Oleh: Ismail Fahmi

Drone Emprit secara rutin menganalisis peta percakapan tentang "West Papua" yang sebagian besar berisi percakapan dalam bahasa Inggris. Kata kunci: "west papua, #westpapua". Bagaimana peta campaign beberapa hari terkhir ini?

TREN

Data tren 3 tahun "West Papua".  Frekuensi campaign pro FWP selama 2016, 2017, tidak tinggi. Namun konsisten dilakukan setiap hari. Dengan akun natural dan interaktif. Okt 2018-Apr 2019 frekuensi naik karena kampanye presiden oleh buzer. Agustus 2019 puncaknya, karena isu rasialisme.

US

Grafik tren dari 27 Agustus s.d. 3 September 2019 memperlihatkan bahwa isu ini tidak tampak turun. Bahkan ada tren naik dari tanggal 2 ke 3 September. Melihat isu Papua sudah terjadi sejak 16 Agustus, tetap tingginya tren ini memperlihatkan kapitalisasi isu yang dipertahankan beberapa pihak.

SNA

Khusus 3 hari terakhir (2-4 September), peta SNA percakapan West Papua ini memperlihatkan hanya ada satu cluster besar: Pro Free West Papua. Dengan top influencers: @VeronicaKoman, @FreeWestPapua, @PurePapua, @BennyWenda, @suigenerisjen, dan yang terbaru @BenDoBrown.

Kita zoom lebih jelas cluster Pro Free West Papua ini. Tampak akun-akun influencial yang saling berdekatan karena diamplifikasi oleh user-user yang sepakat dengan narasi mereka. Akun @VeronicaKoman dan @FreeWestPapua menjadi motor dari cluster ini.

Akun @BenDoBrown ini pendatang baru di cluster ini. Dan langsung mendapat tempat dalam cluster, karena di-retweet oleh akun-akun besar lainnya. Zoom SNA ini memperlihatkan "direct retweet" yang didapat oleh akun Ben oleh akun influencial lain.

TOP INFLUENCER

Secara statistik total engagement (retweet dan reply) yang didapat, ini adalah top 5 akun influencial tentang "West Papua". Semua berada dalam cluster pro FWP. Hal ini menggambarkan narasi internasional tentang "West Papua" didominasi oleh narasi tunggal cluster FWP.

TOP NARASI

Seperti apa top narasi yang berkembang? Dua most retweeted: pertama dari @BenDoBrown menampilkan SNA untuk kata kunci West Papua. Namun, hanya menampilkan bot yang digunakan oleh akun pro pemerintah. Kedua dari @VeronicaKoman yang menampilkan gambar orang Papua kena panah dan luka.

Berikut ini 19 top narasi yang banyak di-share. Hampir semua narasi dalam bahasa Inggris. Untuk kampanye "West Papua" bagi dunia internasional. Apakah info yang di-share ini benar atau hoaks menurut @kemkominfo dan @DivHumas_Polri?

Jika campaign West Papua oleh cluster pro FWP tidak benar, atau setengah benar, maka perlu kontra narasi. Bukan sekedar label hoaks. Apakah benar hoaks atau bukan, Drone Emprit bukan dalam kapasitas memverifikasi. Jika benar hoaks, maka sangat penting pemerintah memberikan kontra narasi misal dg informasi yang benar atas top retweeted di atas. Namun dari peta SNA belum tampak adanya kontra narasi yang bisa "berbunyi" menandingi kampanye ini.

ACTIVE USERS

Selain top influencer, kita bisa lihat top active users. Yaitu yang paling banyak membuat status, retweet, atau reply. Berikut ini top 40 user dengan jumlah post dan follower mereka.  Beberapa memiliki follower 1 digit namun postingan tinggi.

Sebagai contoh, akun @BaratIndonesia dengan follower 1. Postingannya kebanyakan berbahasa Indonesia. Postingan ini sepertinya ditargetkan untuk pengguna Indonesia. Kalau faktanya benar, bisa disertakan dalam kontra narasi berbahasa Inggris melawan cluster FWP.

Selain dari Indonesia, twit paling banyak dibuat oleh user dari Australia, UK, Cuba, New Zealand, Germany, US, Papua, dan Spain.  Kota selain Jakarta yang paling aktif adalah Sydney, Havana, Melbourne, London, dan Berlin.

MEDIA

Dan media yang banyak digunakan untuk membangun kampanye West Papua ke dunia Internasional kebanyakan dari luar. Beragamnya media seperti Guardian, RNZ, SBS, ABC, SMH, Telegraph, Aljazeera, EMTV, dll memperlihatkan isu ini menjadi perhatian internasional.

CLOSING

Sudah 20 hari isu Papua dikapitalisasi oleh cluster Pro West Papua. Selama ini pula belum tampak kontra-narasi yang benar-benar bisa mengimbangi informasi sepihak dari FWP. Adanya cyber war internasional sepertinya belum benar-benar disadari. It is "now", not "future".