Top Isu Untuk KMA dan SU Pasca Debat Cawapres 17 Maret 2019
Oleh: Windo W
Kemarin kita sudah menyaksikan dua cawapres dari masing-masing kubu berdebat di debat pilpres ketiga (17 Maret 2019) yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. DE sudah membuat projek untuk masing-masing cawapres; dengan penarikan data menggunakan masing-masing nama cawapres dengan berbagai variasinya.
Kali ini, kita ingin tahu, apa saja top isu yang ramai dipercakapkan warganet pasca debat kemarin untuk masing-masing cawapres, yakni Kyai Ma’ruf Amin (KMA) dan Sandiaga Uno (SU). Untuk melihat itu, data yang diambil berdasarkan tanggal 18 Maret 2019, satu hari setelah debat.
Untuk melihat isu-isu apa saja yang ramai dipercakapkan, DE memantau dari 50 sampai 60 daftar Most Retweet yang tertangkap di media sosial khususnya yakni Twitter. Dari sana, DE melihat isu-isu yang ramai dipercakapkan, lalu mengkategorikan isu-isunya baik yang positif maupun negatif untuk masing-masing cawapres.
Top Isu Positif dan Negatif untuk KMA (Cawapres 01)
DE membatasi pada lima top isu yang banyak dipercakapan baik tentang KMA dan SU yang bernada positif dan negatif. Hasilnya, untuk KMA, top isu positif yang ramai diperbincangkan yakni:
- Top Isu Positif (KMA):
- Mengajak semua pihak melawan hoax & fitnah seperti pembubaran Kementrian Agama, Legalisasi Zinah, & Adzan dilarang (isu sosial-budaya).
- Penampilan KH Ma'ruf Amin di debat cawapres menunjukan keilmuan dan luasnya wawasan MA (penampilan cawapres 01).
- Bicara dengan data (performa/penampilan cawapres 01).
- Stunting (isu kesehatan).
- DUDI (dunia usaha dan dunia industri).
- Top Isu Negatif (KMA):
- Banyak kartu sakti.
- MA kembali ke Majlis Ulama, berdakwah & menjadi Guru Bangsa (disampaikan dengan bahasa apresiasi, namun untuk menyerang dan mempromosikan cawapres 02 yang lebih muda, kompeten).
- Banyak menghafal saat debat (menyorot penampilan cawapres MA).
- Tenaga kerja asing mengisi posisi yang tidak bisa diisi oleh tenaga kerja Inodonesia (isu ketanagakerjaan).
- Bentuk badan riset (Apa pak Maaruf Amin belum tau atau tidak tau kalau sudah ada BPPT? Ada Kementerian Riset? Koq mau bentuk badan riset lagi? Duhhh pak Kyai..!!!!) (Isu pendidikan).
Top Isu Positif dan Negatif untuk SU (Cawapres 02)
Sementara itu, untuk SU yakni:
- Top Isu Positif (SU) :
- UN dihapuskan, diganti dengan bidang minat dan bakat (isu pendidikan).
- EKTP (cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis data Single Identity Number, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas yang mereka perlu dapatkan). Tidak perlu banyak kartu.
- Pengangguran bukan pengemis tapi berikan mereka kesempatan (isu ketenagakerjaan/lapangan pekerjaan).
- Meliburkan seluruh sekolah dan kampus pada bulan Ramadhan (melanjutkan program Gusdur), dan fokus pada pendidikan keagamaan dan menjadikan Ramadhan sebagai bulan Toleransi (isu pendidikan dan sosial budaya).
- Penampilan Sandi (eksploratif, menguasai masalah).
- Top Isu Negatif (SU):
- Program Oke-Oce.
- Penghapusan UN.
- Penampilan Sandi (Pak sandi: Ngomongin angan-angan mulu nih udah kayak ke gebetan padahal perasaannya belom tentu dibales).
- Pembenahan BPJS (serangan terhadap perusahaan asuransi Sandi sendiri justru bermasalah?).
- Penyebutan nama-nama orang (Sandi hapal banget nama orang yang mengeluh, mulai dr Bi Narti, Pak Nadjib, terakhir Bu Lis dari Sragen).
KESIMPULAN
Dari lima top isu yang terpantau tersebut terlihat, masing-masing cawapres mendapat porsi pembicaraan di kalangan netizen. Untuk KMA, top isu positif yang lebih ramai dibicarakan adalah soal penampilan KMA. Penampilan KMA mendapat sorotan karena dibandingkan dengan debat pertama di mana beliau tampak kurang perform, pada debat kemarin agak berbeda. Memang, ada yang menyerang (negatif) soal penampilan KMA, namun apresiasi atas penampilan KMA lebih mewarnai percakapan ketimbang yang menyerang soal performa KMA.
Sementara itu, SU mencuri perhatian yakni soal ujian nasionan (UN). Ada beberapa serangan terkait pencanangan tentang penghapusan UN, namun percakapan positif justru lebih ramai.
CLOSING
Pasca debat kemarin, kita masih akan menunggu debat berikutnya. Kita berharap, dua debat pilpres yang tersisa sebelum pencoblosan 17 April 2019, akan lebih memberikan warna dan pengetahuan tentang masing-masing kekuataan gagasan dari kedua kubu. Itu sungguh penting untuk publik!