Oleh: Ismail Fahmi

Ada yang bertanya, apakah gerakan #GejayanMemanggil ini adalah bikinan HTI atau mereka yang pro khilafah?  Ini data dari Drone Emprit.

VOLUME DAN TREN

Drone Emprit sudah memonitor kata kunci 'Khilafah' sejak lama. Dan sudah beberapa kali membuat analisis. Lihat data seminggu terakhir, kita bandingkan percakapan tentang 'khilafah' dengan #GejayanMemanggil. Tampak tren khilafah 'forever high', dan #GejayanMemanggil baru naik.

Meski isu 'khilafah' sudah lama, namun dari volume seminggu terakhir cukup tinggi percakapannya. Tagar #GejayanMemanggil lebih tinggi, karena memang sedang ada gerakan dan trending. Namun, biasanya tagar seperti ini tidak lama.

SNA

Paling jelas kita lihat SNA kedua topik. Tampak ada 3 cluster. Node biru 'Khilafah' ada 2 cluster: cluster Pro Khilafah, dan Anti Khilafah. Polarisasinya selalu seperti ini tentang Khilafah. Node orange #GejayanMemanggil ada 1 cluster besar, terpisah dari kedua cluster di atas.

Dari peta di atas dapat dilihat dengan jelas, bahwa tagar #GejayanMemanggil ini tidak ada hubungannya dengan mereka yang selama ini memperjuangkan khilafah (sering bikin trending topik), dan yang anti Khilafah (biasanya dari pro Pemerintah).  Tagar ini adalah cluster baru.

Untuk lebih memastikan lagi, ini peta SNA khusus untuk 'khilafah' dalam periode 20-23 September 2019, saat tagar #GejayanMemanggil muncul. Tampak jelas cluster Pro Khilafah dan cluster Anti Khilafah. Mereka yang pro-kontra soal khilafah tampak sibuk sendiri dengan isu khilafah.

CLOSING

Dari data Drone Emprit, dapat disimpulkan bahwa gerakan #GejayanMemanggil ini dimotori oleh cluster baru dari mahasiswa, yang jauh dari core cluster baik yang pro apalagi yang kontra khilafah.