Oleh Ismail Fahmi
Analisis ini full berisi grafik SNA, namun diambil dalam periode yang panjang. Dari tahun 2014 hingga sekarang 2020. Apakah dengan disahkannya Omnibus Law ini ada dampak terhadap dukungan kepada @jokowi di media sosial?
Ada 3 pertanyaan yang ingin dijawab:
1/ Bagaimana gambaran peta SNA untuk kata kunci “Jokowi, Joko Widodo” dari tahun 2014 hingga 2020?
2/ Apakah ada perubahan dukungan dalam cluster Pro Jokowi dari tahun ke tahun, khususnya sekarang tahun 2020?
3/ Apakah ada pergeseran pendukung dari yang Pro Jokowi ke Kontra Jokowi, dan juga sebaliknya dari Kontra ke Pro?
SETTING
Drone Emprit menggunakan setting berikut:
Keywords: "Jokowi, Joko Widodo, Presiden RI"
Periode: Januari 2014 sd Oktober 2020
Source: Twitter
JANUARY 2014: GUBERNUR DKI JAKARTA
Dari tanggal 1-31 Januari 2014, saat @jokowi masih sebagai Gubernur DKI, cluster Pro mendominasi peta percakapan. Media banyak di sini. Mereka yang Kontra masih sedikit, didominasi oleh akun @TrioMacan2000 yang didukung oleh banyak akun bot.
APRIL 2015: PRESIDEN RI
Dari 1 - 18 April 2015, saat @jokowi sudah menjadi presiden RI, cluster Pro masih mendominasi. Akun2 media masih banyak di cluster ini. Tapi yg Kontra sudah jauh lebih besar dibanding 2014. Akun TrioMacan, MasPiyungan, Yusril, dll jd influencernya.
SEP-OKT 2017: PRESIDEN RI, SETELAH PILKADA DKI
Lompat ke 2017 (1 Sep - 31 Okt), cluster Pro makin besar dengan tambahan sub-sub cluster baru dari partai pendukung dan K/L. Yang Kontra juga makin besar, khususnya karena pasca pilkada DKI pendukung oposisi makin kuat.
NOV-DES 2018: PRESIDEN RI, KAMPANYE PILPRES
Mobilisasi media sosial terjadi luar biasa pada pilpres yang lalu. Pada 18 Nov - 2 Dec 2018, cluster Pro sangat besar networknya, dan makin banyak sub cluster baru, terbesar dari Satgas Dana Desa.
Cluster Kontra tidak menyebar, tidak tampak sub cluster pendukung baru saat kampanye. Hanya sebuah cluster besar yang sangat erat interaksinya. Sepertinya tidak ada investasi bikin jaringan akun baru untuk mendukung 02 saat itu.
FEB 2019: PRESIDEN RI, DEBAT CAPRES
Data 17 Februari 2019, kita bandingkan Jokowi vs Prabowo, untuk melihat kekuatan riil Pro-Kontra. SNA sebelumnya hanya untuk Jokowi saja. Cluster Kontra tampak lebih besar, mempromosikan Prabowo, dan cluster Pro Jokowi sedikit lebih kecil.
JAN-FEB 2020: PRESIDEN RI, PRA COVID-19
Awal 2020, cluster Pro Jokowi sangat besar. Cuitan @jokowi ramai diamplifikasi, dg sentimen positif (hijau). Cluster Kontra tak kalah besarnya, dg sentimen sangat negatif (merah). Akun @PartaiSocmed mulai bergeser ke tengah (netral).
MEI-JULI 2020: PRESIDEN RI, COVID-19
Selama Covid19 (data 1 Mei-31 Juli), cluster Pro masih besar, terutama yg mengamplifikasi cuitan akun @jokowi. Yang Kontra juga sangat besar, merah, dimotori oleh akun @geloraco. Akun @PartaiSocmed sudah masuk ke cluster Kontra.
OKT 2020: PRESIDEN RI, OMNIBUS LAW
Pasca Omnibus Law disahkan (data 3-10 Okt), petanya berubah. Cluster Pro (positif, hijau) sangat kecil dibanding yang Kontra (negatif, merah). Akun2 yg dulunya di Pro, tampak ada di cluster Kontra, spt PartaiSocmed, sahal_AS, dll.
BOT ANALYSIS: MEI-JULI 2020
Analisis Bot terhadap 53.36% dari 522k akun menunjukkan pada 1 Mei-31 Juli, percakapan cenderung natural (hijau). Ada percakapan oleh bot (merah) tapi proporsinya tidak besar. Contoh akun2 bot bisa dilihat dibawah. Silahkan cek sendiri TL nya.
1/ Dari tahun 2014 hingga awal 2020, cluster Pro Jokowi awalnya lebih besar dari cluster Kontra. Setiap tahun, ukuran cluster Kontra Jokowi semakin besar, hingga akhirnya menyamai cluster Pro Jokowi.
2/ Pada awal tahun 2020 (Jan-Feb) sebelum ramai Covid-19 dan saat Covid-19 (Mei-Juli), cluster Pro Jokowi masih sangat besar, berimbang dengan cluster Kontra. Akun organik yang meretweet postingan akun @Jokowi masih sangat besar.
3/ Dalam seminggu terakhir (3-10 Oktober 2020), sejak UU Omnibus Law disahkan, cluster Pro Jokowi tampak jauh lebih kecil dibanding cluster Kontra. Bahkan akun organik yang meretweet postingan akun @Jokowi tidak sebesar sebelumnya.
Sebaliknya, akun ini posisinya bergesar ke tengah di antara dua cluster, yang menggambarkan banyaknya akun dari cluster Kontra yang turut meretweet postingan @Jokowi; bukan karena setuju, tapi lebih banyak sebagai bentuk penolakan dan kritikan.
4/ Terdapat pergeseran beberapa akun influensial dari yang sebelumnya dalam cluster Pro Jokowi, bergeser ke cluster Kontra Jokowi. Dari narasinya, berisi kritikan yang disukai dan diretweet oleh akun-akun di cluster Kontra, sehingga posisinya bergeser dari cluster Pro ke Kontra.
DAMPAK OMNIBUS LAW
Perubahan peta SNA di atas memperlihatkan adanya dampak OL terhadap dukungan kepada @jokowi di media sosial Twitter. Dari yang sebelumnya banyak yang mendukung (ukuran cluster besar) menjadi berkurang dukungannya. Sedangkan yang kontra makin besar.
TEMPORER Meski SNA
memperlihatkan turunnya dukungan, namun ini temporer. Dukungan di media sosial bisa digalang dan dimobilisasi seperti saat pilpres, sehingga makin besar lagi. Dan SNA ini bukan gambaran di lapangan tp di dunia maya. Namun bisa mempengaruhi dunia offline.
Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1314981144014712838