Oleh: Ayu Puspita Sari

Beberapa hari lalu, mulai banyak terdengar mengenai gosip pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2019 selain Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi. Mereka menamakan diri sebagai Nurhadi - Aldo atau disingkat Dildo, pasangan yang berhasil masuk ke daftar Capres-Cawapres secara tidak resmi dengan bantuan KPU Bayangan.

Meski hanya sebuah akun parodi, tetapi keberadaan mereka dengan cepat mendapat perhatian warganet. Akun-akun sosial media yang baru dibuat pada akhir Desember telah mendapat ribuan pengikut saat artikel ini ditulis. Siapakah Nurhadi - Aldo ini dan bagaimana mereka dapat dengan cepat menarik perhatian warganet? Drone Emprit mencoba menelusurinya menggunakan kata kunci “Nurhadi Aldo” dan “@nurhadi_aldo”.

DATA

Apa dan Siapa Nurhadi - Aldo

Akun @nurhadi_aldo tercatat pertama kali memposting di Twitter pada 26 Desember 2018 silam. Belum ada yang membicarakan mengenai akun ini hingga keesokan harinya muncul 17 penyebutan tentang Nurhadi - Aldo. Salah satu twit paling pertama yang menyebutkan soal Nurhadi - Aldo adalah twit dari @spyndutz yang menyatakan dukungannya kepada pasangan Nurhadi - Aldo.

Hingga tanggal 3 Desember 2019, penyebutan tentang @nurhadi_aldo di media sosial telah dibuat sebanyak 3.800 kali. Karena merupakan akun parodi, fenomena Nurhadi - Aldo belum mendapat pemberitaan dari media online dan baru menjadi fenomena media sosial saja.

Perbincangan warganet tentang Nurhadi - Aldo setelah pembentukan akun terus meningkat tiap harinya, tetapi segera melesat pada 2 Januari 2019 kemarin, dari awalnya berada di kisaran 300 penyebutan menjadi sekitar 2.500 penyebutan.

Pelesatan perbincangan ini kemungkinan salah satunya karena twit pemain drum Superman Is Dead, Jerinx, yang mempromosikan akun parodi tersebut. Dapat dilihat dari data most retweeted bahwa twit dari Jerinx menjadi salah satu twit yang paling banyak dibagikan oleh warganet selain twit-twit dari akun @nurhadi_aldo sendiri.

Sementara itu, hashtag yang banyak digunakan oleh warganet saat membicarakan Nurhadi - Aldo adalah tagar-tagar yang dicanangkan sebagai tagline dari Nurhadi - Aldo, seperti #McQueenYaQueen, #NurhadiAldo2019, #tronjaltronjol dan #DilDoForIndonesia.

Konten Nurhadi - Aldo yang Paling Diminati

Sebagai akun parodi dari kontestasi Pemilu 2019, tidak mengherankan jika akun @nurhadi_aldo banyak berisi meme. Beberapa twit Nurhadi - Aldo yang banyak dibagikan adalah twit meme yang bersifat lucu, seperti beberapa contoh di bawah ini:

"Tips kesehatan dari doktor Aldo cawapres pasangan bapak Nurhadi. #McQueenYaqueen #NurhadiAldo2019 https://t.co/YeAbC6Nq6n" (31/Dec/2018 10:39 WIB, 737 retweets)
"Korupsi tidak akan ada jika negara juga tidak ada. #McQueenYaQueen" (31/Dec/2018 14:05 WIB, 729 retweets)
"Dari rakyat untuk penguasa demi Indoensia jaya ! #NurhadiAldo #Dildo #tronjal_tronjol https://t.co/LgUn1MpwTY" (26/Dec/2018 09:49 WIB, 123 retweets)

Namun ada juga twit yang kritis terhadap jalannya kampanye Pilpres 2019 ini. Seperti twit mengenai dana kampanye dan pengaruh media dalam kampanye. Hampir semua twit dari akun @nurhadi_aldo disertai oleh meme yang dibuat secara serius hingga terlihat seperti poster kampanye pada umumnya.

"Nurhadi Aldo adalah capres cawapres tanpa dana kampanye dan murni gerakan rakyat tanpa ada campur tangan pemodal, menghimbau agar masyarakat tetap solid dan kuat menghadapi adu domba kelas penguasa. Bayangkan jika uang-uang ini dibagikan rata keseluruh rakyat miskin. https://t.co/tdfsICqYsq" (3/Jan/2019 07:10 WIB, 578 retweets)
"media goreng di dalam judul berita bak sinetron recehan, lalu menjadi konsumsi mayoritas rakyat yg berpendidikan tinggi setiap harinya. Diatas isu-isu sosial seperti agraria, HAM, dan lingkungan yg lebih layak diperdebatkan daripada politik entertainment. #NurhadiAldo" (2/Jan/2019 07:42 WIB, 74 retweets)

Dilihat dari tipe interaksi yang paling banyak digunakan oleh warganet dalam memperbincangkan Nurhadi - Aldo, terlihat bahwa pola retweet menjadi cara yang paling banyak digunakan di Twitter. Namun banyak juga yang melakukan balasan langsung (reply) pada twit yang membicarakan tentang Nurhadi - Aldo. Balasan yang dilakukan umumnya berisi candaan atau dukungan kepada pasangan semu ini.

Beberapa contoh balasan yang diberikan pada Nurhadi - Aldo:

@Reynaldybgskr: "@IqbalFanany2_ tolong sosialisika anak ini agar tdk golput @nurhadi_aldo."
@abul105: "@nurhadi_aldo jangan lupa sebarkan juga program-program nya. salah satunya menjadikan tempat prostitusi sebagai salah satu pemasukan utama negara."
@_Rezka: "@nurhadi_aldo ada template nya gak sih, siapatau netizen bisa bantu kampanye murhaDI-aLDO"
@Feb_BIVB: "@VikingBali Babotoh @nurhadi_aldo paslon no 10 #McQueenYaQueen"

Kemudian jika dilihat dari peta SNA, terlihat bahwa pembicaraan paling besar terpusat di akun @nurhadi_aldo. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa warganet paling banyak melakukan retweet langsung dari akun resmi Nurhadi - Aldo.

Besarnya perbincangan yang terpusat di akun ini pun dibentuk oleh akun-akun natural, sebagaimana dapat dilihat dari data grafik exposure, akun yang paling banyak memperbincangkan Nurhadi - Aldo adalah akun dengan pengikut medium (101 - 500 pengikut). Dari data twit-twit mereka, akun yang melakukan retweet dan reply tentang Nurhadi - Aldo diindikasikan sebagai akun-akun organik (bukan robot).

ANALISIS

Kritik Politik Dalam Humor

Humor sudah sering digunakan sebagai alat untuk mengkritik penguasa. Jika beberapa tahun lalu kritik politik kerap disampaikan dalam humor a la stand up comedy, tahun ini adalah masa kejayaan humor meme atau humor shitposting.

Akun Nurhadi - Aldo boleh jadi hanya akun shitposting yang mengedepankan humor vulgar, tetapi konten mereka digarap begitu serius hingga mirip dengan kampanye calon sungguhan. Mereka memiliki poster-poster, akun resmi di berbagai media sosial, hingga jingle tim. Pun meski ditulis dalam nada vulgar, ada banyak kritik terhadap jalannya kampanye Pilpres 2019 dalam meme mereka, seperti sentilan terhadap komunisme dan PKI yang banyak dijadikan bahan perdebatan selama masa kampanye dan masalah dana kampanye.

Akun parodi ini juga mampu membungkus sebuah tagline yang bernuansa idealis dengan kover yang vulgar. Contohnya, nama partai pengusung pasangan Nurhadi - Aldo adalah PUKI, dari singkatan Partai Untuk Kebutuhan Iman. Tampaknya kevulgaran inilah yang membuat akun ini viral dengan cepat, seperti yang terlihat dari twit yang paling banyak dibagikan adalah twit dengan nada vulgar.

Meski demikian, twit-twit bernuansa kritik langsung dari Nurhadi - Aldo juga terlihat banyak dibagikan dan dibalas oleh warganet. Ini dapat diartikan bahwa meski penarik perhatian warganet adalah humor vulgar mereka, namun warganet tertarik pula akan kritik-kritik politik yang diselipkan oleh akun parodi ini.

Jika dilihat dari beberapa sampel reply di twit tentang Nurhadi - Aldo, beberapa menyatakan dukungannya pada Nurhadi - Aldo karena jenuh dengan perdebatan kedua kubu pendukung di sosial media yang dianggap hanya saling ejek dan saling tuduh dan tanpa mensosialisasikan visi-misi calon dengan jelas. Di celah inilah Nurhadi - Aldo masuk dengan memberi gagasan-gagasan yang meskipun sering absurd, tetapi membahas apa yang selama kampanye ini tidak terlihat dari kedua calon resmi Pilpres 2019 dan pendukungnya: agenda pemerintahan mereka untuk Indonesia.

Dalam bukunya Kuasa Media di Indonesia, Ross Tapsell menyebutkan bahwa perkembangan digital Indonesia di satu sisi menguatkan oligarki media-media besar dalam mengarahkan opini publik, tetapi di sisi lain media digital juga menimbulkan wacana-wacana kontra-oligarki dari pihak-pihak anti-mainstream yang bisa menggeser arus kekuasaan menjadi menuruti wacana masyarakat. Kehadiran dan kepopuleran Nurhadi-Aldo tampaknya menjadi salah satu fenomena kontra-oligarki dimana sebuah wacana muncul secara organik dari pihak di luar media-media besar yang umumnya menguasai wacana politik.

KESIMPULAN

Populernya pasangan Capres-Cawapres jalur tidak resmi ini bisa dijadikan pelajaran bagi kedua kubu Capres-Cawapres. Simpati masyarakat tidak akan datang dari adu ngotot dan saling serang dalam mengunggulkan pasangan pilihan mereka. Seringkali kita hanya perlu dibuat tertawa.