya?
Bagaimana dengan unggahan lainnya?

Saat Menkeu memberi klarifikasi kebijakan dana MBG, narasi tandingan hadir lebih agresif. Terdapat serangan personal, tuduhan konspirasi pembakaran kilang, dan isu korupsi masa lalu.
Bagaimana dengan status Facebook terpopuler?

Berbeda dengan X, narasi di Facebook jauh lebih suportif & terkendali. Status yang paling disukai fokus pada sisi humanis & kinerja Menkeu. Mulai dari sidak, kebijakan beras 10kg, hingga kegiatan seperti senam pagi.
Bagaimana dengan Instagram?

Narasi di Instagram bersifat edukatif & analitis, disajikan oleh akun-akun agregator. Konten populer berupa 'explainer' panjang yang mengupas detail kebijakan reformasi birokrasi, cukai rokok, hingga kritik terhadap BUMN.
Lalu, apa yang paling banyak ditonton di Youtube?

Di YouTube, konten video yang paling banyak ditonton mengulas isu ini dari berbagai sudut. Dari laporan berita formal, bedah kebijakan, hingga narasi kritik pedas dan klaim kontroversial dari berbagai pihak.
Bagaimana dengan TikTok?

Di TikTok, narasi kebijakan diubah menjadi cerita pendek yang penuh aksi. Video teratas menampilkan cuplikan sidak, hingga membahas gaya personal.
Kata apa yang paling sering muncul di X?

Awan kata di X mengungkap persepsi publik terhadap Purbaya. Dicitrakan sebagai figur "baru", dengan kebijakan yang terfokus pada "rakyat". Narasi ini diperkuat oleh sikap tegasnya pada efisiensi anggaran, terutama pada program populis seperti MBG.
Tagar apa yang populer?

Melalui tagar #MakanBergiziGratis publik publik soroti ketegasan Purbaya terkait isu anggaran. #menkeu turut menegaskan perannya sebagai pejabat publik dan #KawanPajak mengajak keterlibatan masyarakat dalam isu pajak.
Bagaimana dengan media dengan pemberitaan terbanyak?

Media menyoroti figur Purbaya secara sangat intens, terbukti dengan masifnya pemberitaan dari media arus utama.
Lantas topik apa yang paling banyak diangkat?

Pemberitaan media berpusat pada tiga topik utama: figur Purbaya & kebijakan MBG-nya, polemik pemangkasan Dana Transfer Daerah (TKD), dan reformasi internal kementerian.
Bagaimana media membingkai sosok Purbaya secara positif?

Pemberitaan positif umumnya menyoroti dua aspek. Kebijakan yang dianggap pro-industri dan "gaya koboi" Purbaya yang dinilai efektif untuk melonggarkan kebijakan dan diterima baik oleh pasar.
Lalu, seperti apa contoh berita negatifnya?

Pemberitaan negatif menyoroti dilema kebijakan Purbaya. Keputusannya menahan cukai rokok dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Di saat yang sama, strateginya dalam menghadapi utang pemerintah yang terus bertambah juga diragukan oleh DPR.

Link: https://x.com/DroneEmpritOffc/status/1976137064686158056