Baliho Puan yang bertebaran sejak beberapa minggu terakhir disinyalir untuk menggeser atau mengimbangi popularitas @ganjarpranowo.   Tren dalam 1 bulan terakhir:
- popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran)
- hampir mengejar tren Ganjar

Tren Puan setara dengan tren @ridwankamil, setelah dikatrol dengan kampanye baliho. Response netizen terhadap baliho turut meningkatkan tren Puan.

Dibandingkan dengan tren @aniesbaswedan, tren Puan jauh di bawahnya.

Kalau digabungkan, tren keempat tokoh ini dalam 1 bulan terakhir di semua media: - tren @aniesbaswedan selalu tertinggi
- diikuti oleh tren @ganjarpranowo, lalu @ridwankamil  
- tren Puan awalnya paling rendah, perlahan naik setara RK, lalu mengejar Ganjar

Share of voices dalam 1 bulan terakhir:
- Anies 49%
- Ganjar 27%
- RK 13%
- Puan 12%

Share of voices berdasarkan kanal  
Berita online:
- Anies 43%
- Ganjar 25%
- RK 19%
- Puan 13%  
Twitter (medsos):
- Anies 50%
- Ganjar 27%
- RK 12%
- Puan 12%  
Tampak Anies dan Ganjar diuntungkan oleh percakapan netizen (pro-kontra) di media sosial, dan RK oleh pemberitaan media.

Popularitas merupakan gabungan percakapan yang bernada positif, negatif, dan netral. Tak peduli sentimennya apa.   Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen.

Dari popularitas, diharapkan nanti akan naik favorabilitasnya (sentimen positif - negatif), lalu dikapitalisasi jadi elektabilitas. Teorinya begitu. Kenyataan di lapangan bisa bermacam-macam faktor yg berpengaruh.

Populer saja tidak cukup, apalagi populer karena hal yang negatif dan tidak ada positifnya. Harus ada bukti kerja dan prestasi yang bisa digunakan untuk menaikkan tren positif.

Tambahan data ttg narasi Puan di Media Sosial:
- narasi negatif dari netizen umum, aktivis, oposisi
- narasi positif dari tim media sosial Puan, khususnya via meme/infografis

Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1424214419806986246