Karena permintaan beda-beda, saya gabungin jadi satu analisisnya. Tentang "kelakuan netizen" yang menyebabkan 3 hot topics trend-nya naik dan turun.  RUU HIP, Risma, dan Video Presiden @jokowi Marah.

SETTING  
Berikut ini kata kunci dan filter yang digunakan untuk mengakap percakapan netizen di media sosial, dan pemberitaan di media online.  Periode data: 20-30 Juni 2020. Fokus analisis: 29-30 Juni 2020.

RESEARCH QUESTIONS  
- Bagaimana tren RUU HIP dalam 10 hari terakhir?
- Apakah ada dampak naiknya topik Risma dan Video Presiden Jokowi Marah dengan tren RUU HIP?
- Bagaimana pengelompokan netizen di Twitter dalam 3 isu tersebut?
- Asosiasi apa yang dibangun netizen thd isu itu?

Kali ini hanya beberapa grafik penting saja yang akan saya sajikan, mengingat keterbatasan waktu di sela-sela kerjaan.

TREN 3 ISU HOT  
Dalam periode 10 hari terakhir, isu RUU HIP tampak selalu mendominasi, jadi isu paling panas setiap hari. Ini menandakan upaya untuk mengangkat isu ini selalu tinggi cukup kuat.   Namun sejak 29 Juni tren RUU HIP turun tajam. Dikalahkan oleh 2 isu baru.

Dalam 2 hari terakhir, topik Video Presiden @jokowi Marah jauh mengalahkan topik RUU HIP. Demikian juga dengan topik Ibu Risma, yang sebelumnya volumenya rendah mendadak naik tinggi, sedikit di atas RUU HIP.   Tampak jelas kedua topik baru itu, berhasil menggeser topik RUU HIP.

Volume Percakapan dalam periode 2 hari terakhir (29-30 Juni 2020) memperlihatkan perhatian netizen yang teramat tinggi atas Video Presiden @jokowi Marah (44,6k mention), lalu tentang Ibu Risma (35k mention), baru RUU HIP (31k mention).

Kalau diambil periode 10 hari terakhir (20-30 Juni 2020), volume percakapan tentang RUU HIP (324k mention) jauh sekali dibanding yang lain.

Hal di atas memperlihatkan "karakter netizen" yang mudah beralih isu. Sebuah isu yang sangat kuat (RUU HIP) dan selalu tinggi, bisa dalam sekejap turun ketika ada isu lain yang ekstraordinari.

SNA KETIGA ISU  
Peta jejaring sosial dari ketiga isu, kalau digabungkan, hasilnya seperti ini. Ada 2 cluster besar, dan 1 cluster tengah. Yang terbesar adalah cluster Pro Oposisi, lalu cluster Pro Pemerintah. Di antara mereka adalah MEDIA dan netizen nonblok.

Nanti akan ditampilkan SNA untuk masing-masing isu. Untuk sementara dari SNA gabungan di atas, tampak beberapa akun influensial seperti: @Dennysiregar7, @kurawa, @cherrylilyx, @NarasiNewsroom, @podoradong, @geloraco, dst.

SNA: RISMA  
Percakapan di Twitter tentang Ibu Risma dominan dilakukan oleh cluster Pro Oposisi spt @HukumDan, @EnggalPMT, @podoradong. Cluster Pro Pemerintah tidak besar @Dennysiregar7, @NKRI__1. Media dan netizen nonblock cukup banyak spt @cherrylilyx, @sbyfess.

WORD CLOUD TWITTER:
RISMA  Terkait bu Risma dalam 2 hari terakhir, netizen terfokus pada aksi beliau: bersujud, menangis, minta maaf, dan marah.

TOPIC MAP BERITA ONLINE: RISMA  
Media banyak mengangkat detik-detik aksi Bu Risma sujud sambil menangis di depan dokter IDI.   Berbagai tanggapan thd aksi tersebut banyak diberitakan, seperti dari Ketua DPRD Sby, RSUD DS, Pangdam Brawijaya, juga dari ulama.

Bagaimana detail tanggapannya bisa dilihat di artikel yang ditunjukkan oleh topic map di atas. Saya tak perlu detailkan. Bagi yang tertarik dengan analisis kualitatif, bisa melihatnya sendiri.

SNA: VIDEO JOKOWI MARAH  
Menanggapi video ini, netizen tercluster dalam 3 kelompok. Terbesar adalah Pro Oposisi, lalu Pro Pemerintah, dan di antara mereka cluster Media dan netizen yang nonblok (memilih mengamplifikasi berita media mainstream, bukan buzzer).

Di cluster Media, yang paling berpengaruh adalah @NarasiNewsroom, @TirtoID, @kumparan, dll.   Pro Oposisi ada @geloraco, @OposisiCerdas, @podoradong, dan mereka banyak mangamplifikasi @tempodotco.   Pro Pemerintah ada @Dennysiregar7, @jr_kw19, @AirinAirin_NZ, @BiLLRaY2019 ..

WORD CLOUD TWITTER: VIDEO JOKOWI MARAH  
Persepsi dan asosiasi yang muncul dari percakapan netizen paling dominan adalah soal "Marah". Lalu reshuffle, ancaman, dan geram.  Jika tujuan video ini ingin menunjukkan "Presiden yang tegas" sepertinya tak tampak dalam response ini.

TOPIC MAP BERITA ONLINE: VIDEO JOKOWI MARAH  
Media online lebih banyak memframing dengan kata "marah", reshuffle, "ancam” dan bukan kata kerja yang lebih positif, seperti "penanganan extraordinary cases” atau “penanganan corona.”

SNA: RUU HIP  
Response di media sosial dalam 2 hari terakhir untuk topik RUU HIP hanya diperlihatkan oleh 2 cluster. Paling dominan adalah cluster Pro Oposisi, dan cluster Pro Pemerintah yang jauh lebih kecil untuk topik ini.  Media ada dimana?

Dari grafik volume percakapan 2 hari terakhir, media tampaknya lebih banyak mengangkat isu yang populer spt Video Presiden Jokowi Marah dan Ibu Risma.   Jika ada berita dari media, dari peta SNA media itu misal @CNNIndonesia  ada di dalam cluser Pro Oposisi.

SNA tersebut memperlihatkan, meski ada isu baru yang lebih seksi, cluster Pro Oposisi tidak lepas mengangkat isu RUU HIP, dg top account spt @ChristWamea, @HukumDan, @mas__piyuuu, dll.   Cluster Pro Pemerintah ada @dwiyanaDKM, @DeHoutman7, @jr_kw19, dll.

WORD CLOUD TWITTER: RUU HIP  
Response di media sosial terhadap RUU HIP paling dominan ditunjukkan dengan frame "menolak". Partai politik yang paling sering disebut adalah PDIP, lalu Demokrat dan PKS.

TOPIC MAP BERITA ONLINE: RUU HIP  
Media online dalam 2 hari terakhir banyak memberitakan soal rencana mengubah nama RUU HIP menjadi RUU PIP (Pembinaan Ideologi Pancasila). Juga keinginan untuk menarik RUU ini dari Prolegnas.

Untuk sementara dalam 2 hari ini, isu RUU HIP tenggelam oleh dua isu baru yang lebih menyita minat netizen di media sosial untuk membahasnya. Yaitu soal video Presiden Jokowi Marah, dan aksi Ibu Risma di depan dokter IDI.

CLOSING  
Demikianlah, bagaimana peristiwa-peristiwa extra ordinary bisa datang silih berganti, naik dan turun, saling menutupi, tanpa publik bisa menolaknya.